18 - Perasaan
Deka menutup panggilan dari seseorang yang rutin sekali menghubunginya ketika pagi hari.Cahaya matahari mulai memasuki kamarnya melalui celah celah jendelanya.Deka pun mulai bangkit dan mempersiapkan dirinya untuk pergi kesekolah.
Setelah mandi dan memakai seragam,Deka langsung turun ke bawah.Disana hanya terdapat kak Zeka yang sedang membaca di meja makan.Ia pun menghampiri kakaknya tersebut dan duduk di depannya.
"Kak Reka mana kak?".Tanya Deka seraya mengambil sehelai roti dan memasukan kedalam mulutnya.
"Ke butik".Jawab Zeka.
"Sepagi ini?".
"Dia memang seperti itu kalau sudah berurusan dengan baju-baju".
"Seharusnya kak Reka memilih kuliah jurusan Desainer kalau memang dia suka hal berbau merancang".
"Tidak ada yang tau jalan pemikirannya".
Deka hanya dapat mengangguk saat mendengar ucapan kakaknya itu.Ia pun menghabiskan roti yang berada di tangannya dan mulai bangkit dari duduknya.
"Aku antar".Ucap kak Zeka tiba-tiba seraya menutup bukunya.
Mata Deka seketika membulat saat mendengarnya.
"Eh gak usah kak...Hhmm aku udah pesen taksi".Ucap Deka berbohong.
Zeka mulai bangkit dari duduknya.
"Bisa di cancel kan taksinya?".
"Hhmm kak...Kayaknya gak bisa deh".Ucap Deka setengah gugup.
"Kebohonganmu akan terbongkar jika sikapmu seperti itu".Ucap Zeka dan pergi meninggalkan Deka.
------------------------------
Perjalanan hari ini tak terlalu ramai.Deka sedari tadi tak henti-henti meremas roknya,tanpa ia sadari Zeka yang tengah memperhatikannya diam-diam.Selama di New York,Zeka tidak pernah kelewatan info keseharian Deka.Zeka berfikir,mungkin ia adalah salah satu orang yang dapat mengetahui kebohongan Deka.
Tak lama kemudian,mereka telah sampai di depan sekolah Deka.Sebelum turun,Deka melihat-lihat dahulu kondisi sekitar.
"Mau ku bukakan pintunya".Tawar Zeka dan membuat Deka tersentak.
"Ah enggak...Makasih kak".Ucap Deka cepat dan langsung keluar dari mobil tersebut.
Deka benar-benar tidak tau apa yang akan terjadi jika seluruh sekolah mengetahui ia berangkat sekolah dengan kak Zeka,untung saja suasana sekolah saat ini tidak begitu ramai.
Langkah Deka terhenti saat melihat seorang laki-laki bertubuh tinggi tengah membawa tumpukan buku paket.Merasa tak asing dengan seseorang itu,Deka langsung menghampirinya.
"Pagi kak Adrian".Sapa Deka.
"Pagi juga".Ucap Adrian dengan senyum manisnya.
"Hhmm...Mau aku bantuin kak?".Tawar Deka dengan ragu-ragu.
"Boleh".
Adrian pun memberikan setengah buku paket ditangannya itu ke Deka.
"Ke perpus ya".Ucap Adrian dan dibalas anggukan oleh Deka.
Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju perpustakaan.Deka tak memperdulikan tatapan sinis dari orang-orang yang melihatnya saat ini dan Deka juga tidak takut kalau sewaktu-waktu geng Trilla melihatnya.
Saat sampai di dalam perpustakaan,Adrian langsung menaruh buku-buku tersebut ke dalam rak.Deka juga mengikuti apa yang Adrian lakukan.Deka merasa bahwa Cuma ada mereka didalam perpustakaan saat ini.
"Makasih ya udah mau bantuin".Ucap Adrian saat selesai menyusun buku-buku tersebut.
"Iya kak...Sama-sama".Balas Deka agak gugup.
"Nanti pulang sekolah,kamu ada waktu gak?".Tanya Adrian tiba-tiba dan membuat Deka tersentak.
"Eh...Gak ada kok kak".Jawab Deka.
