CHAPTER 5
"Iruma Jyuto?"
(Name) mengangguk kecil.
"Kalau boleh tahu, apa alasan kau tidak takut padanya, (Surname)-san?"
(Name) terdiam sejenak, kemudian menggaruk pipinya canggung.
"Aku tidak tahu alasan pastinya," jawab (Name), "tapi bisa dibilang kami saling kenal."
"Oh, kalau boleh tahu, bagaimana hubungan kalian?"
"Dia senpai-ku saat SMP dan SMA, kami masuk di sekolah yang sama," jelas (Name), "dan dia juga yang menyelamatkanku saat aku diserang dulu."
Jakurai mengangguk, mencatat ucapan (Name) di dalam kepalanya.
"Apa hanya itu?"
(Name) tampak ragu sejenak, sebelum akhirnya dia membuang pandangannya—samar terlihat pipinya memerah, yang tentu disadari oleh tiga laki-laki di depannya.
"Er, kami pernah pacaran 3 tahun."
"Hah!?" kaget Hifumi dan Doppo dengan serempak.
"K-kami pacaran sejak Jyuto lulus, s-sampai kejadian saat itu," jelas (Name) dengan panik, dan nada bicaranya terdengar terlalu cepat karena sang perempuan merasa malu.
"Kalian mengakhiri hubungan kalian karena kejadian itu?"
(Name) terdiam, kemudian mengangguk pelan.
"Kami sepakat putus demi kebaikanku," jelas (Name), "tapi kami masih saling menghubungi satu sama lain."
"Bagaimana perasaanmu padanya sekarang, (Surname)-san?" tanya Doppo tiba-tiba.
"Doppo-kun," panggil Jakurai—menegur rekan satu timnya itu.
Doppo tersadar, kemudian menjadi panik.
"Ah, (Surname)-san, itu pertanyaan privasi ya? Maafkan aku!"
(Name) hanya terkekeh, tampak tersenyum kecil.
"Tidak apa-apa, Kannonzaka-san," sahut (Name) mengibaskan sebelah tangannya kemudian menunduk, "perasaanku ya?" gumam (Name) menghela napas, "aku tidak tahu—maksudku, aku nyaman bersamanya."
"Begitu ya?" gumam Jakurai, "terima kasih sudah mau menjawab pertanyaanku dan pertanyaan Doppo-kun, (Surname)-san."
"Sekali lagi maafkan aku, (Surname)-san," sahut Doppo.
"Sama-sama, sensei, dan jangan terlalu dipikirkan, Kannonzaka-san—ah ...!"
Seolah teringat sesuatu, (Name) tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya menoleh ke arah Jakurai.
"Tapi terakhir aku bertemu dengan Jyuto adalah setelah kasus penyeranganku," jelas (Name), "sisanya kami hanya berhubungan lewat pesan, telepon dan video call."
"Belum pernah bertemu sekalipun sejak 8 tahun yang lalu?" tanya Jakurai.
"Mhm," (Name) mengangguk, "jadi aku tidak bisa bilang dengan pasti kalau aku tidak takut dengannya, kurasa?" gumam (Name).
"Benar juga," sahut Jakurai bergumam.
"Oh, bagaimana kalau hari ini kita menemuinya?" tanya (Name), "sensei tidak sibuk hari ini, kan?"
"Iya," jawab Jakurai, "tapi bagaimana dengan Anda sendiri?"
"Asisten bos memberiku izin," jawab (Name) mantap sambil menunjukkan ponselnya—menampilkan foto lembar izin kerja atas nama dirinya, "setelah aku pulang sebentar ke apartemenku, aku akan memberitahu Jyuto dan kita bisa berangkat."
(Name) yang memegang ponselnya terdiam sejenak, sebelum akhirnya menoleh ke arah Doppo dengan canggung.
"... Kannonzaka-san tinggal di Apartemen Rose?"
Doppo mengangguk singkat.
"Ya, itu nama apartemen ini."
"Em, ini lantai berapa?"
"Delapan."
"Apa Kannonzaka-san sudah lama di sini?"
"Ya—memangnya ada apa, (Surname)-san?"
(Name) terdiam cukup lama, sebelum akhirnya terkekeh pelan.
