Prolog

"Hah, sial!"

Kamu berlari dengan susah payah melewati jalan tanah bersemak tanpa alas kaki. Napasmu tersengal. Kamu tahu dirimu sudah mencapai batasmu untuk berlari.

Tanganmu menarik kuat akar-akar dan dedaunan yang menempel di baju hitammu.

Kamu berdiam sebentar sembari meletakkan tangan untuk bersandar pada sebuah pohon. Tatkala matamu melirik ke atas langit malam yang gelap tanpa dihiasi cahaya bintang, bisa kamu dengar suara samar-samar menyusul dalam kegelapan malam.

Rasa was-was menyelimuti seluruh indramu. Tubuhmu yang penuh peluh keringat itu berputar kesana kemari untuk melihat siapa yang datang.

Cahaya bulan yang tipis itu hanya menampakkan pepohonan dan dedaunan yang sesekali bergerak pelan terembus angin malam. Saat manik Fuchsia mu melirik kiri dan kanan dengan cepat, bulan pun bersembunyi di balik awan.

Bumi kehilangan cahayanya. Dan pada kesempatan itu, musuh yang bersembunyi di balik kegelapan pun memanfaatkan situasi.

Instingmu bergerak dengan cepat. Sebuah serangan dari belakang, dapat kamu tangkis dengan lihai meski hasilnya dapat kamu rasakan denyut sakit.

Serangan demi serangan yang dilancarkan, dapat kamu tepis tanpa masalah.

Di kala cahaya bulan kembali keluar dari selimut awan. Kamu dibanting kuat ke tanah saat berusaha melihat wajah.

Tangan kananmu menarik akar-akar sulur dan berguling mengikat kaki sang musuh. Saat kamu melompat sambil berdiri, ia terjatuh ke tanah.

Belum siap kamu melancarkan serangan baru, ia menarik sulur akar tersebut dan tubuhmu oleng ke samping.

Lagi-lagi gelap, cahaya bulan kembali terhadang awan. Dan kamu belum sempat melihat wajahnya.

Dengan posisi bertahan. Kamu dapat melihat samar-samar bahwa musuh memakai posisi kuda-kuda karate.

Kalian sama-sama saling menyerang lagi tanpa bantuan senjata tajam. Hanya menyerang dan menangkis. Mencoba menjatuhkan lawan dengan pukulan atau tendangan mematikan.

Tak beruntung nasibmu, kondisimu bukan dalam kondisi yang bagus dan prima. Sejak tadi, kamu sudah kewalahan dan jelas akan kalah.

Dengan posisi mencoba bertahan. Sang musuh malah terdiam di tempat.

Di balik gelapnya malam. Dapat kamu lihat ia menarik penutup mulutnya. Tetapi tetap saja yang kamu lihat hanyalah manik ruby nya yang berkilat.

Saat tangannya terangkat, dapat kamu sadari bahwa ia tengah menodongkan pistol kepadamu.

Pistol yang selama ini ada di dalam saku.

"Apa yang kau mau?"

Suaramu terdengar serak. Kedua tanganmu terangkat, meminta agar ia tak segera menembak.

"Kenapa kau menghancurkan organisasi?"

Pertanyaan itu tak kunjung di jawab. Terdengar celetuk mesin pistol yang siap ditembakkan. Membuatmu meneguk ludah dan memicing tajam dengan manik fuchsiamu.

Cahaya bulan akhirnya lagi-lagi menyinari. Dan ketika wajah sosok itu tersorot sempurna di balik cahaya rembulan. Figur sempurna yang familiar itu membuatmu membelalakkan matamu.

Seseorang yang kamu kenal.

"Halilintar?"

Pantas saja sedari tadi kamu merasa familiar dengan bau tubuhnya dan gerakannya. Apalagi saat manik ruby nya menatapmu di balik kegelapan malam.

Anak laki-laki sulung pemarah itu. Kini menodongkan sebuah senjata ke arah kepalamu.

Dan menghancurkan organisasi.

"Apa yang kau inginkan, Halilintar?"

Pertanyaan yang sama dengan nada yang berbeda. Halilintar tak kunjung menurunkan pistolnya.

Akhirnya mulut pemuda itu terbuka. Suara berat yang langsung masuk ke telinga itu, terdengar pelan namun menyakitkan.

"Aku mau kau."

Saat lagi-lagi angin berembus diantara kalian. Manik rubynya tak kunjung berkedip saat menatap matamu.

"Pulang."

Dan ketika suara tembakan terdengar. Yang kau ingat hanyalah wajah pemuda itu di bayangan sorot bulan. Dan kemudian segalanya berubah menjadi gelap.

.

.

.

To Be Continued...

A/n:

Selamat datang.

Bagaimana dengan prolognya? Ada kesan dan pesan?

Apa kalian merasa yakin bahwa season 2 kali ini akan sangat menyenangkan? Tentu saja, lihat saja dari covernya yang memancarkan kebahagiaan.

Chapter 1 akan di publish 1 Juni 2024 mendatang.

Pastikan kamu menyebar cerita ini agar berlanjut.

Jangan lupa 50 votes dan 100 comments sebagai perjanjian awal kita untuk saya terus meng-update cerita ini dengan aman dan lancar.

Anyway.

Selamat menunggu <3

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top