秋 - Gelato [2.02]

Akiyama H. added you
Accept     |     Decline

| p

Gue menatap handphone dengan tidak percaya. Orang ini bisa-bisanya ngirim p doang??

Orang yang udah deket sama gue kalo ngechat pake p aja masih gue sembur. Apalagi ini?

Udah nggak deket. Gue juga nggak (sudi) kenal. Ga sopan banget anjing. Fix dajjal.

Tangan gue udah bergerak menuju tombol decline dan blok, tapi otak gue seakan menolak itu. Bisa aja maksud dia ngechat gue sekarang itu penting?

Lagian... dia ketua grup cs gue. Ah anjrot, malesin bat sumpah.

Okelah, accept.

Akiyama H.

| p

Bisa lebih sopan dikit? |

| Selamat malam, saya Akiyama
   Hayato dari XII MIPA 1 absen 3
| Hanya ingin memastikan apakah
 

 benar ini akun bendahara untuk grup
   cs Pancaran Kasih?
| Terima kasih sebelumnya

Gue melongo. Memang gue yang minta biar lebih sopan sih... tAPI NGGAK GINI JUGA BABI.

Akiyama H.

Ngapain sih |
Gue bukan guru?? |

| KATANYA HARUS SOPAN

KOK LO NGEGAS? |

| Sori sengaja mencet capslock
| KESEL SOALNYA
| INI BENER BENDAHARA KELOMPOK
   GUE BUKAN?

KALO BUKAN MASIH BERANI LO |
PAKE CAPSLOCK?  

| Eh bukan?
| Maaf salah

Nggak sih, lo bener |
Gue bendahara cs pancaran kasih |

| TAI
| HAMPIR MALU GUE
| Dah gue inv ke grup
| Buruan masuk

Akiyama H. has invited you to a group chat

PK Squad 💪 (8)
Join     |     Ignore

Akiyama H.
| Nah dah lengkap ya
| Hazama-sensei ga punya line, jadi ini
   grup bebas aja
| Yg di wa baru grup utama
| Gue pisahin biar kalian nggak salkir

Subaa✨
| Ngoogghey

Isara Mao
| Lo ngetik apaan sih sub
| Siap paketu @Akiyama H.

Akiyama H.
| Oke sekalian gue mau tanya
| Kira" kita mau pake transportasi apa
| Lumayan jauh soalnya dari sekolah

NakaMiyu
| Berangkatnya harus bareng dari
   sekolah ya?
| Kalo dari rumah masing2 gimana?

Akiyama H.
| Kata sensei berangkatnya harus
   bareng, pulangnya sendiri"
| Kalian mau naik apa?

Subaa✨
| Naik pick up keknya asik

Isara Mao
| Mata lo asik, kena tilang iya
| Grab? Ato bis?

Karinrin🏌️‍♀️
| Grab apa nggak kemahalan?
| 5 hari anjir

Harumi
| Bis aja?
| Semoga cukup rame2 gini

Fuyumi Jun
| Pagi memang jamnya bis penuh

Akiyama H.
| Kalo nggak cukup gue mancal aja

Harumi
| ASHIAAAPP

Isara Mao
| Sebuah dedikasi

Karinrin 🏌️‍♀️
| @you lo kan juga ke sekolah biasanya
   mancal tuh
| Temenin ketua kita gih

Ogah y |
Barusan gue cek tempatnya deket  |
perbatasan   

Isara Mao
| Jok nekat mancal wes cuk
   @Akiyama H.

(*Jangan nekat bersepeda sahabat)

Dengan begitu, berakhirlah kami semua di dalam bis yang untungnya tidak terlalu penuh. Awalnya.

Sampai bis yang kami tumpangi melewati kawasan industri dan orang yang naik banyaknya nggak manusiawi. Bahkan beberapa dari kami yang awalnya tuh dapet tempat duduk jadi berdiri karna diliatin oramg yang lebih tua. Padahal mereka sendiri bukan prioritas cih, mentang-mentang lawannya anak SMA.

