Part 3
sore hari ini Elon dan Leonard akan pergi ke kota Daedo. tapi sebelum itu, Leonard memaksa Elon untuk menunjukan tempat dia menyimpan batu Arkeannya atau mereka ga jadi pergi ke Daedo.
"Leonard, kapan kesananya ?"
"hari ini kan ?, tapi apa bisa kau beritau aku dimana batu Arkeannya ?"
"tidak bisa Leonard. kalau aku kasih tau, nanti Leo..."
"kenapa ?, dia tak ada disini. dia mungkin tak akan tau kalau kau memberitauku. ayolah cepat dimana ?, atau kita batalkan saja perginya."
"ya sudah. lagipula aku juga gak terlalu percaya kalau kau tau alamat markas Tobot."
"gak percaya ya sudah. tapi setidaknya kunci dengan benar tempat itu."
"sudah aku kuncilah. gak percaya ?, nih lihat."
Elon pun membuka lemarinya lalu menarik lacinya.
"nih perhatikan ya. lacinya aku kunci, kemudian aku tutup pintu lemarinya, dan aku kunci juga pintunya. kunci ganda untuk keamanan batu Arkean. bisa kita ke kota Daedo sekarang ?"
"Ppfftt.."
"hei kenapa kau senyum begitu ?, dan kenapa hampir ketawa ?, ini demi keamanannya batu Arkean. aku sudah buktikan kalau aku pintar menentukan tempat yang cocok untuk mereka."
"iya iya baiklah. ayo ke stasiun sekarang."
"hei Leonard, tunggu aku!"
setelah kejadian itu Leonard langsung lari keluar kamar sebelum Elon menyadarinya. ini beneran guys, dia sudah gak tahan ingin ketawa. karena dia gak nyangka kalau Elon bisa masuk ke jebakannya dengan mudah begitu saja. tapi sepertinya Elon masih belum menyadarinya kalau Leonard sudah mengetahui tempat dia menyimpan batu Arkean itu.
tapi kok dia bisa yakin banget kalau batu Arkeannya ada di laci itu ?, dia bahkan tidak mengeceknya dulu dan malah langsung lari.
"ayah, aku dan Leonard ke luar kota dulu ya."
"ke kota mana ?, belum puas keliling dunianya ?"
"kota Daedo. Leonard ingin melihat Tobot."
"eh!, kau yang pertama ga sabaran."
"tapi kalau berangkat sekarang, mungkin kalian sampai sana sore hari kan ?, nanti langsung pulang atau menginap ?"
"kita patungan buat sewa kamar hotel. tapi semoga pilot Tobot mengizinkan kita menginap dirumahnya. jadi ga keluar biaya lagi."
"halu lagi halu lagi. udahlah ayo berangkat, nanti ketinggalan kereta."
"kami pergi dulu ayah."
"iya hati-hati. jangan menghayal terus."
kereta yang mereka naiki berangkat, kemudian berhenti dikota tempat tinggalnya pilot Athlon. aku gak tau nama kotanya.
beberapa penumpang ada yang naik dan ada yang turun. lalu Elon melihat seorang anak perempuan masuk digerbong yang sama. dia duduk tak jauh dari mereka. dia ga terlalu yakin kalau itu temannya Kyle. lalu kereta bergerak lagi dan langsung menuju kota Daedo.
Daedo Station
17:00
Kyle tiba distasiun untuk menjemput Tori. dan tiga drone sedang mengawasinya.
ini adalah pemberhentian terakhir keretanya. setelah tak ada lagi orang yang keluar, ada dua anak dengan rambut merah dan satu lagi kuning keluar bersamaan dengan Tori, tapi melalui pintu yang berbeda.
"Kyle, dia sudah keluar."
"mana ?"
setelah melihat Kyle, Tori menghampirinya. tapi anak yang berambut merah malah senang bisa langsung bertemu Kyle. kira-kira siapa dia ya ?
"Kyle!"
"Tori cepatlah. kau diburu Bikerbro sekarang." Kyle langsung menarik Tori dan tak tau kalau ada yang ingin menemuinya.
"apa karena yang ku ketahui ?"
"iyalah, apa lagi ?"
"Kyle!, tunggu!"
"siapa itu ?"
"nanti saja. kita harus ke markas Tobot sebelum..."
"kami datang."
"AAA..."
