Juru Selamat
Sedari dulu, orang-orang terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok yang percaya akan kiamat, kelompok yang tidak percaya, dan kelompok yang ada di antara keduanya. Semuanya terdengar seperti takhayul bagiku, apalagi di masa teknologi sangat maju seperti sekarang ini. Sampai akhirnya sebuah pesawat ruang angkasa berbentuk kepala anak domba tiba-tiba muncul sepuluh tahun yang lalu di atmosfer bumi.
Empat makhluk aneh turun dari pesawat tersebut dan menyebarkan kekacauan. Masing-masing dari mereka memiliki ciri-ciri dan kemampuan khusus yang berbeda dan dianggap tidak mungkin dimiliki makhluk hidup. Makhluk berwarna merah, memiliki kemampuan memanipulasi pikiran, membuat setiap manusia saling membunuh. Makhluk berwarna putih memiliki kemampuan telekinesis yang membuatnya dapat menghancurkan gedung tinggi dengan lambaian tangan. Makhluk berwarna hitam bisa memanipulasi virus dan bakteri, yang bukan hanya membuat hewan ternak dan tanaman rusak, tapi juga manusia. Lalu yang terakhir, makhluk berwarna hijau kuning, memiliki kemampuan untuk menghancurkan manusia sampai berkeping-keping. Masyarakat yang mempercayai hari akhir, menyebut mereka empat penunggang kuda, sebagai tanda dimulainya hari penghakiman. Tapi masyarakat yang lain memilih memanggil mereka sebagai alien yang akan menjarah bumi, mereka pun balas menyerang dan mencoba mempertahankan bumi.
Aku menjadi salah satu korban kebengisan makhluk berwarna hitam. Virus dan bakteri yang menggerogoti tubuh dari dalam dengan perlahan-lahan, membuatku tidak dapat melakukan apa-apa. Aku hanya bergantung pada alat bantu hidup. Sampai salah satu dokter membisikan sesuatu.
“Kau ingin sembuh dan tetap hidup?” tanyanya.
Aku tidak dapat menjawab pertanyaan dan hanya bisa menatapnya.
“Aku akan menyembuhkanmu dan memberimu kemampuan dari tujuh bintang.”
Aku tidak mengerti apa maksudnya. Aku kira aku hanya sedang diberi semangat untuk hidup di ambang kematian. Tak lama kemudian, ia membawa beberapa alat aneh masuk ke kamar. Memasang berbagai macam mesin yang belum pernah aku lihat. Lalu dia melepaskan seluruh alat bantu hidup dari tubuhku, yang hanya akan membuatku bertahan kurang dari satu jam. Dia memasang banyak sekali jarum infus dengan cairan kuning bersinar ke sekujur tubuhku. Kemudian sebuah mesin melahap kepalaku, sampai aku tidak dapat melihat apa pun. Rasa sakit dimulai, dan anehnya, aku bisa berteriak dan menggelepar kesakitan.
Setelah itu aku tidak ingat apa-apa dan terbangun di sebuah ruangan yang aku pikir adalah akhirat. Aku menatap sekujur tubuhku yang terasa berbeda. Dokter yang melakukan hal gila itu datang dengan tangan di belakang punggung. Dia tampak berbeda. “Sudah sepuluh tahun sejak kau tertidur,” katanya.
Kemarahanku terhenti ketika ia mengatakan itu.
“Bumi sudah di ambang kehancuran. Empat makhluk itu menyerap inti bumi sampai hanya tersisa separuh. Kau satu-satunya harapan kami. Manusia dengan kemampuan fusi nuklir. Menyerap dan menggabungkan unsur-unsur ringan menjadi unsur yang lebih berat. Sekarang kau menjadi Superman——tanpa tatapan laser tentunya. Tapi kemampuanmu lebih dari itu,” terangnya, “Kau adalah juru selamat kami.”
Begitulah aku bisa sampai di sini; terbang di hadapan empat alien jahanam. Semua orang yang aku kenal sudah mati. Dan aku akan membalas semua yang mereka perbuat kepada bumiku. Aku mengumpulkan setiap unsur yang ada di sekelilingku. Mengubahnya menjadi helium, membuat tubuhku menghasilkan panas yang aku kumpulkan di lengan. Tinju siap diluncurkan.
__________
Cermin by Gabrielmalaikatagung
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top