(6) Rindu

Saudariku Yang Menyebalkan



6



Rindu





🍒 Happy Reading 🍒


Naya POV

Aku membaringkan diriku dikasur. Disampingku ada kakakku yang menemaniku tidur. Aku terfikir acara besok. Besok aku harus kesekolah untuk acara disekolah. Aku harus mengingatkan kakak agar membangunkanku, walaupun kakakku itu orang yang molor_-

Setelah itu kami pun mengobrol. Sampai ada satu pertanyaan.

"Besok Lia ikut acaranya gak?"

Deg

Lia? Tentu saja dia tidak ikut. Dia ada di Malaysia sekarang. Ya, Lia. Dia adalah sahabatku waktu dulu. Kami selalu bermain bersama. Menciptakan kenangan indah bersama. Walaupun kami sering bertengkar, kami tetaplah sahabat dan saling memaafkan. Tapi.. kami tidak akan pernah bertemu lagi. Lia pindah ke Malaysia sejak kelas 3. Lebih tepatnya saat akan kenaikan kelas 4. Sudah hampir 1 tahun kami berpisah. Aku sangat merindukannya. Sangat.. rindu...

"Sekarang dia ada di Malaysia ya..? Jauh banget. Padahal, kakak pengen lihat dia" –Nayla

Aku mengangguk sedih. Aku merindukannya. Aku teringat saat dulu kami bermain bersama. Aku rindu masa-masa saat aku bermain bersama teman-temanku dulu. Aku sangat-sangat-sangat merindukannya..

Tes

Tanpa terasa, 1 butiran bening menetes begitu saja dari mataku. Aku mulai menangis mengingat masa laluku. Aku membalikkan badanku membelakangi kakakku. Aku tidak ingin kakak melihatku menangis. Pasti itu sangat memalukan. Aku menangis secara sembunyi-sembunyi, aku menahan isakan tangisku agar kakak tidak mendengarnya. Tapi malah tangisan ini semakin menjadi-jadi. Semakin banyak tetesan air mata mengalir mengaliri pipiku dan bantal yang aku tiduri mulai basah karena tangisanku.

Aku ingin berhenti menangis. Tapi entah kenapa aku tidak bisa. Air mata ini terus mengaliri pipiku membuat wajahku dan bantalku semakin basah. Aku terisak. Aku mencoba menahannya agar kakak tidak mendengarnya. Semoga saja begitu...

~•~•~•~•~•~•~•~•~~•~•~•~

Assalamu'alaikum...

Apa kabar semua??

Sehat? Semoga sehat semua ^ ^

Gimana ceritanya?

Apakah anda semua terhibur?

Maaf kalau kurang menarik. Karena Nabila baru belajar buat cerita.

Dan maaf juga pendek.

Apakah ada yang punya ide untuk chapter berikutnya?

Atau ada pertanyaan?

Jangan lupa vote n komen!

Jangan lupa selalu dukung cerita ini.

Nabila pamit undur diri.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh!

Owh, ada bonus dibawah bagi yang mau baca!

🐾 Bonus 🐾

"Hiks.."

Tunggu... Apa aku baru saja mengeluarkan suara?! Oh tidak! Kakak pasti mendengarnya. Bagaimana jika aku ketahuan menangis? Ini bencana. Bencana besar. Aku diam berusaha bersikap biasa seperti ketika aku sedang tidur. Aku harap kakak tidak mencurigaiku.

Kakak membalikkan badan menghadap kearah ku. Dia duduk dengan lengan kanan menopang tubuhnya.

Naya POV end

Nayla memperhatikan Naya sekilas. Apa dia mendengar suara tadi? Apa suara itu berasal dari Naya? Nayla memperhatikan Naya lebih lama.

'Kurasa dia tidur'

Nayla membaringkan tubuhnya kembali di kasur. Lalu menghadap kiri kembali ke posisi semula.

'Apa mungkin itu hanya perasaanku saja..? ...... Sudahlah...'

Nayla kembali tertidur dan berbaur dalam alam mimpinya.

'Apa kakak sudah tidur?'

Naya perlahan duduk dan mengangkat sedikit kepalanya agar bisa melihat wajah Nayla. Ya, Nayla sudah tertidur lengkap dengan dengkurannya yang khas.

Naya POV

Aku melihat kakakku yang sudah tertidur pulas. Aku menghela nafas lega. Untungnya kakak tidak menyadarinya. Pelan-pelan aku bergerak menuju ke tepi ranjang agar tidak membangunkan kakakku. Aku berniat untuk membasuh muka lalu minum.

Setelah itu aku kembali ke kamar. Aku ingin segera tidur agar bisa bangun pagi besok dan ikut menyiapkan acara disekolah.

Aku memejamkan mataku. Aku kembali teringat saat-saat aku dan teman-teman ku bermain bersama. Kami menciptakan kenangan. Walaupun terkadang kenangan itu tak seindah yang kita banyangkan. Walaupun terkadang kenangan kita adalah kenangan yang buruk. Tapi tetap saja itu adalah kenangan kita bersama teman, keluarga, dan orang-orang yang kita sayangi.

Perlahan 1 tetes air mata mengalir dari mataku (lagi). Aku menangis lagi. Entah kenapa setiap aku mengingat kenangan bersama Lia aku jadi menangis. Aku tidak ingin menangis lagi. Aku ingin tidur. Aku memejamkan mataku lagi, berusaha untuk tidur.

Huuh... Kurasa aku ingin keluar dan mencari udara segar untuk menenangkan diriku. Aku keluar kamar. Aku bangun untuk kedua kalinya. Aku ingin sholat tahajud agar aku bisa tenang.

Aku langsung mengambil air wudhu, lalu menuju ke mushola. Kemudian sholat tahajud.

🛏️

Aku kembali kekamar. Aku sangat mengantuk sekarang. Aku melihat jam dinding yang ada dikamar. '00.12'

"Hoaamm..."

Aku masuk kedalam kamar. Aku ingin tertawa melihat gaya tidur kakakku yang 'unik' itu. Aku berjalan sempoyongan menuju kasur. Aku pun ambruk dikasur empuk berseprai bunga berwarna-warni dan ada pelangi diatasnya. Dan aku pun tertidur lelap dialam mimpi.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top