"Lewat sini!"
"hei kemari kau!"
Bikerbro mengejar mereka dan ketiga drone juga mengikuti mereka. lalu ada dua anak lain juga yang mengejar mereka.
kedua anak itu masih mengejar Kyle dan Tori hingga membuat Bikerbro bingung.
"hei, apa kalian mengejar mereka juga ?" -Brogan
"iya, dia pilot Athlon." -Elon
"baiklah kita lomba sekarang." -Logan
"hei!, apa ?" -Elon
"ayo cepat!" -Leonard
"baik!" -Elon
setelah semua sudah sampai di parkiran...
"truk, truk, naik ke truk." -Logan
"tunggu!" -Brogan
sebelum Tori masuk ke Alpha, Brogan mengambil sesuatu dari laci truknya.
"hei itu pistol."
"oh tidak, mungkin dia ingin menembak mereka."
Brogan pun menembak Tori tapi bukan dengan peluru.
"Aakh!"
"TORI!!"
Tori tertembak dan dia langsung masuk ke Alpha. Kyle langsung mencabutnya dari lengan kanannya Tori lalu menutup pintu.
setelah menembak, Brogan dan Logan menjauhi parkiran dan langsung menyamar sebagai orang biasa. mereka juga melepas kacamatanya.
Brogan pura-pura baca koran dan Logan pura-pura menjadi pembeli disebuah warung. walau sudah pakai peredam, tapi tetap saja ada yang mendengar suaranya.
"bagaimana sekarang Leonard ?"
"jangan dekati tempat kejadian."
"mereka kemana ?"
"menyamar."
Elon dan Leonard melihat Kyle saat dia sedang membocorkan ban truk orang kembar itu.
"nemu pisau dari mana itu Kyle ?"
"mungkin dari dalam truk itu."
"oh kasihan Kyle. temannya..."
"hei, bukankah itu Jango ?"
"mungkin."
"ETHAN!"
setelah Alpha pergi, Ethan mamasukankan drone lalu langsung mengikuti Alpha tanpa dia ketahui kalau ada yang ingin menemuinya.
"lah dia pergi."
"taksi!"
"ke hotel pak. tapi sebelumnya tolong ikuti SUV putih itu."
"baik nak."
taksi yang ditumpangi mereka mengikuti Jango dan Alpha. saat hampir mendekati markas Tobot, Jango dan Alpha berhenti lalu Kyle dan Ethan turun untuk menemui penumpang taksi yang mengikuti mereka.
"tunggu ya pak,"
"baiklah."
melihat Ethan dan Kyle menghampiri taksi yang mereka tumpangi, akhirnya Elon dan Leonard pun keluar.
"Kyle!, aku yang memanggilmu tadi." -Elon
"oh ternyata kau. aku tak bisa menanggapi tadi, karena lagi dikejar." -Kyle
"dan aku yang manggil Ethan tadi saat dia menurunkan dronenya." -Leonard
"benarkah itu kau ?, ada apa ?" -Ethan
"tadinya mau langsung ke hotel, tapi karena lihat Jango tadi..." -Leonard
"dia yang suruh supirnya untuk mengikutinya." -Elon
"kalian ada apa kesini ?, dan maaf, kalian siapa ya ?" -Ethan
"apa kalian mengenal kita ?, maaf ya kita sedang terburu-buru. kita harus kembali ke rumah teman kami sekarang." -Kyle
"kami sering menonton pertandingan Robot Racing di tv." -Leonard
"kami kesini untuk ke markas Tobot, dan pastinya untuk bertemu kalian. apa kita boleh ikut kesana ?" -Elon
"maaf tidak bisa, harus izin dulu pada mereka." -Kyle
"tapi aku bisa antar kalian ke hotel." -Ethan
"terima kasih tapi tak perlu repot-repot..." -Leonard
"ide bagus, terimakasih Ethan." -Elon
"Kyle, kau duluan saja."
"baiklah."
"pak, kita sampai sini saja."
"oke, makasih nak."
setelah percakapan itu, Leonard membayar taksi lalu Kyle melanjutkan perjalanan ke markas Tobot. sementara Ethan mengantar Elon dan Leonard ke hotel.
Daedo Hotel
18:30
"hotel yang ini ?"
"iya, terima kasih Ethan."
