20 - Hujan dan Malam

Tetapi Deka tidak mau ge'er,ia juga tidak mau terlalu berharap dan akhirnya terjerumus terlalu dalam.Sampai akhirnya seseorang menyadarkan lamunannya.....

"Apa yang sedang kau pikirkan?".Tanya seseorang itu.

Deka langsung menengok ke sampingnya,tepat dimana seseorang itu berada.

"Kak Austyn...Kok kakak bisa disini?".Tanya Deka dengan heran.

"Kenapa?Gak boleh".Ucap Austyn dengan nada sewot.

"engga".Ucap Deka malas.

Untuk beberapa detik,mereka larut dalam keheningan.

"Mau pulang sekarang?".Tanya Austyn tiba-tiba dan membuat Deka tersentak.

"Dalam keadaan seperti ini?".Tanya Deka memastikan.

"Katanya suka hujan".

"Tidak untuk saat ini".Ucap Deka dengan pelan tetapi dapat terdengar jelas oleh Austyn.

Tiba-tiba Austyn melepas jaketnya dan menyerahkannya ke Deka,Deka yang mengerti langsung menerimanya.Austyn juga mulai membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah payung.

-----------------------

Di perjalanan...

Austyn mengendarai motornya dengan kecepatan yang benar-benar gila,sampai payung yang dipegang Deka hampir terjatuh.Tidak ada rasa takut sedikit pun para dirinya,malahan Deka sangat senang.Ia pun menutup payung tersebut.

"Kenapa ditutup?".Tanya Austyn.

"Hah?".

"Kenapa ditutup payungnya?".Tanya Austyn lagi dengan menaikan satu oktaf suaranya.

"Karena aku suka hujan".

'Hujan...Kapan aku berhenti mencintainya?kapan aku berhenti berharap padanya?dan kapan aku berhenti mengejarnya.Jujur saja,aku lelah dengan semua ini,aku lelah dengan perasaan ini dan aku lelah dengan takdir ini'.

'Jika rintikmu dapat mengirim sebuah pesan...Aku ingin kau mengirimkan sebuah catatan rinduku padanya'.

Tak lama kemudian,mereka telah sampai didepan rumah Deka.Gelap,itu lah yang Deka lihat pertama kali pada rumahnya.Deka pun turun dari motor Austyn dan membuka lebar gerbang rumahnya lebar-lebar.

"Masuk lah kak".Perintah Deka.

"Engga ah".Tolak Austyn.

"Kakak mau pulang dengan keadaan basah kuyup kayak gitu?".

"Nanti gue pulang kemaleman".

"Sebentar aja kak...Ayolah".

Austyn pun mengangguk dan memasukan motornya kedalam halaman rumah Deka.Austyn yakin jika menolaknya,ia akan berdebat dengan Deka hingga pagi dan Austyn adalah tipe orang yang tidak suka dengan perdebatan,apalagi dengan seorang perempuan.

Mereka berdua pun mulai memasuki rumah.Austyn benar-benar terkejut dengan fasilitas didalam rumah Deka.Dari luar,rumah Deka tampak sangat sederhana.Tetapi saat ia memasukinnya,barang-barang mahal pun mulai terlihat.Austyn tersenyum saat melihat sebuah meja yang berasal dari mabel perusahaan ayahnya.Perusahaan dengan penghasil barang termahal didunia,dan Austyn yakin bahwa Deka bukan dari keluarga yang biasa.Tetapi kenapa Deka tampak seperti orang yang sederhana?.

"Kak duduk lah".Perintah Deka saat sudah menyalakan semua lampu diruangan rumahnya.

Austyn pun duduk dan Deka mulai memasuki sebuah ruangan.Setelah beberapa menit,Deka keluar dengan pakaian yang sudah terganti dan ia juga membawa sebuah pakaian.

"Ganti kak dikamar itu".Ucap Deka seraya menyerahkan pakaian kepada Austyn.

Austyn menatap Deka sebentar dan menerima pakaian tersebut.Austyn mulai bangkit dan melangkah menuju kamar yang ditunjuk Deka.

'Ia benar-benar pucat sekali'.Ucap Deka dalam hati.

Deka pun pergi menuju dapur untuk membuat hot chocolate untuk dirinya dan Austyn.

Saat Deka ingin membuka kulkas,Deka melihat ada sebuah catatan kecil dipintu kulkasnya.

Dear my little sister

Aku pergi ke sebuah butik dan akan pulang esok pagi.

Dear my little kitty

Aku pergi menemani Reka...(karena terpaksa)

Deka hanya dapat menahan tawanya saat membaca pesan-pesan tersebut.Tak membutuhkan waktu yang lama bagi Deka untuk membuatnya.Ia pun langsung membawanya menuju ruang tamu dan tepat saat Austyn keluar dari kamar.

