22. Mau Akash itu apa?

SELAMAT MEMBACA KISAH AKASH DAN KASHI

Budayakan vote sebelum membaca dan komentar setelah membaca.

KASHI RAYSHIVA

AKASH ANGKASA

KEIRA MARGARETA

***

BAGIAN DUA PULUH DUA

Saat satu kebohongan terucap, maka kebohongan yang lainnya akan segera menghampiri.

***

"LO pacaran sama Akash?"

Kashi tersentak dengan pertanyaan itu, dia menatap lurus-lurus lawan bicaranya sekarang. Dia adalah Daffa, mantan pacarnya yang pernah meninggalkan dia kemudian berpacaran dengan Rasti.

Daffa memang sudah mendengar rumor bahwa mantan pacarnya itu pacaran dengan Akash, namun Daffa tidak percaya karena menurutnya Akash bukanlah cowok yang baik untuk Kashi. Akash terlalu bajingan untuk di seriusin. Tapi, setelah melihat postingan di instagram Kashi tentang Akash beserta captionnya membuat Daffa yakin bahwa mereka berdua berpacaran.

Tepat di depan koperasi sekolah Daffa bertemu dengan Kashi berserta Akash, Daffa tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menanyakan hal itu secara langsung kepada keduanya.

"Iya kak," jawab Kashi

Akash yang mendengar jawaban Kashi tersenyum puas, dengan gaya songongnya sambil menguyah permen karet benar-benar Akash jauh dari kata cowok baik-baik.

"Lo kok mau sih sama cowok kaya dia?" tanya Daffa

"Kenapa? Gue lebih keren dari lo, yang pasti gue gak ninggalin dia buat temannya." Akash menjawabnya dengan percaya diri, dia tidak akan melakukan hal yang serupa dengan Daffa dengan jalan atau berpacaran sama teman Kashi nantinya.

Karena teman Kashi sekarang adalah Fabian dan Denis, jadi Akash tidak mungkin berpacaran dengan mereka berdua.

"Gue gak nanya lo, gue nanya Kashi," sinis Daffa

"Mau gue pacaran sama siapa juga sekarang bukan urusan kakak kan?"

"Kashi, tapi seenggaknya lo harus cari cowok yang bener-bener baik kan? Coba hitung berapa korban dia yang ada di sekolah ini? Lalu lo dengan percayanya gak akan disakiti oleh dia, lo benar-benar bodoh Shi." Daffa menggeleng-gelengkan kepalanya, karena dia melihat kebodohan Kashi yang benar-benar membuatnya kesal.

Kashi terdiam mendengar ucapan panjang lebar Daffa barusan. Memang mantan Akash di sekolahnya begitu banyak, dan Akash terbilang terlalu sering menggonta-ganti pacarnya, dia tidak pernah bertahan lebih dari 3 bulan dengan pacar-pacarnya dulu. Memang hubungannya dengan Kashi kini sudah menginjak 3 bulan lebih, namun tetap saja reputasi Akash jelek dan itu berimbas kepada Kashi yang mau saja dijadikan korban kesekiannya Akash.

Untuk dibilang playboy, mungkin Akash termasuk ke dalam tipe itu. Namun, Akash memang ramah kepada siapapun terutama cewek-cewek yang menurutnya cantik dan sexy.

"Gue emang bukan cowok baik, tapi seenggaknya gue gak setolol lo."

"Oh ya? Bisa lo buktiin ucapan lo barusan?" tantang Daffa

"Bukti?" Akash mencoba meremehkan, "Kashi akan tau buktinya seiring perjalanannya waktu gue pacaran sama dia, gak perlu alay kaya lo yang setiap hari mengantarkan dia ke kelasnya dengan membawa tas Kashi dulu. Karena gue satu kelas dengan Kashi dan satu meja, lo iri? Karena gue lebih beruntung daripada lo?"

Memang dulu saat Kashi berpacaran dengan Daffa, setiap hari Daffa selalu mengantarkan Kashi sampai kelasnya dengan membawakan ransel Kashi sampai di kelas. Setelah selesai jam olahraga pasti di meja Kashi sudah ada makanan dan minuman, itu Daffa yang lakukan. Perkataan Akash barusan membuat Kashi teringat kembali akan kenangannya bersama dengan Daffa.

"Gue memperlakukan Kashi dengan baik bagaimana layaknya seorang pacar, gak kaya lo yang memperlakukan Kashi gak lebih spesial daripada cewek-cewek yang selalu lo godain dan lecehin itu, lo ngelihat semua cewek dari bodynya aja kan? Dasar penjahat kelamin, malu dong lo."

