Payung
Setya: (*・~・*) Feryan kok bawa payung? Emangnya tadi hujan? (• ▽ •;)
Feryan: Nggak. (;^ω^) Tapi kemarin aku nonton dari tivi, ada orang yang bilang, sedia payung sebelum hujan. <( ̄︶ ̄)> Jadinya aku bawa payung meski belum ada hujan.
Setya: ⊙.☉ Hoo. Tapi kenapa payungnya gede banget? (ꏿ﹏ꏿ;)
Feryan: Supaya bisa muat nampung kita semua. (≧▽≦) Ini aku bawa payung punya Nenek! ( ꈍᴗꈍ) Nanti Nenek yang megangin payungnya buat kita sekalian. (。•̀ᴗ-)✧
Ervano: Terus? Nanti nenek kamu siapa yang payungin? (•‿•)
Feryan: Mamah. (✯ᴗ✯)
Saga: Mamah kamu? Siapa yang payungin? (ー_ー゛)
Feryan: Papah! ( ╹▽╹ )
Zyas: Yang payungin papah kamu, nanti siapa? (;;;・_・)
Feryan: Emm... (๑•﹏•) Siapa, ya?
Dyas: Kamu aja. ಠ‿ಠ
Feryan: Terus nanti yang payungin aku siapa? ಠ︵ಠ
Saga: Aku. (~_~メ)
Zyas: TERUS NANTI AKU YANG PAYUNGIN SAGA! (人 •͈ᴗ•͈)
Setya: Aku yang payungin Zyas! (◕ᴗ◕✿)
Ervano: Aku yang payungin, Ditya. ^_________^
Dyas: Aku mendingan gak payungan. Soalnya aku mau pake jas hujan. ರ_ರ
Feryan: (・–・;)ゞ Terus, nanti Nenek payungin siapa? (;ŏ﹏ŏ)
Nenek Feryan: Nenek bawa pulang payungnya aja ya, Cu. Yang rajin belajarnya. (´∩。• ᵕ •。∩')
Feryan: Yah, gak jadi payungan. (・ั﹏・ั)
___😭😭😭 PENULIS BENGEK NGETIK BAB INI TOLONG.
Receh beud humor payung gue. Ampun, deh.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top