16 - Apa aku akan mati?

Deka terus melangkah kan kakinya,melewati jejeran kelas yang terdapat nomor ruangan kelas.Minggu depan,siswa dan siswi mulai melaksanakan UAS.

Deka mulai memasuki kelasnya yang mulai ramai.Febry sudah ada disana seraya memainkan ponselnya.

"Febry".Panggil Deka seraya duduk disebelahnya.

"Iya".Jawab Febry seraya memasukan ponselnya kedalam tas.

"Lagi apa Feb?".

"Chat bebep hehehe".

"Ihh masih pagi geh,udah chatan aja".

"Iya nih".

"Kenalin gue kek sama bebep lu".

"Gak ah...Nanti lu nikung lagi".

"Anjir!!Gua gak kek gitu ya".

"Bercanda ih hahahaha".

"Sadis".

"Yah pokoknya mah dia itu tinggi,putih,baik,ramah,and segalanya deh".

"Cukup Tau aja gue mah".Ucap Deka pasrah.

Tak lama setelah itu,bel pun berbunyi.Para siswa mulai duduk ditempatnya masing-masing dan menyiapkan alat tulis.Pak Joko pun mulai memasuki kelas mereka.Setelah berdoa,mereka pun mulai belajar.

"Baik lah...Hari ini kita akan mempresentasikan hasil kerja kalian minggu kemarin".Jelas Pak Joko.

"Yahhhh".Ucap mereka kompak.

"Habis ini bapak berikan kisi-kisi ujian".

"Yeeayyy".

"Dasar murid jaman now,giliran dikasih kisi-kisi aja langsung semangat".Oceh Pak Joko dan langsung dibalas gelak tawa oleh para siswa.

"Oke Rendy...Kamu yang pertama".Ucap Pak Joko.

"Loh kok saya sih pak".

"Jangan banyak protes Rendy".

Rendy pun langsung berdiri,dan mulai membacakan hasil kerjanya.

"Menurut Einstein,energi adalah sebuah produk dari massa dan kuadrat kecepatan cahaya.Menurut Robert L.Wolke,energi adalah kemampuan untuk membuat sesuatu terjadi.Tetapi menurutku,energi adalah ketika aku melihat senyuman manis mu setiap hari".Jelas Rendy.

Gelak tawa pun langsung memenuhi seisi kelas.

"Penjelasan macam apa itu Rendy?".Tanya pak Joko geram.

"Gak tau pak".Ucap Rendy dengan wajah polos.

Pak Joko pun langsung menyuruh Rendy untuk duduk,dan menunjuk Deka sebagai orang kedua yang presentasi.

"Besaran scalar adalah besaran yang memiliki besar,tetapi tidak memiliki arah.Sedangkan besaran vector adalah besaran yang memiliki besar dan arah".

"Pak saya ingin bertanya".Ucap Rendy seraya mengangkat tangan kanannya.

"Silahkan".Ucap pak Joko.

"Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku padamu?".Tanya Rendy.

Lagi-lagi gelak tawa pun memenuhi isi kelas tersebut.

------------------------------------

Jam Istirahat...

Deka merapihkan rambutnya yang agak berantakan didepan kaca toilet.Ia juga membenarkan dasinya yang agak berantakan.Setelah rapi semua,Deka pun mulai keluar dari toilet.Baru beberapa langkah dari pintu toilet,tiba-tiba ada seseorang yang menumpahkan air dibelakang bajunya.

"Aduh tumpah deh".Ucap orang itu.

Deka mengenali suara itu,ia pun berbalik.

"Gak apa apa kay,kalau perlu kita tambahin aja".Ucap Anita seraya menatap Deka tajam.

"Ini hukuman buat lu yang suka ganjen sama pangeran kita".Ucap Risya yang masih mengemut permen lolipopnya.

Deka hanya dapat diam.

"Gua kan udah kasih peringatan sama lu...BOCAH!!".Ucap Kayla dengan penuh penekanan.

Mereka pun pergi dari hadapan Deka.Deka hanya dapat berdiri seraya menatap sepatunya.Ia benar-benar ingin menangis sekarang.Saat ia ingin melangkahkan kakinya,tiba-tiba ia merasakan ada seseorang yang mengalungkan sesuatu dilehernya.Sebuah jaket.

Deka pun membalikan badan saat seseorang itu telah selesai mengikat lengan jaket tersebut ke lehernya.

"kak Austyn".Ucap Deka pelan.

"Kenapa punggung lu basah banget sih?".Tanya Austyn dengan nada geram.

"Hehehe keringetan kak".Ucap Deka bohong.

Ia tidak mau di cap lemah saat mengatakan bahwa ia dibuli.

"Oh".

"Kakak mau pinjemin aku jaket?".

"Enggak".

"Trus kok dikasih ke aku sih".

"Cuma mau nutupin daleman lu yang keliatan".

Deka pun menyikut perut Austyn.

"Dasar mesum".Ucap Deka.

Deka pun pergi dari hadapan Austyn.Ia tidak perduli dengan sumpah serapah yang keluar dari mulut Austyn untuknya.

------------------------------------

Pulang sekolah...

Deka masih setia berdiri didepan pintu kelasnya seraya memegangi jaket.Saat seseorang yang ditunggu muncul,ia pun langsung menghampirinya.

