33. Sisi lain Akash
SELAMAT MEMBACA, JANGAN BAPER :)
[Ketika Akash lebih romantis dengan Fabian dariapda bersama Kashi]
[Akash itu enggak ganteng, tapi dia lucu, imut, punya daya tarik tersendiri] Wajah, sama kelakuan berbanding terbalik.
***
BAGIAN TIGA PULUH TIGA
Aku tidak tau harus bersikap bagaimana setelah perubahan status kita sekarang, aku takut kamu tidak bahagia, takut jika aku membuat kamu menunggu akan kabar, takut jika aku tidak menjadi seorang pacar yang tidak seperti ekspetasimu, aku takut menyakiti dan tidak bisa mencintaimu dengan utuh. Karena itu aku bersikap seperti ini, agar kamu tidak terbebani.
***
"Dan buat lo Akash, kalau lo udah sadar dari guna-guna gue kenapa lo gak putusin gue?" Kashi mengatakan pertanyaan itu dengan suara gemetar.
Akash hanya diam tidak menjawab pertanyaan Kashi barusan, dia menatap Kashi lurus tanpa berpaling sedikitpun. Akash berhasil membuat Kashi menangis, padahal Akash tidak bermaksud seperti itu.
Sementara Denis hanya tersenyum melihat hal itu. Mereka tidak pantas untuk bersama, karena Akash tidak bisa menjalin hubungan dengan serius dengan seseorang. Akash selalu bermain-main dengan perasaan, dan masih saja ada yang mau dengan Akash meskipun sifat dan prilakunya tidak terdidik. Modal motor matic, semua cewek bahkan mau didekati oleh Akash.
"Oh iya, lo gak pernah mutusin cewek kan?" Kashi tersenyum kecut, "Oke." Kashi menghela napasnya panjang-panjang, "Kalau gitu sebaiknya kita pu--"
"Pulang?" potong Akash, "Yaelah Shi ini baru sampe lho, kalau mau bolos ya dari tadi." Akash mengalihkan topik, padahal dia juga tahu kalau Kashi tengah bicara serius dan ini bukanlah lelucon seperti biasanya.
"Kash, gue serius." Nada suara Kashi melemah, dia sudah kesal dengan semua sifat Akash, tidak ada perubahan sama sekali, pacaran tidak pacaran sama saja. Malah lebih parah saat pacaran, Akash selalu bersikap seenaknya, dan kembali kepada Kashi seolah tidak ada apa-apa.
Seenaknya saja.
Untuk apa pacaran, jika hanya salah satu yang memperjuangkan dan yang satunya melakukan hal yang seenaknya. Pacaran itu hubungan dua manusia yang saling jatuh cinta, bukan hanya satu cinta dan satunya tidak peduli seperti ini.
"Lalu?"
"Gue mau kita...,"
Akash langsung berlutut di depan Kashi, hal itu membuat Kashi melotot. Kini suasananya sudah ramai, karena sebentar lagi bel masuk pelajaran pertama. Mereka menjadi tontonan, biasanya yang adu mulut kini seperti sedang memperlihatkan pertunjukkan drama Korea.
"Maaf," lirih Akash pelan
"Maaf karena gue gak bisa membahagiakan lo dengan baik, maaf karena gue lo terluka." Akash menghela napasnya panjang-panjang, dia menaikkan tatapannya dan tersenyum ke arah kashi yang kali itu matanya masih basah oleh air mata, "Selama ini gue hanya bingung Kashi, bingung harus melakukan apa sama lo saat status kita sudah berbeda. Gue takut lo gak nyaman kalau seandainya gue tiba-tiba berubah, seperti gue protect dengan kehidupan lo, terlalu mengekang dunia lo, gue takut kalau gue melakukan hal itu lo malah jijik sama gue.
"Kalau tiba-tiba gue panggil lo sayang setiap hari? Lo pasti bilang, 'Apaan sih lo alay', atau lo malah menjauh dari gue. Memangnya selama ini gue gak merasa apa-apa sama lo Shi? Gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, bahkan untuk menyatakan perasaan gue saja gue gak berani karena gue takut sama jawaban lo. Gue sadar diri, gue gak seperti mantan-mantan lo sebelumnya, makanya cara gue menyatakan cinta sama lo berbeda, gue takut lo nolak gue, jujur aja. Gue tanya sama lo, apa gue pernah menyentuh lo tanpa izin? Untuk menggenggam tangan lo aja gue minta izin sama lo? Lo tau kenapa? Karena gue benar-benar menghargai lo sebagai cewek, beda dengan gue pacaran sama yang lain.
