Ketindihan?
Pernah gak sih kalian merasa 'kelumpuhan' saat tidur? Sudah dalam kondisi sadar tapi badan kaku, dada sesak, dan enggak bisa membuka mata? Terbangun tengah malam atau saat akan tidur tengah malam, namun tiba-tiba merasa ketakutan hingga tidak bisa menggerakan semua anggota tubuh dan untuk berbicara saja sangat susah.
Jika kalian pernah mengalaminya, maka kalian sedang mengalami Sleep Paralysis. Namun kata orang tua jaman dulu lebih dikenal dengan ditindih setan. Benar?
Sumber: hellosehat.com
Menurut The American Sleep Disorder Association (1990), sleep paralysis adalah keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic). Sleep paralysis ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk menggerakan otot saat tidur.
Sleep paralysis adalah salah satu jenis parasomnia, yaitu sekumpulan gangguan tidur yang menyebabkan suatu kejadian atau pengalaman yang tidak diinginkan yang terjadi saat kita baru tertidur, sudah terlelap, atau saat terbangun dari tidur. Perlu diketahui bahwa hal ini umum terjadi dan tidak terkait penyakit kejiwaan tertentu.
Fenomena ketindihan ini tidak berbahaya dan akan berakhir setelah beberapa detik ataupun menit. Setiap orang pun akan mengalami fenomena kelumpuhan setidaknya satu atau beberapa kali dalam hidupnya. Fenomena ini juga dapat terjadi pada siapapun, tua muda, wanita maupun pria. Namun ini lebih sering terjadi pada remaja hingga dewasa muda.
Selama berabad-abad, gejala kelumpuhan tidur telah digambarkan dalam banyak cara dan sering dikaitkan dengan kehadiran 'jahat': setan malam yang tak terlihat di zaman kuno, tas tua di Romeo dan Juliet Shakespeare, dan penculik alien. Hampir setiap budaya sepanjang sejarah memiliki kisah-kisah tentang makhluk jahat bayangan menakutkan manusia yang tak berdaya di malam hari. Orang telah lama mencari penjelasan untuk kelumpuhan waktu tidur yang misterius ini dan perasaan teror yang menyertainya. Memang menakutkan, tapi ternyata ada penjelasan ilmiahnya, lho.
Apakah kalian termasuk orang yang mencari penjelasan tersebut?
Fenomena ini dapat dijelaskan secara medis. Tapi karena kurangnya informasi, banyak yang menganggap bahwa fenomena sleep paralysis sebagai hal mistis alias karena 'ketindihan' makhluk halus. Sah-sah saja sih, karena memang saat sleep paralysis terjadi, beberapa orang akan berhalusinasi seolah melihat bayangan hitam di depannya, meskipun sebenarnya tidak ada. Lantas, kenapa sleep paralysis terjadi? Apa yang harus dilakukan saat mengalami sleep paralysis? Yuk, simak baik-baik.
Apa aja sih penyebab sleep paralysis?
Berikut beberapa penyebab sleep paralysis:
• Kurang tidur
Sering begadang dan jadwal tidur yang berubah-ubah akibat jet-lag misalnya dapat memicu terjadinya sleep paralysis.
• Gangguan mental
Sleep paralysis sering terjadi pada seseorang yang merasa tertekan atau stres, depresi, dan kecemasan.
• Tidur telentang
Beberapa jurnal menyebutkan bahwa posisi tidur menjadi salah satu pemicu terjadinya sleep paralysis, khususnya tidur dengan posisi terlentang.
• Masalah tidur
Gangguan tidur seperti narkolepsi dan kaki yang tiba-tiba kram di malam hari dapat mengganggu tidur yang sudah memasuki fase REM, sehingga berpotensi menyebabkan kamu mengalami sleep paralysis.
• Waktu tidur
Kebanyakan orang mengalami ketindihan saat tertidur, namun tidak sedikit juga yang mengalaminya saat baru saja terbangun dari tidur. Meski umumnya terjadi saat malam hari, ketindihan tidak jarang bisa muncul saat Anda tidur siang.
Bagaimana sih proses sleep paralysis?
Saat kamu tidur, tubuh akan masuk ke fase pergantian antara tidur NREM (non-rapid eye movement) dan tidur REM (rapid eye movement). Selama fase tidur NREM, tubuh kamu akan sangat rileks karena berada dalam proses pemulihan diri. Setelah fase tidur NREM berakhir, proses tidur akan beralih ke fase tidur REM. Di fase tidur REM inilah mimpi terjadi dan otot tubuh "dimatikan". Nah, kamu akan mengalami sleep paralysis jika kamu sadar sebelum fase tidur REM selesai. Akibatnya, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam setengah tidur dan setengah sadar. Itulah mengapa kamu akan merasakan tubuh kaku, sulit bernapas, tidak bisa bicara saat mengalami sleep paralysis.
Lalu, apa yang harus kita lakukan saat sleep paralysis terjadi?
Yang pasti, kamu enggak boleh panik. Karena sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Psychological Science menyebutkan bahwa sensasi panik saat sleep paralysis terjadi justru akan membuat seseorang semakin tertekan. Bahkan, jika kamu menganggap kalau sleep paralysis yang kamu alami karena 'ketindihan' makhluk halus, ini bisa membuat kejadian sleep paralysis sebagai suatu pengalaman yang mengerikan dan traumatis. Jadi, apa yang bisa dilakukan? Pertama, kamu bisa menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan paksa. Dan kedua, kamu juga bisa menggerakkan ujung jari tangan atau kaki untuk membantu kamu terjaga dan terlepas dari sleep paralysis.
Nah, jadi kalian tidak usah takut lagi jika mengalami kejadian seperti ini saat tidur karena memang tidak berbahaya. Hanya perlu tenang karena sleep paralysis akan perlahan-lahan hilang. Tapi kalian juga harus melakukan pencegahan agar terhindar dari sleep paralysis yaitu dengan tidur yang cukup, tidur dengan posisi yang nyaman, hindari makan sebelum tidur, hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol, olahraga teratur, dan sebelum tidur cobalah untuk melakukan beberapa latihan pernapasan atau membaca doa yang menenangkan untuk menghilangkan kecemasan yang bisa menjadi faktor penyebab kelumpuhan tidur
Namun, jika kondisi sleep paralysis terjadi terus-menerus, kamu perlu bicara dengan dokter ya.
***
Referensi:
https://www.halodoc.com/yang-perlu-diketahui-tentang-sleep-paralysis
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/mitos-dan-fakta-tentang-sleep-paralysis/amp/
https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/penyakit/sleep-paralysis/amp
Salam, zaenitasa
31 Maret 2020
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top