39 - Definisi Huruf K

"Let me tell to you, who's the real king here."

<Re-Search>

=/•🗝️• \=

Lain tim A, lain pula tim Q. Meski begitu, yang paling beda tetaplah tim K. Tim yang diketuai oleh informan terbaik SMA Chase ini mengambil langkah yang cukup unik untuk menang.

Pertama, mereka tidak menunggu tim J dan tim F bertanding terlebih dahulu sebelum kemudian menantang pemenangnya. Sebaliknya, tim ini terang-terangan menantang kedua tim sekaligus dalam satu waktu.

Aksi unik ini dipelopori oleh Jordan dan didukung oleh kedua pembimbingnya, Budi dan Yanto. Semua itu berawal dari diskusi mereka di sela waktu senggang yang sebenarnya tidak ada habis-habisnya.

"Jadi, sambil nunggu tim J dan tim F selesai tanding, ayo milih permainan," kata Rizal hari itu, memulai diskusi.

"Setuju. Dari pada nganggur gak ada kegiatan. Apa ada ide?" respon Amanda.

"Kalau kalian tanya gue, jawaban gue jelas death hide and seek. Peluang kita gede banget di game itu. Gue dulunya maling. Si Jordan juga kriminal. Yang lain minimal punya skill dasar kejar-kejaran," kata seorang pemuda berkacamata tebal, Kevin.

"Setuju. Kak Jordan sama Kak Kevin itu sudah lebih dari cukup untuk ngalahin lawan di catur. Gimana?" sahut gadis mungil kepang dua, Vita.

"Oke. Berarti fiks ambil death hide and seek, kan? Ada ide buat formasi tan—,"

"Kenapa gak disabet aja semua di satu permainan? Gue males nunggu tim J sama tim F selesai tanding. Kelamaan," potong Jordan di tengah diskusi tim.

Semua menatap pemuda itu. Raut kaget dan bertanya tercetak jelas di wajah mereka. Ditatap intens, tak lantas membuat Jordan mengurungkan niat. Sebaliknya, dia malah memperjelas keinginannya.

"Apa? Ayolah, tim J sama tim F itu cuma kumpulan sampah peringkat bawah kelas A. Gak mungkin mereka bisa ngalahin kita," katanya enteng.

Yanto berdeham singkat, mencari perhatian. Begitu semua menatapnya, barulah pria setengah abad itu bersuara.

"Saya setuju dengan keputusan Jordan. Meski terdengar sangat buru-buru, tapi itu tindakan terbaik saat ini," katanya.

Budi mengangguk setuju. Dia menatap muridnya satu persatu sebelum akhirnya berakhir pada tiga sosok di sudut ruangan.

"Jordan dan Pak Yanto benar. Kevin, Jordan, Amanda. Kalian bertiga yang memimpin pertandingan kali ini. Kita tantang keduanya sekaligus di permainan death hide and seek."

=/•🗝️• \=

"Yakin, nih? 13 orang cunguk kemarin sore mau nantang kita-kita?"

"Cih, sombong juga kalian."

Respon kurang baik didapat tim K. Meski begitu, ketua tim F dan J menerima tantangan mereka dengan tangan terbuka.

Saat ini, masing-masing perwakilan kelompok sedang berdiskusi menentukan permainan yang akan diadu.

"Oke. Jadi, ada ide buat permainannya?" tanya Amanda membuka diskusi.

"Tim F maunya racing mario. Kalau gak terima, silakan mundur dari pertandingan," kata ketua tim F tegas dengan sedikit nada angkuh.

"Enak aja! Tim J maunya giant chess. Jangan seenak jidat mutusin sesuatu!" bantah ketua tim J.

"Gak terima? Silakan aja. Tombol nyerahnya ada di peta digital, kan?" balas ketua tim F sarkas.

"Kenapa harus gue yang nyerah? Tombol nyerah tim lo rusak?" sinis ketua tim J.

Perdebatan kedua ketua itu semakin memanas. Mereka sama-sama menginginkan permainan yang memiliki peluang menang terbesar di timnya.

Amanda hanya bersandar santai melihat perdebatan di depannya. Tangannya bersedekap, sementara mulutnya menyunggingkan senyum miring.

"Well, gimana kalau kita undi aja? sarannya.

Perdebatan di depannya berhenti. Mereka serentak menatap pendebat terbaik SMA Chase.

"Maksud lo?"