"kalau Ryan dan yang lain setuju, besok aku akan menjemput kalian."
"baiklah. ayo Elon."
"sampai jumpa Ethan."
kejadian di stasiun tadi masih membekas dipikirannya. Ethan masih tidak yakin dengan Baron. mungkin Baron mengira kalau dia tak akan dizinkan ikut serta lagi jika info itu disebar lagi.
setelah Ethan mengantar Elon dan Leonard, dia ingin kembali ke rumah Ryan dan Kory. tapi dia harus pergi ke markas Towers untuk mencari tau yang sebenarnya. jangan-jangan mereka ada rencana lain.
"kamarnya satu atau dua ?"
"satu aja, ngirit. lagipula kita kan patungan."
"iya ya. yang ranjangnya satu kan ?"
"dua."
"sama aja. mending satu tapi yang besar."
"lebih baik kita tidak usah patungan dan biar aku saja yang di hotel. kau diluar saja kalau kau tak bisa diam."
"eh janganlah. uangku kurang. harus patungan."
"makanya biarkan aku yang memesan kamar. lagian kan aku yang memiliki alamat markas Tobot."
"huh... tapikan kita tak bisa kesana begitu aja. Ethan dan Kyle minta izin dulu sama pemiliknya."
"terus, kau pikir kita kesini sia-sia ?"
setelah diancam untuk tidur diluar, Elon langsung diam dan Leonard langsung memesan kamar.
20:00
Baron tiba di hotel yang sama setelah mendapat kontak antagonis dari Diluk.
"Towers, kalau bisa, tolong kau kasih tau semua yang kau ketahui tentang Tobot dan pilotnya pada Bikerbro dan Mavrick. kalau Athlon kan mereka sudah tau."
"baiklah, dan kapan kau mau bertemu dengan semua antagonisnya ?"
"kalau anak itu tak menyebarkan info itu, batalkan sajalah. tapi kalau kau ingin mengumpulkan semuanya di markas kau, silahkan saja."
kejadian itu bersamaan saat Elon dan Leonard kembali ke hotel setelah jalan-jalan sebentar. saat memasuki hotel, Baron terkejut karena melihat kedua anak yang dia lihat di stasiun tadi.
dia memperhatikan mereka dan mencoba mengingatnya.
"pak ?, pak ?,"
"iya ?"
"kuncinya."
"terima kasih."
Baron mengikuti mereka hingga masuk ke kamar.
"kalau sebenarnya Ryan atau yang lain ingin bertemu dengan kita, dia pasti akan mengizinkannya."
"tapi kita kan masih baru. apa kau pikir mereka mengenal kita ?"
"benar juga ya. lihat saja besok, Ethan menjemput kita atau oh tidak!"
"kenapa ?"
"kita tidak memberitau nomor kamar kita dan kita lupa memberikan nomor telpon kita."
"benar juga ya. gimana ini, jangan sampai kita ga bisa tidur cuma gara-gara mikirin ini."
"susah ini, kita gak akan tau kalau Ethan akan menjemput kita atau tidak. masa iya harus menunggu diluar terus, atau selalu mengintip jendela."
"huh... bagaimana ya ?"
"atau mungkin nanti dia begini, dia nanya pada resepsionis kamar yang di sewa Elon dan Leonard."
"semoga saja begitu. hei, ini jalan yang benar bukan sih ?"
"ini kamar nomor 10. kita nomor 20, sebelah sana."
setelah Elon dan Leonard masuk ke kamar mereka, Baron mencari kamarnya.yang ternyata berada di...
"oh disini kamar kalian. sekarang kamarku nomor 21 di..."
"SEBELAHNYA ??"
ok Baron langsung tak mempercayai ini. setelah syok mendapat berita dari Mavrick, sekarang dia gak sengaja memesan kamar hotel yang bersebelahan dengan Elon dan Leonard. nomor 21, jelas disebelahnya.
"mereka kenal Ethan juga. mungkin aku butuh kedua anak itu, aku harus merekrutnya. jangan-jangan mereka tau Tobot dan Athlon juga."
nah menurutku sekarang sudah bisa ditebak kelanjutannya. kalau dulu Towers memakai Ethan dan Kyle, sekarang Baron merekrut Elon dan Leonard. mungkin nantinya akan ada sedikit persamaan seperti dicerita Pilot Tobot dan pilot Athlon.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top