"Salam kenal, tetangga apartemen," ucap (Name), "saya (Name) (Surname), penghuni Apartemen Rose lantai tujuh. Sudah tinggal di sini selama 6 tahun."
"Eeh!?"
[][][]
"Sudah lama tidak kemari," ucap (Name) saat mereka sudah keluar dari stasiun.
"Apa Anda lahir di Yokohama, (Surname)-san?" tanya Jakurai.
"Ya, tapi aku pindah ke Shinjuku setelah mendapat pekerjaan saat umur 21," jelas (Name).
(Name) terdiam sejenak, sebelum akhirnya menghela napas.
"Aku tahu aku sudah menanyakan hal ini sebelumnya," (Name) kemudian menoleh ke belakangnya, "apa tidak apa-apa kalian ikut, Izanami-san, Kannonzaka-san?"
Hifumi dan Doppo yang berada di belakang (Name) dan Jakurai mengangguk mantap.
"Tidak apa-apa, Koneko-chan~" sahut Hifumi, "fokus saja pada tujuanmu."
"Aku juga diberi libur oleh asisten bos," sahut Doppo.
"Begitu ya?" sahut (Name) tersenyum canggung.
Setelah itu (Name) kembali menoleh ke depan, dan matanya langsung menangkap sosok yang dia kenal.
"Jyuto!"
Laki-laki yang sedang fokus pada layar ponselnya itu mengangkat kepalanya, lalu tersenyum saat melihat (Name) berjalan mendekatinya sambil melambai kecil.
"Sudah lama tidak bertemu langsung seperti ini, (Name)."
"Mhm," sahut (Name) mengangguk.
Saat (Name) sudah dekat, tiba-tiba Jyuto menarik (Name) dan memeluk sang perempuan. Iris (Name) melebar kaget, mulutnya terbuka hendak mengucapkan sesuatu—
"Oh?"
—sampai tiba-tiba ada yang menjauhkan mereka berdua, dan (Name) langsung dihadapkan oleh Doppo dan Hifumi yang berdiri di antara dia dan Jyuto.
"Kannonzaka-san? Izanami-san?" panggil (Name).
Jyuto yang ikut terkejut dengan cepat kembali normal.
"Terima kasih sudah menjaga (Name) sampai kemari dengan selamat, Kannonzaka-san, Izanami-san," sahut Jyuto tersenyum.
Ekspresi tak senang samar terlihat di wajah mereka berdua, dan itu justru membuat senyum Jyuto melebar.
"Jadi kalian sudah saling mengenal, kan?" tanya (Name) mencoba mengintip dari belakang Doppo dan Hifumi, "aku sudah memberitahu Jyuto lewat pesan singkat bahwa aku datang bersama Matenrou."
"Ah—ya, begitulah," sahut Doppo, "kesampingkan itu—(Surname)-san, apa kau baik-baik saja?" tanya Doppo menoleh ke arah (Name).
(Name) memiringkan kepalanya, lalu langsung tahu maksud Doppo.
"Ah, untungnya aku baik-baik saja," jawab (Name) menyadari dirinya baik-baik saja.
'Aku tidak merasa takut?' pikir (Name) menyentuh dadanya, 'jantungku juga berdetak dengan normal.'
"Koneko-chan?"
Doppo dan Hifumi melangkah mendekati (Name), namun spontan wajah (Name) memucat.
"Y-ya!?"
Melihat reaksi (Name) membuat mereka berdua kembali mundur. Jyuto yang melihat dalam diam itu akhirnya mendekati (Name) lalu menepuk kepala (Name), lalu mengelusnya lembut guna menenangkan sang perempuan.
"Bagaimana kalau kuantar dulu ke hotel? Kalian pasti lelah setelah perjalanan dari Shinjuku, kita bisa melanjutkan urusan ini besok."
(Name) menunduk, lalu mengangguk kecil. Jyuto menoleh ke arah Matenrou, menunggu jawaban mereka.
"Saran yang bagus," sahut Jakurai tersenyum, "terima kasih sudah mau memenuhi permintaan kami, Iruma-san."
"Sama-sama, Jinguji-sensei."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top