Si nenek pelit
Meja kayu tua yang terlihat antik dan mahal. Kursi yang megah di belakangnya tidak jauh berbeda dengan si meja. Beberapa lukisan indah yang dilukis tangan lentik dan imajinatif seniman. Dan lemari besar di sudut ruangan yang terlihat misterius dan mengundang rasa ingin tahu.
Disinilah Lunar berada. Di sebuah kantor kepala sekolah.
Di kursi megah tadi duduk lah seorang wanita yang jika dilihat dari wajahnya berusia 20 tahunan. Bajunya yang sangat mencolok. Baju khas negara china berwarna merah dengan sedikit corak naga emas. Dipadukan dengan syal bulu yang sangat lebat bewarna hitam, membuat perempuan ini menjadi semakin anggun. Sedangkan wajahnya di poles dengan eye shadow hitam dan lipstik hitam membuatnya menjadi misterius dan agak menakutkan.
Perempuan itu menatap Lunar dan Mitsuki dari tadi. Mungkin ada sekitar 3 menitan. Dan hal itu sukses membuat lunar keringat dingin.
'Siapa pun.. Tolong aku dari suasana canggung ini..... '.Lunar memohon di batinnya. Hampir saja dia menangis.
Mendengar permintaan tolong dari Lunar,Mitsuki langsung mengeluarkan suaranya. Agak membentak.
"Nenek... Sampai kapan kau melihat kami seperti itu....???... Sampai monyet bertelur ya...?? ".Mitsuki ngak pake selow ngomongnya.
"Hah.. Terserah deh.. ".wanita itu menjawab.
'Nenek....??? mitsuki bilang... Nenek...?? '.Lunar menatap tidak percaya wanita di depannya.
"Iya.. Wanita di depanmu ini nenek ku. Walau dia terlihat muda,sebenarnya umurnya itu 700 tahun loh.... ".Mitsuki menunjuk nenek nya tepat di depan hidung wanita itu.
"Wah.. Cucu kampret kamu...!! "Si nenek ngak selo guys..
Lunar hanya bisa menatap sambil menganga. Sekarang Lunar agak menyesal sudah kagum dengan aura kewibawaan wanita ini.
'santai aja nek... '.batin Lunar seraya sweatdrop.
"Ngak bisa lah... Mulutnya ini memang kurang ajar seperti ayahnya. ..Dan panggil aku Mrs. Myree, jangan nenek. Aku terlalu muda untuk di panggil demikian. ".Si nenek balas menunjuk muka Mitsuki sambil berkata pada Lunar.
'ou iya... Kan bisa baca pikiran...Tapi alasannya itu... '
"Nah kamu tau.. Kenapa emang kalau aku terlalu muda dan cantik hah...??!! ".Mrs. Myree nyolot.
"Cukup nek... Lunar itu ngak bisa di giniin... ".Si Mitsuki yang frustasi.
"Lah kok kamu yang bilang gitu"Lunar kaget.
"udah diam aja... "
"Ah.. Sudahlah.. Mari kita bicaranya serius. ".Mrs. Myree membenarkan posisi duduknya.
'Jadi dari tadi ngapain...'.Sekali lagi Lunar sweatdrop.
"Anggap aja tadi intronya".Jawab Mrs. Myree. "oke fokus keintinya. "
Tiba-tiba suasana ruangan terasa sangat berat.
'glup'. Dengan susah payah Lunar menelan savilanya.
"Jadi seharian ini kamu kemana aja. Aku sudah capek mendengar keluhan dari guru-guru mu tentang perilakumu. Dan sekarang kamu membolos...???!!!. Padahal kamu akan menghadapi ujian tengah semester. ".Wajah Mrs. Myree menggelap.
"Huh.. Suka-suka aku donk. Kan udah aku bilang kalau aku ngak mau sekolah kalau ngak di naikan uang jajanya. ".Mitsuki menggembungkan pipinya.
"Uang jajan..?!. Kamu itu sudah di bekal setiap hari dan kamu ngak perlu membayar kalau mau makan. Kan makanan di kantinnya gratis...!!".Bentak wanita itu sambil memukul meja yang ngak bersalah. Mitsuki dan Lunar kaget.
Untuk beberapa saat hanya hening yang menyelimuti. Mrs.Myree diam sambil menatap tajam Mitsuki.Sedangkan yang ditatap hanya memalingkan muka dengan wajah datar. Tapi Lunar paham kalau Mitsuki pasti menahan tangis. Soalnya di pelupuk mata gadis cerewet itu sudah mengenang bulir air mata.
Melihat itu Lunar yang memang ngak bisa membiarkan orang lain sedih atau terluka berisiatif mengeluarkan suara.
"Anu... Maaf sebelumnya memotong pembicaraan. ".Lunar mengangkat tangan kananya. Mencoba menarik perhatian. Dan berhasil. "Sebenarnya Mitsuki terlibat suatu masalah sehingga dia ngak bisa pulang".
"Hah.. Masalah...??!!".Mrs. Myree melotot mendengar itu.
"I.. Iya".Gugup Lunar. "Waktu itu Mitsuki membantu seekor kucing yang di keroyok anak-anak.Namun setelah itu malah Mitsuki yang tertangkap dan hampir di bunuh oleh mereka. Dan di sanalah saya dan Mitsuki bertemu dan berteman. Dan maaf terlambat memperkenalkan diri nama saya Lunar Adelwish. "Lunar membungkuk sopan.
Mendengar itu wajah tegang Mrs. Myree melembut. "Begitu ya.. ".Dia menatap Mitsuki."Kenapa tidak bilang,huh...??"
"habisnya.. Nanti nenek.. Hiks".Mitsuki tidak kuasa menahan air matanya lagi.
Melihat itu Mrs. Myree bernajak dari singahsananya dan bejalan pelan ke arah Mitsuki. Lalu menghelus puncak kepalanya dengan lembut.
"Tidak ada yang akan marah, kalau kau berterus terang. Katakan saja. "
"Hiks... Tapi.. Tapi aku takut... ".Mitsuki berkali kali mengelap matanya secara kasar.
Mrs. Myree mengecup kening Mitsuki untuk menenagkannya. Dan itu berhasil.
"Nak.. Aku bersumpah kepada mendiang orang tuamu. Kalau aku akan merawatmu dengan baik. Dan siluman rubah tidak pernah mengingkari janji dan sumpahnya. Oleh karena itu jangan takut pada ku. Aku akan mendengarkan nya. Oke..?? ".Mrs. Myree memeluk Mitsuki. Dan dibalas oleh Mitsuki dengan cepat.
'terharu... '.Lunar mengesat air matanya. 'ternyata Mitsuki yatim piatu ya... Sama seperti ku. Tapi dia beruntung punya orang yang masih menyayanginya. Sedangkan aku... Rumah saja tidak punya. '.Lunar menjadi sedih mengingat semua fakta dirinya.
"Lunar... "Mitsuki telah lepas dari pelukan neneknya. Dan sekarang menatap Lunar iba. Dia dan neneknya mendengar dengan jelas keluhan Lunar. Namun sesaat kemudian terbesit ide di kepalanya.
Sambil menatap neneknya dengan senyuman termanisnya, Mitsuki berkata.
"Nenek... Angkat Lunar menjadi cucumu ya...!!! ".
---------------------------(-_-")-------------------------
Makasih bagi para reader yang membaca ( kalau memang ada sih)
🌻Mizuha
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top