Jika dibiarkan pasti akan terjadi perang di antara Daffa dan Akash, dan Kashi tidak membatah apa yang dikatakan oleh Daffa barusan. Benar, Akash selalu melihat cewek-cewek hanya dari penampilan saja makanya waktu itu Kashi bingung dengan permintaan Akash untuk menjadikan dia pacarnya, karena itu adalah lelucon yang menggelikan sekali. 

Jika orang yang serius seperti Daffa mungkin akan berspekulasi bahwa setiap perkataan dan lelucon Akash itu menjijikan, namun setelah Kashi mengenal Akash, Akash termasuk orang yang baik dan ramah.

Akash banyak temannya, siapapun kenal dia karena dia mudah bergaul, berbeda dengan Daffa yang hanya bergaul dengan orang-orang tertentu, bukan dia sombong namun orang lain segan kepada Daffa. Daffa murid baik-baik dan selalu berpikiran ke depan, karena menurutnya orang yang tidak sesuai dengan aturan itu tidak mempunyai tujuan hidup.

"Gue rasa lo gak akan kenalin dia ke orang tua lo kan Shi?" Daffa tersenyum tipis

"Emang lo udah?" Akash ingin tahu

"Tanya Kashi, gue rasa lo perlu penjelasan untuk tau jawabannya," ujar Daffa, kemudian dia pamit pergi dari hadapan Kashi dan Akash.

Akash tidak muluk-muluk untuk dikenalkan dengan orang tua Kashi, karena baginya ini hanya cinta masa SMA, dan hubungannya dengan Kashi baru awal.

"Gue gak peduli tentang hal itu, jangan di pikirin." Akash merangkul Kashi, kemudian dia mengajak Kashi untuk kembali ke kelas.

Meski Akash mengatakan tidak peduli, Kashi merasa tidak enak. Daffa memang sudah mengenal keluarganya, orang tua Kashi juga setuju hubungannya dengan Daffa. Kashi hanya takut, jika orang tuanya hanya memandang sebelah mata sikap Akash yang slengean seperti ini, lagipula Kashi juga trauma mengenalkan pacarnya. Nanti akan jadi percuma seperti Daffa, sudah kenal dan dekat tapi dia malah menyakiti hati.

"Shi," panggil Akash

"Hmm."

"Gue gak suka liat lo masih deket sama si tai."

"Namanya Daffa Kash, dia punya nama," balas Kashi

"Lo belain dia?"

"Bukan gitu, tapi lo gak pantes kalau manggil dia kaya gitu. Orang tuanya memilih nama yang bagus buat dia, dan lo ngerusaknya, sebenci-bencinya lo sama dia lo gak boleh ganti nama panggilannya itu akan membuat dia sakit hati."

Akash terkekeh pelan mendengar pembelaan Kashi untuk mantan pacarnya itu. Akash merasa bahwa posisi Daffa di hati Kashi belum tergantikan oleh dia, Kashi masih saja membanggakan Daffa yang nyatanya sudah menyakiti hati dia dulu.

"Bodo amat."

"Kash kalau gue manggil Keira dengan sebutan tai gimana?"

Dahi Akash terlihat berkerut, "Enggak boleh, karena Keira gak jahat seperti mantan lo itu."

"Gak jahat ya Kash? Kalau cewek baik-baik mana mau minta peluk sama cowok orang!"

"Duh Kashi itu hanya--"

"Hanya apa? Kebetulan? Hal biasa? Mungkin biasa buat lo, tapi enggak buat gue Kash."

"Oke, gue minta maaf. Kali itu dia yang peluk gue duluan, jadi kalau gue tolak gak enak kan? Sakit hati kan? Lagian cuma peluk Shi, gak sampe ngapa-ngapain."

"Pelukan juga bukti lo ngapa-ngapain sama dia bego."

***

Semenjak pertengkarannya dengan Akash tempo hari, Kashi menjadi sedikit kesal dengan Akash. Namun tidak bisa di pungkiri bahwa Kashi saja awalnya tidak menganggap Akash sebagai pacar, jadi dia juga salah disini. Kashi juga merasa telah jahat bahwa dia mengabaikan semua pesan Akash yang Akash kirimkan.

Kashi cemburu kepada Keira. Itu saja, karena sepertinya Akash terlihat menyayangi Keira dengan cara yang berbeda.