"Pegangan."

Gue menoleh pada Akiyama yang berdiri pas di samping gue lalu gue balas dengan tatapan bertanya. "Habis gini tikungannya agak—"

Gusrak.

"ANJ—" Gue reflek meluk tangan orang di sebelah gue biar nggak nyusruk ke mas-mas yang lagi tidur di tempat duduk depan gue.

"Kan, gue bilang pegangan."

Gue menghempaskan tangan cowok itu dengan sedikit kasar. "Telat anjing, lagian pegangannya lo pake." Jawab gue sambil sedikit berbisik.

"Ya kan lo bisa pegangan di gue kayak tadi."

"Hah?"

Akiyama cuma jawab dengan lirikan matanya yang bergerak, memberikan kode agar gue pegangan ke tangannya kayak yang barusan.

"Ogah." Karna gue lebih milih buat pegangan di sandaran kursi mas-mas yang tidur tadi.

"Kalian tuh pacaran ya?"


- 𝐠 𝐞 𝐥 𝐚 𝐭 𝐨 -

"Visi kami yang pertama itu..." Salah satu perempuan paruh baya yang menyambut kami mulai menjelaskan segala sesuatu tentang panti asuhan ini dengan rinci. Mulai dari sejarah, visi misi, sampai tata tertib.

Gue sampai kasihan sama Harumi si sekretaris yang harus nyatet sambil jalan keliling, dan di sini juga gue bersyurukur.

Untung gue bendahara. :)

Setidaknya gue nggak harus nyatet dan ngurus laporan. Gue cuma perlu kumpulin refleksi setiap hari kayak yang lainnya.

"Ada pertanyaan?" Tanya ibu itu, Bu Tanaka, setelah kami semua selesai muter satu gedung ini dan kembali ke ruang tamu.

Akiyama mengangkat tangan. "Yang di sebelah itu sekolah ya bu?" Tanyanya sambil menunjuk ke arah jendela yang tidak terlalu besar di sebelah kirinya. Memang dari luar sebelum masuk gerbang tadi sudah terlihat lapangan yang cukup luas dan bangunan seperti sekolah. Lagipula gedung ini juga termasuk asrama, tidak heran jika ada persis di sebelah sekolah.

Bu Tanaka mengangguk, "iya yang sebelah situ itu sekolah, lengkap dari paud sampai SMA. Kalau yang di sebelah sini ada biara. Tapi sekolahnya tetap sekolah umum nak."

Kami semua mengangguk dan ber-oh ria sampai Bu Tanaka kembali melanjutkan, "berarti kalau ada ibu-ibu minta bantuan untuk mengajar kalian sanggup ya?"

"Ga sanggup buk, maaf saya bego." Karin tiba-tiba bisik pelan di telinga gue dan gue langsung nahan ketawa.

"Paling yang paud atau tk aja kok nak, kalian kan masih SMA juga."

"Paud loh Rin, masa lo minder." Balas gue dengan berbisik juga. Karin menyenggol kakiku pelan, "ya gue kan gatau."

"Siap bu, panggil kami aja kalau perlu bantuan." Akiyama kembali menjawab sebagai perwakilan kelompok.

"Oke bagus. Oh iya, terus di seberang jalan itu ada penjual es campur yang terkenal itu, mungkin kalau kalian pulang mau mampir situ dulu."

Mendengar kata es campur gue langsung duduk tegak, dan rasanya nggak cuma gue karna semua anggota kelompok gue juga keliatannya langsung pada excited.

"Terima kasih bu, informasi yang sangat bagus!" Akehoshi langsung nyaut dengan lantang sampe Bu Tanaka ketawa.


- 𝐠 𝐞 𝐥 𝐚 𝐭 𝐨 -

"Eh ini Bu Tanaka nyuruh dua orang buat nyapu lantai dua, siapa yang mau?" Tanya Akiyama dari ambang pintu basecamp sebelum masuk buat naruh baju seragamnya di tas.

