1 - Luka dan amarah

Pelajar kelas 10 SMA ALTSCHOOL sedang memenuhi papan pengumuman sekarang.Setelah mengikuti MOS selama tiga hari yang membuat kepala mereka pusing tujuh keliling,akhirnya mereka dapat singgah dikelas mereka yang baru.

ALTSCHOOL adalah SMA yang terletak di pusat kota Jakarta.Sekolah ini sering disebut sebagai sekolah TERWOW....Kenapa???karena pelajar yang bersekolah disini hanyalah orang yang berada atau bisa disebut kaya dan pelajar yang mendapatkan beasiswa.Jadi jangan heran jika melihat para siswa dan siswinya mengenakan barang trend atau membawa kendaraan yang mahal.

Sorak-sorak terdengar dari papan pengumuman itu.Tawa bahagia dan kesedihan bercampur jadi satu,tapi tidak dengan gadis berrambut panjang yang berdiri didepan keramaian itu.Ia benar-benar tidak tau cara menerobos kawanan didepannya itu untuk melihat namanya terletak dimana.Ia pun memutuskan untuk pergi dari keramaian itu dan melihat namanya nanti setelah agak sepi.Karena berjalan seraya menunduk,tiba tiba ia menabrak seseorang.

Bruk!!!

Ia pun jatuh tersungkur tapi tidak dengan orang didepannya itu.

"Maaf...Apa kamu gapapa?"tanya seseorang didepannya itu seraya mengulurkan tangan.

"iya gapapa kok."Jawab gadis itu.

Gadis itu pun menerima uluran tangan orang didepannya.Saat kakinya mulai melangkah,tiba tiba ia terjatuh ke depan dan membuat tubuhnya menempel dengan orang didepannya.

"Hey...apa kau baik-baik saja?"tanya seorang itu lagi.

Gadis itu hanya menatap pria tersebut.Sampai akhirnya ia merasakan ada sesuatu yang aneh keluar dari lututnya.Ia pun langsung mendorong pria tersebut dan memeriksa lututnya.Darah segar mengalir di sepanjang kakinya.Pria itu juga melihat kaki gadis tersebut.

"Ayo...Aku akan mengobati luka mu."Ucap pria itu seraya menarik tangan gadis itu.

Pria itu membawanya ke dalam ruang osis.Hanya ada mereka berdua saja disana.Gadis itu sudah duduk di sebuah sofa,dan ia tengah melihat pria itu mencari sesuatu.Setelah menemukan apa yang ia cari,pria itu duduk dihadapan gadis itu seraya membuka kotak di tangannya.

"Siapa namamu?"tanya pria itu.

"Deka kak."Jawab gadis bernama Deka itu.

"Kamu tau nama aku kan?"tanya pria itu lagi.

"Kak Adrian kan?"tanya Deka memastikan.

"Yaps"

Jangan tanya kenapa Deka tau nama orang tersebut.Adrian adalah seorang wakil ketua osis yang tengah populer dikalangan adik kelas.Bukan hanya tampan,ia juga dikenal sebagai orang yang baik dan ramah.Jadi jangan heran kalau para siswi lebih memilihnya daripada si ketua osis.

"Aww...sakit kak!"rintih Deka saat Adrian mengoleskan obat merah di lukanya.

"Oke sudah selesai."Ucap Adrian

"Terimakasih kak"

"Sama-sama...Btw,bisa jalan gak?"tanya Adrian khawatir.

"Bisa kok kak."Jawab Deka semangat.

Deka pun jalan agak sempoyongan karena kakinya masih agak perih.Saat ia tengah berjalan,tiba-tiba ia menabrak seseorang lagi dan membuatnya jatuh tersungkur.

Bruk!!!

"Astaga dragon...Coba geh kalau jalan pake mata."Ucap Deka kesal.

"Yang namanya jalan mah pake kaki bego."Ucap seorang pria didepannya itu.

Degh...Tubuh Deka langsung menegang saat mendengar suaranya.Ia pun memberanikan diri untuk melihat orang tersebut.

Austyn sang ketua osis sedang melihatnya seraya melipat kedua tanganya didepan dada.Dengan tatapan elangnya membuat siapa saja akan lari terbirit birit karena takut dengannya.Deka hanya bisa menelan ludah,ia sekarang siap akan caci maki sang ketos seperti yang terjadi di MOS.

"Gue peringatin sama lo...kalau ngomong sama kakak kelas itu yang sopan."Ucap Austyn geram.

"Ma...maaf kak."Ucap Deka pelan.