"Mau pergi nonton?Aku punya dua tiket film horror".Ajak Adrian.
'Keberuntungan macam apa ini ya tuhan'.Batin Deka.
"Iy...Iya kak...Hhmm aku...Mau".Jawab Deka dengan gugup.
"Oke,nanti aku tunggu didepan sekolah ya".
"Iya kak".
"Yaudah aku duluan ya".Pamit Adrian.
"Iya".
"Sekali lagi...makasih".Ucap Adrian seraya mengacak puncak kepala Deka.
Adrian pun pergi meninggalkan Deka dengan wajah yang benar-benar merah.Deka mulai memegangi pipinya dan menepuk-nepuk pelan untuk memastikan apakah ia benar-benar tidak sedang bermimpi.
----------------------------------
Di kelas...
Deka benar-benar tidak dapat fokus dengan pelajaran hari ini.Ia juga sedari tadi melihat lihat jam yang menurutnya lambat berdetak.
"Pulang masih lama ya?".Tanya Deka pelan ke pada Febry.
"Astagfirullah...Lu tuh dari tadi nanyain itu aja".Ucap Febry setengah kesal.
"Jamnya rusak ya,kok kayaknya lama banget sih".Ucap Deka tak kalah kesal.
"Terkadang waktu sangat jahat,ia akan lama jika ditunggu dan ia akan cepat saat kita bersama dengan orang yang kita sukai".
"Yehhh malah ngasih quotes".
"Maaf...Aku bukan seseorang yang ahli dalam hal menunggu".
"Bodoamat lah Feb".Ucap Deka pasrah.
--------------------------
Pulang sekolah...
Setelah mendapatkan kartu peserta UAS,Deka langsung merapihkan alat tulisnya.Febry hanya dapat melihatnya dengan tatapan bingung.Bagaimana tidak,Deka merapihkan alat tulisnya dengan terburu buru,seakan alat tulisnya tersebut akan dimakan oleh seseorang.
"Lu kenapa sih Deka?"Tanya Febry.
"Ah..Hhmm gue mau pergi".Jawab Deka.
"Penting kah?Jangan sampai lupa belajar loh,minggu depan kita UAS".Ucap Febry.
"Yaudah gue duluan ya".Pamit Deka dan langsung pergi keluar kelas.
Deka mempercepat langkahnya menuju gerbang sekolah.Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya dan membuat langkah Deka terhenti.
"Ya umpan...Gak tau ya kalau gue lagi buru-buru".Ucap Deka kesal.
"Heh!!Mana jaket gue?".Tanya seseorang dengan suara yang taka sing ditelinga Deka.
"Astaga kak Austyn,Aku tuh lagi buru-buru tau".Ucap Deka masih dengan nada kesal.
"Gue Cuma mau nanyain jaket doang,gak butuh waktu satu tahun kan?".
"Iya kak iya".
"Trus mana?".
"Dirumah hehehe".Ucap Deka dengan cengirannya.
"Lu mau kemana buru-buru?".
"Hah?".
"Lu mau kemana?".
"Mau nonton sama calon pacar".Ucap Deka asal.
"Oh...Nonton sama Adrian".
Deg...
"Kok...kakak tau sih".Ucap Deka gugup.
Deka benar-benar menyesal dengan perkataannya.
"Apa sih yang gue gak tau".
"Kakak....".Ucapan Deka terpotong.
"Yaudah,selamat nonton dengan calon pacar".Ucap Austyn dengan menekankan kata 'calon pacar'.
Deka menatap punggung Austyn yang semakin lama semakin menjauh.Deka benar-benar tidak tau dengan apa yang ia rasakan sekarang.Hatinya seperti ada rasa kacau saat ini.Deka pun langsung membuang pikirannya jauh-jauh dan mulai melanjutkan langkahnya menuju gerbang sekolah.
______________________
A/N
Hai....
Duh elah,jadi nambah garing😣
Terimakasih yang udah nyempetin baca,ngasih vote dan komentarnya💓
Semoga kalian bisa tetep setia sama cerita ini,and jangan lupa ya..Ajak temen kalian buat baca cerita ini😊
LOVE YOU ALL💋
See You Next Part>>>
salam hangat
Author😻
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top