"Nih kak...Makasih ya".Ucap Deka seraya meyerahkan jaketnya.

"Ya".Ucap Austyn singkat seraya mengambil jaket tersebut.

"Yaudah ya kak,aku mau ke kelas dulu".Ucap Deka.

Deka pun pergi menuju kelasnya.Tak ada satu pun orang disana.Deka mulai melihat mejanya,dan entah mengapa,tasnya sudah tidak ada disana.Ia pun mulai mengelilingi kelasnya,mencari tas tersebut.Deka hanya dapat menghela nafas saat tidak melihat tanda-tanda keberadaan tas itu dikelasnya.

Deka mulai keluar dari kelasnya.Ia mulai mencari di berbagai ruang kelas,perpustakaan,mushola,sampai toilet tetapi hasilnya nihil.Deka pun menghentikan aktivitas mencarinya dan duduk dibawah pohon rindang yang ada di taman belakang sekolahnya.

Cahaya matahari mulai menyinari wajahnya,Deka menaruh kedua tangannya didepan wajahnya untuk menutup cahaya matahari tersebut dan ia pun mengalihkan pandangannya ke atas pohon.

"Ya ampun tas gueee".Ucap Deka histeris.

Deka pun bangkit dan langsung meraih tas tersebut.Satu loncatan,dua kali,sampe berkali kali pun tak dapat membuatnya menyentuh tas tersebut sedikit pun.

"Ngapain Dek?".Tanya seseorang tiba-tiba dan membuat Deka tersentak.

"Hhmm ini kak...Hhhmm tas aku...Di...atas".Ucap Deka ragu.

"Kok bisa?".

"Gak tau aku kak,tiba-tiba udah diatas aja".

Adrian pun mendekati pohon tersebut dan mulai meraih tas tersebut.Loncatan demi loncatan pun sudah Austyn lakukan,tetapi hasilnya nihil.Butuh beberapa senti lagi untuk meraihnya.

"Aih kak...Gimana dong?".Tanya Deka khawatir.

Tiba-tiba Adrian berjongkok didepan Deka.

"Loh kak?".

"Naik".Perintah Adrian seraya menepuk pundaknya

"Kak Adrian mau gendong aku?".Tanya Deka memastikan.

"Iya...Biar bisa ngambil tas kamu".

Rejeki macam apa ini ya tuhan,mimpi apa dah gue semalem.Batin Deka.

Deka pun mulai mengalungkan tangannya ke leher Adrian.Adrian mulai mengangkat tubuhnya seraya mengalungkan kaki Deka ke lengannya.Jantung berdetak sangat cepat sekarang.

"Nah sekarang ambil".Perintah Austyn.

Deka pun mulai meraih tasnya,dan yaps...Tasnya berhasil ia raih.Adrian menurunkannya saat tas tersebut sudah berada ditangan Deka.

"Makasih banyak loh kak".Ucap Deka dengan perasaan senang.

"Sama-sama...Yaudah ya,aku mau pulang dulu".Ucap Adrian dan pergi meninggalkan Deka.

Deka menatap punggung Adrian yang semakin lama semakin menjauh.Tiba-tiba ada seseorang yang mengambil tasnya dan membuat Deka tersentak.

"Aduh gembel...Udah ketemu ya tasnya".Ucap Anita dan menghempaskan tas itu.

Kayla pun menarik kasar tangan Deka dan membawanya menuju kolam renang.Setelah sampai disana,Kayla menghempaskan tubuh Deka dan membuatnya terjatuh di atas lantai kolam renang.

"Dasar perempuan ganjen,nyusahin aja lu kerjaannya".Ucap Kayla kesal.

"Mau sampai kapan jadi benalu hah?Gak tau diri banget sih lu jadi orang.Ngaca Coba,modal beasiswa aja mau sok-sok an jadi ratu".Cerca Anita tak kalah kesal.

"Gue mah pusing ih sama lu".Ucap Risya geram.

"Asal lu tau ya...Lu tuh gak pantes buat dapetin Adrian,apalagi Austyn.Mereka juga gak bakal milih lu,malah yang ada dia Cuma kasihan sama lu...Lu kan dari keluarga MISKIN!!".Ucap Kayla meluapkan emosinya.

Deka hanya dapat diam.Jika ia membongkar latar belakang keluarganya sekarang juga,pasti mereka tidak akan percaya secepat itu.

"Gue mah gak tau lagi,harus ngomong pake bahasa apa sama cewe gatel kayak lu".Ucap Anita geram.

Tanpa pikir panjang,Kayla menarik tangan Deka dan.....

Byur...

Deka dijatuhkan ke kolam renang.Tawa mereka pun perlahan mulai tak terdengan dan Deka merasa seperti ada orang yang mendekatinya,tetapi perlahan-lahan pandangannya mulai buram.

Apa aku akan mati?

____________________

A/N

Hai....
Ini masih lanjutan chapter kemarin ya😂
Judulnya seram ih:v
Lebih romantisan Austyn atau Adrian??😂

BTW...Udah liat casting yang baru belum😊kalau belum,kalian bisa buka chapter casting dan liat fakta fakta menarik dan pemeran baru cerita ini🎊

Oh iya thanks for vote
Thanks for comment
LOVE YOU ALL💕

Salam
Author yang lagi UAS😁

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top