Kashi mengambil ponselnya, lalu dia mengirimkan pesan kepada Akash.

Kashi Rayshiva : Kash, nonton yu?

Akash mesum : G ah, lo ada maunya aja baik sama gue kemarin kemana aj tuh.

Kashi Rayshiva : Gak ada kuota.

Akash mesum : Gak ada kuota tapi bisa read, hebat.

Kashi Rayshiva : Ayo dong, bete :(

Akash mesum : Besok aja ya? Gue hari ini lagi mager keluar rumah hehe.

Kashi Rayshiva : Ok.

Tidak ada yang bisa di ajak untuk nonton, padahal Kashi tengah gabut di rumah.  Kashi benci jika harus pergi sendiri, karena nanti seperti anak hilang yang tidak tahu arah dan tujuan. Daripada gabut, mending dia nonton film horor yang sudah dia download di situs yang ada di internet.

Ketika tengah asik Kashi menonton film, ponselnya kembali berbunyi. Kashi tersenyum sinis saat melihat ponselnya, pasti itu dari Akash yang sok boyfie goals. Tiba-tiba sudah ada di depan rumahnya. Ketebak sih, klasik ceritanya.

Daffa Syarofa Irsyada : Kashi?

Namun saat Kashi melihat pengirimnya itu dari Daffa, Kashi bimbang antara membalas pesan Daffa atau tidak. Dia mengabaikannya karena sepertinya ini hanya akan menjadi penghambat antara hubungannya dengan Akash kedepannya.

Daffa Syarofa Irsyada : Lo dimana?

Daffa Syarofa Irsyada : Mau jalan?

Kashi jadi kesal sendiri, kemudian Kashi membuka chat dari Daffa barusan.

Kashi Rayshiva : Di rmh, ga ah mager.

Daffa Syarofa Irsyada : Oh, padahal gue mau kasih kejutan buat lo.

Kashi Rayshiva : Kejutan apa?

Daffa Syarofa Irsyada : Lo masih ingat tanggaj jadian kita bukan?

Kashi Rayshiva : Ga penting.

Daffa Syarofa Irsyada : Gue pikir ini bakalan jadi kejutan buat lo

[Daffa Syarofa Isryada sent you picture]

Daffa Syarofa Irsyada : Katanya dia gak akan nyakitin lo sama kaya gue dulu, lo yakin masih percaya sama dia? Jangan bodoh Kashi. Mending lo putus sama dia daripada lo di mainin kaya gini kan?

Foto yang di kirimkan oleh Daffa adalah foto Akash yang tengah jalan bersama dengan Keira di suatu mall. Entah ini termasuk pengkhianatan atau tidak, yang pasti Akash sudah berani membohonginya dan menipunya dengan alasan dia mager keluar dari rumah.

Kashi tidak ingin masalah ini muncul ke permukaan, dan semua orang tahu.

Kashi Rayshiva : Gue tau. Gak usah di permasalahin kak, tapi makasih atas infonya.

Daffa Syarofa Irsyada : Ok.

Kashi langsung menutup chatnya dengan Daffa, kemudian dia beralih ke chat Akash yang ada di bawahnya.

Kashi Rayshiva : Lo dimana?

Tidak di read sama sekali, ya menyebalkan memang. Setengah jam berlalu, barulah Kashi mendapatkan balasan dari Akash.

Akash mesum : Sori tadi lagi main PS, di rumah. Kenapa?

Entah mengapa rasanya menyakitkan melihat Akash berbohong seperti ini.

Kashi Rayshiva : Lo gak bisa nonton skrg?

Akash mesum : Lagi mager hehe, besok ya?

Kashi Rayshiva : Oh oke, yaudah sampai besok.

Akash mesum : Iya pacar, gue lanjut main ps dulu ya.

Kashi hanya membacanya saja, dia berusaha untuk tidak terganggu dengan Akash. Tapi tetap saja, dia kesal, marah, kecewa, menjadi satu. Baru saja dia membanggakan Akash di depan Daffa, namun pada akhirnya Akash sama saja membohonginya.

Padahal Kashi sedang menonton film horor, tapi air matanya turun dengan sendirinya.

"Ini film horor tersedih yang pernah gue tonton," gumam Kashi

[Playing - Younha : Please take care of my boyfriend]

***

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA KISAH AKASH DAN KASHI

Komentar 1.000? Lanjut.

***

Follow :

Asriaci13

Duniaaci

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top