❁ཻུ۪۪⸙͎ Dia yang Bernama Gojou Satoru
"Anakmu tampan sekali, ya!"
"Wah, matanya benar-benar cantik!"
"Bolehlah ketika besar nanti anak kita dijodohkan."
"Anakmu sudah tampan, berbakat pula. Benar-benar sebuah anugerah, ya!"
Gojou diam-diam merotasikan bola matanya saat mendengar pujian-pujian dari teman-teman ibunya kepadanya. Acara makan malam mewah ini benar-benar penuh dengan pencitraan demi memenuhi kerakusan semata. Gojou muak.
Maka meminta pamit kepada sang ibunda dengan alasan sudah mengantuk (alasan yang mampu diterima untuk anak sembilan tahun sepertinya) sebagai alibi untuk kabur dari acara orang dewasa yang memuakkan ini. Supir membawanya pulang mengarungi jalanan Tokyo menuju rumah. Setibanya di rumah, ia berlari ke kamar lalu berbaring di atas ranjang besarnya.
Gojou Satoru, kehidupannya begitu sempurna bak pangeran di dongeng-dongeng. Wajah tampan dengan iris biru langit yang mampu membuat orang-orang terpesona, kecerdasan di atas rata-rata, dan mampu menguasai apa saja. Dielu-elukan dan semua orang memandang hormat kepadanya.
Akan tetapi, ia merasa begitu bosan dengan kehidupannya yang begitu penuh tekanan. Harus menyanggupi harapan orang-orang sangatlah melelahkan. Ia ingin kehidupan anak-anaknya begitu bebas seperti lainnya. Bermain sepuasnya, menghabiskan waktu bersama teman-teman, tidak terbebani tanggung jawab.
Kehidupannya memanglah sempurna, tapi ada celah tak terlihat di dalamnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top