Austyn pun pergi meninggalkannya.Deka hanya bisa menghela nafas saat melihat punggung Austyn yang makin lama menjauh.Ia menatap lukanya sebentar dan bangkit menuju papan pengumuman.

Di kelas.....

Deka mulai memasuki kelasnya yang terletak di kelas 10 A.Banyak sekali pasang mata yang melihat kearahnya.Deka pun memilih bangku paling depan yang terletak di depan meja guru.

Deka tidak tau harus duduk dengan siapa nantinya,karena ia tidak kenal siapa siapa dikelas itu.Tiba-tiba seorang gadis berambut pendek sebahu duduk disampingnya.

"Hai...nama gue Febry prita Raciella,boleh gak gue duduk disini?"tanya Febry seraya tersenyum.

"Iya."Jawab Deka seraya membalas senyumannya.

"Oh iya...nama lo siapa?"tanya Febry

"Deka"

"Semoga kita bisa menjadi teman sebangku yang akrab yes."Ucap Febry semangat dan dibalas anggukan oleh Deka.

Saat mereka tengah berbincang bincang,datanglah seorang guru.

"Selamat pagi anak-anak."Sapa guru tersebut.

"Pagi pakkk."Jawab mereka serentak.

"Perkenalkan nama bapak Joko Susilo,saya akan menjadi wali kelas kalian."

Mereka hanya mengangguk paham.

"Oke...Bapak akan memilih pengurus kelas,karena kalau dengan vote kelamaan."Ucap pak Joko.

Pak Joko pun membuka absen,dan mulai memilih siswa yang akan menjadi pengurus kelas.Para siswa siswi hanya bisa pasrah dan berdoa supaya namanya tidak terpilih,karena menurut mereka menjadi pengurus kelas itu susahnya minta ampun.Susahnya melebihi mengambil perhatian doi.

"Rendy Alfaredo Harrel...kamu akan menjadi ketua kelas."Ucap Pak Joko.

"Ya tuhan...mengapa cobaan ini engkau berikan padaku."Ucap Rendy miris.

"Stevany Dekandra...Kamu akan menjadi wakilnya"

Deka hanya bisa sabar tanpa berkutik.

Setelah semua pengurus kelas disebut,pak Joko pun izin untuk keluar sebentar.Saat kelas tengah rebut karena tidak ada guru,tiba-tiba datanglah ketua osis dan wakilnya.Seperti biasa,sang ketua osis menampilkan wajah dinginnya yang membuat orang ketakutan melihatnya.Hening...itulah yang terjadi sekarang.

"Kenapa kelasnya rebut hah?Ada ketua kelas kan?Kenapa ketua kelas gak ngatur?"tanya Austyn datar.

"Masih kelas sepuluh aja udah kayak begini,gimana coba kedepannya?Sekolah ini bakal hancur kali."Ucap Austyn lagi seraya menaikan satu oktaf suaranya.

Mereka hanya diam tak berani menjawab.

"Ketua kelas dan wakilnya menghadap saya didepan CEPAT!!"Perintah Austyn.

Rendy dan Deka pun pergi untuk menghadap Austyn,Deka mulai mempersiapkan mentalnya untuk dapat menampung kata pahit dari sang ketos.

"Kalian gimana sih jadi pengurus kelas,udah tau temennya berisik kenapa gak didiemin.Atur tuh kelasnya biar tertib,kalian mau dibilang pengurus kelas gak becus hah??"

Rendy dan Deka hanya dapat menggeleng mendengar cercaan dari Austyn.

"Udahlah Tyn."Ucap Adrian kepada Austyn.

"Orang kayak gini tuh harus cepet cepet dibilangin,biar gak ngelunjak."Ucap Austyn geram.

Rendy dan Deka hanya dapat pasrah sekarang.Mereka benar-benar tidak tau harus berbuat apa,mungkin kalau ada kesempatan untuk lari,mereka akan lari terbirit birit.Sungguh hari pertama yang buruk bagi mereka.

________________________________

A/N

Hai.....

Maaf baru bisa up sekarang :')

Aku kan punya tugas dunia yang harus dikerjakan :v

Terlebih lagi kalau gak ada ide buat panjangin cerita :')

(Gak ada yang perduli sih)

Terimakasih yang udah nungguin up (gak ada deh kayaknya :v)

Terimakasih juga buat yang udah baca,aku harap kalian tetp setia ampe akhir :')

JANGAN LUPA BUAT VOTE dan COMMENT DARI KALIAN,,,YANG PALING KUNANTI DARI KALIAN :*

SEKALI LAGI TERIMAKASIH BUAT SEMUANYAAAA DAN LOVE YOU ALL

salam hangat :3

AppleYp


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top