Mirah Delima
Aku menatap telepon canggih yang baru saja aku curi dari kantor Pusat Pengembangan Teknologi. Rencananya, telepon ini akan dipergunakan negara untuk menyadap pembicaraan jarak jauh. Selain itu, telepon ini dapat mengetahui keberadaan ruang-ruang rahasia menggunakan sinar X di dalam tanah. Lalu kemampuan lainnya yang tidak bisa dibayangkan manusia seratus tahun sebelumnya.
Aku membutuhkan semua kemampuan dari ponsel ini untuk mencuri mirah terkenal, yang memiliki energi sepuluh kali lipat dari uranium sebagai bahan bakar pembangkit nuklir. Hanya dengan mirah seberat lima ratus gram, manusia dapat memiliki pasokan energi listrik cadangan untuk seluruh penduduk bumi selama seratus tahun.
Dan masalahnya adalah, mirah itu sedang diperebutkan oleh lima keluarga yang memiliki perusahaan besar. Mereka tidak berniat dan tidak memiliki keinginan menggunakan bahan bakar itu untuk tujuan kemanusiaan. Yang satu ingin mempergunakannya sebagai bahan bakar roket berkecepatan cahaya, agar mereka bisa mengklaim kekuasaan seluruh planet di Bimasakti. Ya, kebanyakan tujuan dari mereka memang di luar nalar. Itulah sebabnya aku harus mencuri benda ini.
Sebenarnya aku sudah berhasil mencurinya. Dan sekarang aku sedang dikejar-kejar oleh keamanan di langit kota. Beberapa laser melesat untuk menjatuhkanku, tapi aku berhasil menghindar. Arloji yang satu paket dengan ponsel canggih ini dapat berubah menjadi sebuah suite pelindung. Aku menjadi seperti Ironman yang dapat melayang-layang di udara.
Selain sibuk memikirkan bagaimana caranya menghindari mereka, aku juga berpikir bagaimana caranya menyembunyikan benda ini. Aku tidak mungkin membawanya ke tempat persembunyian kami. Di sana banyak pengungsi dan beberapa cetak biru dari misi-misi yang akan kami jalankan. Jika mereka mengikutiku sampai ke sana, semua rencana kami bisa berantakan. Aku juga tidak mungkin selamanya menghindari serangan mereka. Aku harus berpikir bagaimana mengalahkan para pengejar itu.
"Komputer," kataku, memanggil kecerdasan buatan yang memberiku segala pengetahuan, yang ada di dalam ponsel dan arloji.
"Iya, Tuan."
"Apakah kau tidak memiliki teknologi yang bisa kugunakan untuk membalas serangan mereka?"
"Saya tidak dirancang untuk berperang, Tuan," jawabnya.
Sial.
"Tapi saya memiliki mode untuk mempertahankan diri."
"Oke, oke. Itu saja. Cepat keluarkan kemampuanmu. Kita membutuhkannya sebelum mereka berhasil merebut mirah ini."
"Anda tinggal berhenti dan menghadap ke arah mereka, lalu bayangkan sesuatu yang ganas."
Aku tidak mengerti dengan perkataannya, tapi aku tidak memiliki banyak waktu. Aku harus melumpuhkan mereka sebelum kabur. Aku berhenti dan melakukan apa yang diperintahkannya. Mengambang di udara seraya menghindari laser. Aku langsung membayangkan sesuatu yang ganas. Dalam benakku, sesuatu yang ganas hanyalah Tyrannosaurus Rex. Dinosaurus yang sudah punah enam puluh juta tahun yang lalu. Aku tidak yakin dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Tapi aku percaya pada kecerdasan buatan yang memberitahuku.
Sebuah cahaya terang berwarna kemerahan tiba-tiba terpancar dari seluruh tubuhku. Cahaya itu membentuk sebuah dinosaurus seperti yang ada dalam pikiranku dalam bentuk hologram. Ya, hologram yang nyata. Makhluk itu memiliki tinggi seratus meter. Kakinya menghancurkan kendaraan-kendaraan di jalanan. Tubuhnya yang besar menghancurkan beberapa bagian gedung. Dan mulutnya yang ganas meremukkan robot dan drone yang mengejarku.
Teknologi ini benar-benar akan membantu mewujudkan impian kami. Tidak akan ada yang bisa menghentikan kami sekarang. Dunia yang lebih baik akan segera tercipta.
__________________
Ditulis oleh Gabrielmalaikatagung
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top