Jadi kita dipinjemin satu ruangan buat kumpul atau istirahat gitu, dan ini pintunya pas ngarah ke halaman sd sebelah. Lagipula gedung panti asuhan dan asrama yang di sebelah kiri sama lapan sekolah tuh cuma dibatasi lorong dengan pager tanaman kecil gitu, jadi kalau pintunya dibuka, dari dalam ruangan kita bisa lihat langsung lapangan sekolah. Kebetulan lapangannya lagi kosong sih, kayaknya lagi pada pelajaran. Trus Akehoshi dari tadi ngomong kalo ini tuh basecamp, katanya biar keren kayak yang di iklan.

"Dua orang aja? Yang lain ngapain?" Tanya Fuyumi balik.

Akiyama kelihatan mikir bentar sebelum jawab, "bentar lagi makan siang sih, tanya di dapur aja mungkin ada yang bisa dibantu gitu."

"Kalo sisanya bantu di dapur mending Subaru nyapu aja." Sahut Isara sambil mendorong Akehoshi buat keluar. "Sari, lo nggak percaya sama kemampuan masak gue?"

"Gak."

"Oh oke."

APA SIH. Gue langsung ketawa bengek dengernya, bareng sama anak-anak lain yang sama bengeknya.

"Dah gih nyapu sono. Satu lagi siapa? Cewek? Biar Akehoshi kerjanya bener."

"Bendahara aja, biar Akehoshi takut." Kata Karin sambil dorong gue dikit. Ya sebenarnya gue nggak masalah sih mau nyapu apa bantu di dapur kayaknya sama aja.

"IH GA MAU, BUK BENDAHARA SEREM." Tapi itu jawaban Akehoshi Subaru.

Gue langsung senyum lebar ke arah cowok petakilan itu, "ngomong apa lo?"

"Ha-hayato tolong gue..." Dan kini dia sudah bersembunyi di balik Akiyama sebagai tameng. "Itu mah salah lo sendiri bayar iuran telat." Kata si tameng.

"Ta-tapi gue cuma telat dua hari. Lagian tadi waktu di bis gue cuma tanya kalian berdua pacaran apa enggak aja dia langsung melotot, pake nyubit sakit banget lagi." Telinga gue semakin panas waktu dia nyebutin kembali pertanyaannya di dalam bis tadi.

"Hah? Pacaran? Siapa yang pacaran?" Tanya Isara. Gue langsung melotot ke arah Akehoshi tapi sepertinya percuma karna dia sama sekali nggak nangkep kode dari gue.

"Hayato sama buk bendahara."

Seketika semua pada diem dan Akehoshi cuma celingukan bingung.

"Sub, lo tinggal di goa apa gimana sih?"

"Gue yang anak bahasa aja tau kalau dua orang ini nggak akan bisa akur."

Kali ini Karin nyamperin cowok itu dan nepuk-nepuk pundaknya, "selamat, lo udah cari mati."

"Lah bukan ya? Habisnya Hayato—" Ucapan Akehoshi terpotong karna Akiyama yang ngebungkam mulutnya.

"Lo bantu dapur. Gue aja yang nyapu lantai 2, ok?" Katanya, eh enggak, perintahnya pada Akehoshi yang mulutnya masih ditutup paksa. Cowok IPS itu hanya bisa diam dan mengangguk pelan.

"Lo ikut nyapu atau gimana?" Tanya Akiyama sambil noleh ke gue, setelah ngebuka mulut Akehoshi tentunya. "Hm." Gue mengiyakan dengan dengusan terus jalan mendahului ke tangga. Tapi sebelum itu gue masih dapat mendengar suara-suara anak-anak kelompok gue, seperti...

"Jadinya mereka pacaran apa enggak sih?"

Tolong ingetin gue buat nyepak Akehoshi waktu pulang dari sini.




秋 - to be continued.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top