Bab 9

Satria berjalan dengan cepat menuju ruang UKS, sambil menggedong Gita. Ia benar-benar sangat khawatir karna cairan merah terus keluar dari hidung Gita. "Git, bertahanlah," ucap Satria dengan lirih.

Sesampainya di UKS, Satria langsung mencari sesuatu di lemari obat. Sedangkan di sisi lain Keyla dan Diah hanya memperhatikan Satria dengan menaikan salah satu alisnya.

Diah mencoba mengintip seseorang yang berada di balik horden, matanya membulat saat ia melihat Gita yang sedang memejamkan mata dengan darah di hidungnya. Sontak ia langsung berlari mendekati Gita. "Gita kenapa?" tanya Diah dengan suara yang memenuhi ruang UKS.

"Gita pingsan."

"Ko bisa?" ucap Keyla yang berada di belakang Diah.

"Ceritanya panjang, mendingan lo berdua, sekarang bantu gua buat bersihin darah Gita," ucap Satria sambil mencari obat di dalam lemari.

Setelah semua yang Satria cari ke temu, ia mulai membersihkan darah yang keluar dari hidung Gita, lalu menyumpelnya. Setelah itu Satria mencoba melepaskan dua kancing atas milik Gita, Diah menatap heran ke arah Satria, ia benar-benar bingung dengan apa yang Satria lakukan. "Lo ngapain buka kancing Gita? Awas aja kalo lo macam-macam sama dia!" ancam Diah.

"Gua bukan orang bego! Yang macam-macam sama orang yang ga berdaya kaya dia," ucap Satria dengan suara datar. "Mendingan sekarang lo bantu gua untuk mengangkat kaki Gita hingga lebih tinggi dari posisi jantung," ucap Satria. Sesaat Diah masih terdiam, lalu ia mencoba melakukan apa yang Satria suruh.

"Dan lo Key, ambil minyak kayu putih di atas meja," perintahnya. Lalu Keyla pun mengambilnya. Setelah Keyla itu, Satria melepaskan sumpalan kapas dan ia mulai mendekatkan minyak kayu putih ke hidung Gita. Tak lama, mata Gita bergerak, lalu memuculkan kesadaran penuh pada dirinya.

"Gua kenapa?" tanya Gita, sambil memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

"Tadi lo pingsan," ucap Satria.

"Ada yang sakit, atau pusing gitu?" tanya Keyla.

"Sedikit," ucap Gita dengan senyuman. Tiba-tiba suara hendphone milik Keyla berdering, lalu ia mulai meminggirkan tubuhnya untuk mengangkat telponnya.

"Makasih ya, Sat," ucap Gita,

"Ia sama-sama," ucap Satria dengan senyuma.

"Emm, Git, gua sama Diah harus pergi dulu, gua di panggil sama Bu Elsa," ucap Keyla.

"Bu Elsa? Emang ada apa?"

"Ga tau, makanya gua harus ke sana," ucap Keyla. "Lo ga apa-apa kan sama Satria?"

"Iya ga papa, ya udah sana, hati-hati ama Bu Elsa, dia galak," ucap Gita dengan senyuman. Lalu Keyla dan Diah pergi meninggalkan Gita dan Satria.

💦💦💦

Sudah hampir tiga minggu semenjak Anggi mengatakan dirinya hamil, fikiran Ardan sangat kacau, apa lagi Anggie selalu memintanya untuk cepat-cepat menikahinya. Sebenarnya bukan hanya itu, tapi yang benar-benar sangat mengganggunya adalah, bagaimana ia mengatakan hal sejujurnya pada Mamahnya. Ia masih semester delapan jurusan ke dokteran, dan pastinya Mamahnya tidak akan mengijinkan dirinya untuk menikah dalam waktu yang dekat.

Tak ada seorang pun yang dapat membantunya, maka ia lebih memilih merahasikan semuanya sendiri.

"Ardan, kamu serius ga sih sama aku?" tanya Anggi, sudah seminggu pertanyaan itu selalu muncul dari bibir Anggi.

"Aku serius, tapi aku lagi mikir, bagaimana cara aku ngasih tau ke Mamah ku, kamu tau kan dia ga mau kalo aku cepat-cepat nikah," ucap Ardan.

"Tapi sampai kapan? Kandungan ku semakin besar," ucap Anggi.

"Ya kamu sabar, kalo itu benar anak aku, pasti aku akan tanggung jawab," ucap Ardan.

"Sabar, sabar, sabar dan sabar, itu yang selalu kamu ucapin, aku juga butuh ke pastian!" ucap Anggi.

Fikiran Ardan semakin kalut, tanpa sadar ia menggebrak meja yang berada di hadapannya sehingga Anggi tersentak, lalu Ardan memilih pergi dari hadapan Anggi dengan membawa mobil miliknya. Sedangkan Anggi hanya terdiam, lalu beberapa detik kemudian butiran bening keluar dari sudut matanya.

Ardan memukul setir mobil dengan sangat, emosinya sangat sesak memenuhi dadanya hingga air mata pun turun membasahi pipinya. Andai ia tidak bertindak bodoh, pasti semua ini tak akan terjadi.

Cuap-cuap author:

Hallo gaes, gimana sama ceritanya?  Suka ga? Semoga suka yaa. Jangan lupa tunggu terus cerita ini sampat tamat, Ok?

Hari ini partnya cuman 624 kata doang, hehehe sedikit ya, alesannya adalah, di part sebelumnya aku udah ngasih sekitar 2546 kata.

Salam dari kenal dari author😍😘😘

Bekasi
Jumat, 14 Desember 2018

Instagram: Aizubaidah31
Instagram pribadi: Ainun_zubaidah

Kak Ardan

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top