"Lo beda dengan cewek-cewek sebelumnya bersama gue, tentu saja. Lo cewek yang cuek, kadang gue pikir lo gak bener-bener suka sama gue, lo terpaksa pacaran sama gue. Kalau gue melakukan hal yang cheesy, malah semakin lo gak suka gue kali ya? Selama ini, dengan perlakuan gue sebagai seorang teman, dan menjelekkan lo padahal dalam hati ingin sekali gue muji lo. Lo terganggu ya dengan itu? Maaf Kashi, gue keterlaluan."
Akash tidak memberikan kesempatan untuk Kashi berbicara, kemudian dia berdiri dan mengeluarkan ponselnya.
"Kalau lo gak suka gue berhubungan dengan cewek-cewek lain lo ngomong, gue gak hapal kode-kode." Akash tersenyum simpul
"Gue juga sadar kalau Denis suka sama lo, bahkan mungkin jauh sebelum lo sadar akan hal itu. Tapi, gue bersikap biasa saja supaya hubungan kita baik-baik aja, namun nyatanya selama ini kita emang berbeda pemahaman. Cara penyampaian cinta gue mungkin bagi lo kurang, kurang banget malahan." Akash tertawa pelan, "Duh kok gue jadi alay gini sih."
Akash membalikkan badannya, lalu dia melempar ponselnya ke lantai dengan tenaga penuh. Hal itu membuat keributan di kelas, pasalnya setelah di lempar dia menginjak ponselnya sampai remuk. Kashi yang melihat hal itu hanya terdiam sambil menelan ludahnya susah payah.
Kashi tahu Akash benar-benar marah kepadanya, bahkan Kashi rasa bahwa selama ini mereka memang payah dalam mengartikan perasaan satu sama lain. Mereka masih harus belajar untuk mengerti satu sama lain. Kashi mengambil potongan ponsel Akash yang remuk, dan di simpannya di meja.
Sifat Akash yang baru Kashi tau, dia kalau marah melempar barang yang ada di tangannya tanpa pikir panjang. Padahal Akash baru ganti ponsel dua bulan yang lalu.
"Lo percaya gitu dengan dia ngomong gitu?" tanya Denis memecah keheningan
"Jangan dengerin Denis Shi, lo susulin Akash sana tar dia ngelakuin hal aneh lagi," ujar Fabian yang baru saja datang saat Akash berlutut di depan Kashi tadi.
"Gak usah, dia perlu waktunya sendiri dan gue juga sama." Kashi diam saja tidak mengatakan apapun lagi.
Di dalam otaknya banyak pertanyaan dan pernyataan yang sejujurnya dia tidak tahu mana kebenarnyannya. Mungkinkah selama ini, Kashi sudah salah mengartikan segala hal tentang Akash? Dia tidak tahu bagaimana perasaan Akash selama ini? Kashi hanya memikirkan perasaannya sendiri? Jika seperti itu, Kashi merasa seperti orang yang jahat.
Dicintai dengan cara yang berbeda, itu yang membuat Kashi tidak sadar akan perhatian-perhatian kecil Akash. Akash yang selalu mati-matian membuatnya tertawa, membuatnya kesal dengan tingkah-tingkah menyebalkannya, namun sifat menyebalkan Akash berbeda.
Ya, selama ini mereka berada di dalam dua pemikiran yang berbeda, padahal mereka perlahan sudah saling membuka hati dan mencintai.
***
UPDATE, LANJUTANNYA INI SIH DARI CHAP KEMARIN.
GUE BINGUNG DENGAN KOMENTAR "KAK PENDEK BANGET." atau apapun sejenisnya itu.
Aku nulis perasaan sama aja antara 1000 word sampai 1.500, jadi kok masih mikir itu kependekan ya? Ah, kalian terlalu menikmati kisah ini kan? Terima kasih atas supportnya.
Aku juga minta maaf, kalau aku emang jarang update karena aku benar-benar sibuk dengan urusan aku.
Aku mau buka Q & A buat di chapter selanjutnya. Jadi, kalau mau ada yang ditanyain tunggu aku buka Q & A di chapter selanjutnya ya.
***
Percintaan mereka udah cukup rumit padahal sedeherna seharusnya, tapi pemikiran mereka yang berbeda jadi gitu. Namanya aja cowok sama cewek kan gitu. wkwk
***
Follow instagram :
asriaci13
duniaaci
***
Love,
Aci teman lesnya Kyungsoo
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top