"Kami datang kesini untuk mengantar Dragon pulang." kata Mia yang mengerti arti tatapan naga di depannya, dragon lalu mengeluarkan api dari dalam mulutnya.

Naga berwarna hitam legam itu lalu mengangkat Mia dan Roy keatas punggungnya menggunakan ekornya lalu mereka terbang diatas pohon-pohon yang membara.

Mereka lalu tiba di sebuah tanah lapang, disana mereka dapat melihat seekor naga dengan ukuran raksasa menatap mereka.

"Terima kasih sudah membantu kami." Naga besar itu bersua

"Sama-sama." jawab Mia

Dragon, si naga kecil itu lalu bergerak dan mendekati naga raksasa tadi.

"Sebagai ucapan terima kasih kami akan memberikan kalian ini." kata Naga itu sambil mengeluarkan apinya kearah Mia dan Roy.

Namun mereka berdua tidak merasa panas, namun sejuk.

Saat api itu hilang, kedua bocah itu dapat melihat sebuah gelang di pergelangan tangan mereka.

"Terima kasih!" kata Mia dan Roy bersamaan.

Mia lalu teringat sesuatu.

"Aku harus pulang sekarang! Ibu dan Ayah pasti sedang mencariku!" kata Mia sedikit panik.

"Aku akan mengantarmu pulang." kata naga hitam tadi.

Mia naik keatas punggung naga dan melambaikan tangannya kepada Roy, Naga raksasa dan Dragon, sebelum akhirnya naga hitam itu membawanya terbang tinggi keatas awan. Beberapa menit kemudian mereka turun lagi menembus awan. Langit yang semula terlihat terang mendadak gelap, sama seperti langit malam.

Naga besar itu lalu menurunkan Mia disamping jendela kamarnya.

"Terima kasih!" kata Mia lalu Naga itu terbang tinggi kembali.

000
Beberala bulan kemudian

Mia menatap Roy yang sedang memanah target yang berjarak 500 meter dari hadapan mereka.

"Anak itu berbakat sekali." kata Excel, peri itu duduk di ranting sebuah pohon. Beberapa daun merah mebara berjatuhan karena mendekati musim dingin.

Mia menggigit apelnya.

"Aku nanti mau belajar menungga naga." ucapnya lalu menatap buku tebal di pangkuannya.

"Setelah belajar sejarah."

Dragon yang berada di sampingnya mendengus membuat Mia sedikit menjauhkan bukunya dari api yang keluar dari hidung dragon.

Sejak hari itu hutan perbatasan tidak lagi terlarang bagi para peri dan Mia sesekali berkunjung ke dunia fantasi itu.