Kisah Seekor Ikan Kecil

Bandar Lampung, 20 April 2016

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, "Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati."

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, "Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati."

Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, "Dimakah air?"

Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, "Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati."

***

Mungkin pembaca ada yang tahu cerita di atas. Apa makna cerita di atas? 

Kita sering kali seperti ikan di atas. Mencari-cari air yang tak dapat dilihatnya, padahal dia hidup di dalamnya. 

Apa yang kita cari di dunia ini? Kita berkeliling bertanya pada semua orang. Di mana damai itu? Di mana cinta itu? Di mana Tuhan itu? Di mana bahagia itu? Di mana? Mengapa aku tak pernah merasakannya? Mengapa aku tak pernah melihatnya?

Kita tidak percaya dengan keselamatan dalam hidup kita. Kita cemas akan masa depan kita. Kita cemas akan hidup kita. Kita lupa, bahwa kita tidak sedang hidup di masa depan dan masa lalu. Kita lupa bahwa masa lalu hanyalah kenangan. Masa depan masih angan-angan. 

Ingatlah, tidak usah sibuk mencari kedamaian dan kebahagiaan ke berbagai orang atau ke berbagai tempat. Kedamaian dan kebahagiaan itu sekarang ini, saat ini sedang berada di sekitar kita. Di orang tua kita. Di anak-anak kita. Di teman-teman kita. Di saudara kita. Di dalam hati kita. 

Tengoklah hati kita. Di sana bersemayam cinta. Di sana bersemayam kebahagiaan yang tidak kita sadari. Selama ini kita selalu merasa gundah, kecewa, galau. Karena kita tidak pernah menengok cinta yang ada di dalam hati kita. 

Lihat dan perhatikan cinta yang bersemayam di hati kita. Begitu lembut dan membahagiakan. Kembangkan itu. Kembangkan hingga kita tersentuh olehnya dan menjadikan kita orang yang lebih sabar dan lembut. Lalu tebarkan rasa cinta itu pada orang-orang di sekeliling kita. Pada orang tua kita. Saudara kita. Teman kita. Bahkan pada hewan dan alam di sekitar kita. Niscaya semuanya akan terasa begitu indah. Orang akan menjadi ramah pada kita. Bahkan hewan dan alam akan merasakan cinta yang kita tebarkan.

Jika cinta bersemi dan tumbuh di hati kita, maka kebencian dan dendam akan padam. Cinta dan benci, tidak dapat tumbuh bersamaan. Di mana ada benci, cinta akan padam. Di mana ada cinta, benci akan padam.

Sebutir benih cinta yang tumbuh di hati kita, adalah benih kebahagiaan yang akan selalu menyertai kita. Lihatlah semua orang dengan penuh cinta, bahkan pada musuh kita sekali pun. 

Biarkan orang membenci kita, tetapi jangan biarkan kita membenci orang lain. Kebencian akan menghancurkan kita. Kebencian akan membuat kita terpuruk. Sebutir benih kebencian yang tumbuh di hati kita, adalah benih penderitaan yang akan selalu menyertai kita. Padamkan. Padamkan.

Kebencian akan menyebabkan orang saling bermusuhan dan berperang. Kebencian akan menimbulkan bencana. Kebencian akan menghancurkan dunia. Dan benci itu ada di dalam hati kita.

Cinta akan menyebabkan orang saling bersahabat. Cinta akan menimbulkan perdamaian. CInta akan membuat kita tenang. Dan cinta itu ada di dalam hati kita. Kembangkan. Kembangkan.

Lihatlah video di atas adalah sebuah lagu berjudul What A Wonderful World dari Louis Amstrong. Dunia akan menjadi indah jika kita semua menebarkan cinta. Pepohonan menghijau, Mawar merah dan bunga merekah. Langit biru, awan putih, hari cerah, malam tak lagi pekat. Pelangi begitu indah di langit, Orang saling sapa, saling berjabat tangan, dan mengucapkan cinta. Bayi-bayi tumbuh dan belajar banyak tentang hal ini. Betapa indahnya dunia. Indahnya dunia untuk saya, kamu dan kita semua. Begitulah kira-kira saya artikan dengan bebas.

Semoga ini menjadi renungan buat kita. Jangan heran dengan kebaikan seseorang. Masih banyak orang baik dan bijak di dunia ini. Jika saja orang baik dan bijak itu sudah tidak ada lagi, maka hancurlah dunia ini. 

Tumbuhkan benih cinta yang ada di hati kita masing-masing.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top