"Ya ... di undi. Kita tulis dua macam permainan yang kita mau. Setelah itu, kita masukkin kotak, kita undi. Nanti biar Freya yang ambil kertasnya biar adil," jelas Amanda.

"Ide bagus."

"Oke."

Amanda tersenyum samar. Kena, kalian.

Gadis itu mengambil enam lembar kertas. Masing-masing dua lembar diberikan kepada ketua tim lawannya. Dia sendiri memegang dua lembar kertas.

Mereka semua menuliskan dua macam permainan yang dinginkan. Amanda sendiri menulis kata 'death hide and seek' di kedua kertas miliknya.

"Sudah?" tanya Amanda selesai menulis.

Kedua pemuda itu mengangguk. Mereka melipat kertasnya, lalu memasukkan lipatan kertas tadi ke topi ketua tim J.

Tak lama, Freya datang setelah menerima pesan dari nomor Amanda. Gadis itu menyapa ketiganya ramah.

"Frey, tolong ambil satu kertas."

Menurut, tangan gadis itu terangkat, mengambil selembar kertas dan menyerahkannya pada Amanda.

"Bingo. Kita main death hide and seek."

=/•🗝️• \=

"Tiga orang anggota sebagai pemberi arahan silakan naik ke menara pengamat. 10 anggota tersisa, ambil posisi masing-masing di garis permulaan."

Sesuai dengan hasil undian, ketiga tim beradu di permainan death hide and seek. Setelah mendengar arahan, Kevin, Amanda, dan Jordan naik ke menara pengamat. Sementara itu, kesepuluh rekan mereka segera bersiap di garis start.

Tim F dan tim J juga melakukan hal serupa. Tiga perwakilan mereka naik ke menara, sepuluh sisanya bersiap di lokasi yang sama dengan tim K.

"Siap?"

"Mulai!"

Bel panjang berbunyi, memulai permainan. 30 remaja itu langsung berhamburan mencari persembunyian.

Sepuluh menit berlalu, bel kembali berbunyi, menandakan pencarian dimulai. Mata Kevin dan Aprilia langsung menjelajah, mencari lokasi lawan.

Sementara itu, Amanda justru mengajak tim lawan mengobrol ringan, berbasa-basi.

"Sepertinya kalian bersemangat sekali untuk menang ya? Memangnya kalian mau apa dengan kemenangan ini?"

"Bukan uru—,"

"Oh, ayolah. Jangan dingin begitu."

Decakan terdengar. Salah satu anggota tim J yang berada di posisi sama menoleh dengan raut kesal.

"Apa kau ingin kami kalah karena ocehan tidak bergunamu itu?" sentaknya emosi.

Umpannya mulai dimakan, batin Amanda.

"Oh, tentu saja tidak. Aku hanya bosan. Kau tahu, Kevin dan Aprilia tidak memberiku pekerjaan. Aku hanya menjadi pajangan di sini."

"Apa hubungannya dengan kami?" sahut anggota tim F.

"Bukankah kalian berdua juga tidak punya pekerjaan? Satu teman kalian menyampaikan pesan, satu lagi mengawasi sekitar. Lalu kalian? Hanya berdiri bengong bak patung selamat datang," ledek Amanda telak.

Tampak, kedua anggota tim lawannya mulai termakan omongan. Hal ini tentu dimanfaatkan Amanda sebaik mungkin. Dia menambahkan beberapa kalimat provokasi serta melakukan beberapa skak ucapan saat dibantah.

Usaha gadis cantik ini berhasil. Ketiga anggota tim J berselisih. Anggota tim F juga mulai menampakkan perang dingin.

Kedua tim itu menjadi berantakan. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada anggota mereka yang berada di arena.

Karena perselisihan pengarahnya, formasi tim F dan tim J kocar-kacir. Peluang ini dipakai oleh tim K untuk melumpuhkan mereka.

Dalam waktu singkat, permainan selesai dengan kemenangan telak tim ini. Hasil akhirnya, tim K masih lengkap sementara kedua tim lainnya habis tak bersisa.

Amanda tersenyum puas. Usahanya tidak sia-sia. Di tengah euforia kemenangan, gadis itu mendatangi tim lawan, menyampaikan sesuatu yang benar-benar membuat mereka sadar akan perbedaan di antara ketiga tim.

"Kami ini tim K, King of game. Ingat itu."

1050 kata
27 Juli 2021

____________________________________________________________________________

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top