Bab 6

"Hari ini lo pulang sama siapa? Derel atau Kak Ardan?" tanya Diah.

"Kenapa emangnya?" tanya Gita.

"Emm, kalo lo sama Kak Ardan, gua mau dandan dulu," ucap Diah sambil menaikan ke dua alisnya.

Gita mulai menyipitkan ke dua matanya. "Lo beneran suka sama kakak gua?" tanya Gita.

"Emm,  iya gitu deh. Tapi gua sadar diri ko, pasti kakak lo lebih milih pacarnya dari pada gua, secara pacarnya itu cantik," tutur Diah dengan suara sendu.

"Sabar ya, gua saranin lo jangan sampai suka sama kakak gua karna kakak gua itu playboy cap landak, lo harus tanam itu dalam otak lo!" ucap Gita. Gita hampir mengetahui semua pacar kakaknya, dari yang seksi sampai yang kurus kaya triplek. Ia heran, kenapa banyak cewe-cewe yang mengaggumi kakaknya, padahal menurutnya Kak Ardan biasa saja.

"Lo belum jawab pertanyaan gua, lo pulang sama siapa?"

"Sama Kak Ardan," ucap Gita. Dengan sekejap mata Diah langsung berbinar, dengan sigap ia langsung mengambil alat make up yang tersedia di dalam tas.

"Perfect," ucap Diah dengan senyuman.

"Udah, ayo," ajak Diah. Lalu mereka berdua mengikuti langkah Diah.

"Sebenarnya yang mau pulang sama Kak Ardan itu lo atau Diah?" bisik Keyla. Sedangkan Gita hanya menaikan ke dua bahunya.

"Hai Diah," sapa Ardan.

"Hai Kak Ardan," ucap Diah sambil menahan senyumnya. "Mau jemput Gita ya?" tanya Diah.

"Iya, Diah pulang sama siapa hari ini?" tanya Ardan.

"Naik ojek online," ucap Diah.

"Dari pada pulang naik ojek online, mendingan pulang sama kita, yuh, " ucap Ardan.

"Emang boleh?" tanya Diah.

Diah mulai menatap ke Gita dengan tatapan berharap. "Iya boleh," ucap Gita.

"Iya udah, ayo," ajak Ardan.

"Terus gua sama siapa?" tanya Keyla.

"Lo pulang sama gua," teriak Tio. Sontak membuat Keyla mengerutkan dahinya.

Bukan hanya Keyla yang heran, tapi Gita dan Diah juga menatap Gita dengan tatapan tanya.

"Gua mau ngomong sesuatu sama lo," bisik Tio.

"Oh, ya udah mendingan kita pulang dulu," ucap Gita. Lalu mereka bertiga mulai membuka pintu mobil.

"Oh iya, Gita kamu di belakang ya!" teriak Ardan.

"Ko aku sih!"

"Kak mau ngobrol banyak sama Diah," ucap Ardan, sontak membuat Diah tersenyum lebar. 'Akhirnya' batin Diah. Sedangkan Gita hanya memajukan mulutnya.

💦💦💦

"Lo mau ngomong apa?" tanya Keyla.

"Lo masih berhubungan sama Devan" tanya Tio.

Keyla melirik tajam kearah Tio. "Mau gua berhubungan atau ngga! Apa urusan lo?" tanya Keyla.

"Keyla! Lo tau kan sifat Devan itu kayak apa! Dia itu biang onar dan palyboy!" ucap Tio dengan nada yang di tekan.

Keyla mulai tersenyum sinis, "Semua cowok itu sama aja! Biang onar dan playboy!" ucap Keyla.

"Gua serius Keyla!"

"Gua juga serius! Untuk apa lo masih peduli sama gua, mau gua masih dekat dengan Devan atau ga, itu bukan urusan lo!"

"Keyla! Gua peduli sama lo, gua ga mau lo sakit karna cowok bajingan itu!" teriak Tio. Tapi Keyla tetap beralalu dari hadapan Tio, ia lebih memilih pergi menjauh darinya.

Keyla memiliki senyum yang manis, tak heran beberapa cowo mulai meliriknya, termasuk Devan dari SMK Bumi Putra. Tapi Devan bukan lelaki yang bisa di bilang baik, karna ambisusnya dan sifat playboy nya.

Keyla yang mengetahui hal itu, perlahan pergi meninggalkan Devan, tapi Devan terlanjur menyukai gadis imut tersebut, dengan susah payah ia berusaha merebut hati Keyla, tapi Keyla tetep menolaknya.

Sedangkan Tio adalah mantan kekasih Keyla, ia masih tidak rela jika Keyla mendapatkan lelaki yang tidak bertanggung jawab pada perasaannya. Bagaimana pun Tio akan tetap menjaga Keyla sampai Keyla mendapatkan lelaki yang bisa membuat cewek itu selalu tersenyum.

💦💦💦

"Diah, udah lama ya kita ga ngobrol berdua," ucap Ardan.

"Eh, iya kak, kita udah lama ga ngobrol," ucap Diah dengan suara yang lembut. Sedangkan Gita hanya diam sambil mendengarkan obrolan mereka. Ia bagaikan patung diantara dua mahluk hidup. Tak dianggap.

"Diah udah punya pacar?" tanya Ardan.

Diah menggeleng. "Belum kak, belum ada yang cocok."

"Emang tipe cowo Diah kaya apa?" tanya Ardan.

"Emm, yang baik, setia, senyumnya manis," ucap Diah.

"Kaya gua ya?" goda Ardan dan sontak membuat Diah terdiam malu. Lalu mulai mengangguk pelan.

"Emang ya, pesona gua ga akan perhilang," ucap Ardan dengan sombongnya. Sedangkan Gita hanya mencibir kakak kandungnya tersebut.

Ardan mulai meletakkan tangannya diatas tangan Diah dan sontak membuat Diah terhentak. "Senyum dong Diah," ucap Ardan. Dengan cepat diah mulai menampilkan senyumannya. "Senyum lo itu manis banget, mengalahkan gula ataupun permen," ucap Ardan.

Diah sangat grogi saat Ardan menatapnya sesaat, sorot mata yang lembut sangat membuat jantungnya berdetak sangat kencang. Ingin rasanya ia menghentikan waktu, agar ia selalu bisa di dekat Ardan.

Sedangkan Gita, ia mulai memajukan bibirnya, ia sangat kesal. Bisa-bisanya Kak Ardan menggoda sahabatnya dengan gombalan murahan. Dengan cepat Gita menarik tangan kakaknya dan menutup wajah Diah agar tidak di lirik dan di goda kakaknya. "Kakak, lihat aja jalanan, entar kita nabrak lagi!" ucap Gita dengan suara yang di tekan.

Hallo, gimana sama cerita Say Love?  Semoga suka ya... Ceritanya menarik banget, kalo suka, tunggu terus cerita ini ya..

Jangan lupa berikan votte dan comentar yaa 😍😍😍

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top