"Aku buat coklat nih kak".Ucap Deka seraya menyerahkan segelas hot chocolate kepada Austyn.

Austyn menerimanya dan langsung duduk disamping Deka.

"Oh iya kak...Sebentar ya".Ucap Deka.

Deka pun pergi meninggalkan Austyn.Beberapa menit kemudian,Deka kembali dengan setumpuk buku dan beberapa cemilan ditangannya.Ia menaruh semuanya diatas meja dan duduk dibawah.Deka mulai membuka bukunya,mengerjakan beberapa soal untuk persiapan ujian hari senin.

"Teori yang menyatakan bahwa atom berupa zat yang tidak dapat dibagi-bagi..."Gumam Deka.

"Dalton".Jawab Austyn.

"Kok?".

"Menurut Dalton,materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi-bagi".Jelas Austyn singkat.

"Kayak cinta aku ke dia,tidak dapat dibagi-bagi hehehe".Ucap Deka diakhiri dengan senyumannya.

"Terserah".

"Kak Austyn".Panggil Deka.

"Apa?".

"Apa laki-laki selalu memprioritaskan orang yang disukainya?".

"Tentu".

"Jika ada seorang laki-laki meninggalkan seorang perempuan karena perempuan lain,apa perempuan lain itu adalah prioritasnya?".

"Lu curhat?".

"Enggak kak".Ucap Deka pasrah.

"Lah terus?".

"Hhhmm.....".

Deka ragu untuk mengatakannya.

Tiba-tiba Austyn merasakan tubuhnya menggigil,lebih menggigil dibandingkan yang tadi.Austyn yang mengerti kondisi tubuhnya,langsung menunduk seraya menangkupkan tangannya.Austyn tak memperdulikan Deka yang tengah mengoceh tidak jelas.Darah segar mulai mengalir dari hidungnya dan dengan cepat Austyn mengelap dengan tangannya.Tetapi ia juga sadar,kalau yang dilakukannya sangat sia-sia.

"Jadi gitu kak".

".......".Tak ada jawaban dari Austyn.

"Denger gak kak?".

".......".

"Kak?".

"........''

"Kak Austyn!!".Panggil Deka dengan menaikan satu oktaf volume suaranya.

Austyn tersentak dan langsung dengan cepat mengelap hidungnya.

"Gue pulang".

"Lah kok?".

Austyn pun bangkit dan pergi meninggalkan Deka.Deka benar-benar tidak mengerti dengan sikap Austyn.

"Lah terus curhat gue gimana?".Ucap Deka pelan.

Dengan udara yang cukup dingin,Austyn mulai mengendarai motornya.Hujan kembali deras dan Austyn dapat merasakan tubuhnya melemah.Ia pun berhenti di sebuah halte untuk berteduh.

"Untung gue udah suka sama lu hujan".Ucap Austyn pelan.

Austyn merasa benar-benar tidak bisa melanjutkan perjalanannya dengan kondisi saat ini.Ia pun mengambil ponsel yang berada disakunya dan mulai menghubungi seseorang.

"Jemput gue di halte jalan raksa...Cepet gak pake lama,gue udah gak kuat".Ucap Austyn dan langsung menutup panggilannya tanpa menunggu persetujuan dari sang penerima panggilan.

Setelah cukup lama menunggu,datanglah sebuah mobil dengan plat kendaraan yang sangat Austyn hapal.Orang tersebut pun langsung keluar dari mobil.

"Gila ya lu...Lu mau mati hah?Udah tau hujan,masih aja keluyuran.Mana ini udah malem banget lagi".Omel orang itu dengan nada kesal.

"Ya maaf".Ucap Austyn tak kalah kesal.

Seseorang itu langsung membawa Austyn masuk ke mobilnya.

"Mau kemana?".Tanya seseorang itu.

"Kerumah lu".

"Loh kok?".

"Lu tanya,gue jawab".

"Kok kerumah gue?Ini udah malem,nanti ayah lu marah".

"Gak perduli".

"Motor lu?".

"Udah gue kunci...Kalau ilang,gue bisa beli lagi".

"Cihh.. Gaya banget".

______________________

A/N

Hai lagi....

Hehehe😁sering update loh aku:v

Terimakasih sebanyak banyaknya untuk para pembaca (yang SR juga):')

Terimakasih udah mau ngeluangin waktunya untuk baca,dan yang ngeVote & komen😊

Semoga suka sampai kedepannya😁

LOVE YOU ALL💕

Salam
Author yang sedang libur😂

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top