•2• Ciuman?
BAGIAN DUA
Aku tak tahu kenapa aku merasa seperti ini. Aku tak tahu bagaimana kamu bisa membuatmu merasa seperti ini.
***
SENIN adalah hari yang buruk untuk Kashi, dia membenci upacara karena menurutnya upacara hanya berdiri mendengarkan amanat dari pembina upacara yang selalu itu-itu saja, menyinggung tentang kebersihan sekolah dan kedisiplinan kecuali pada hari-hari tertentu, tidak ada yang baru begitu membosankan.
Kashi memainkan poninya dengan meniup-niupnya, berharap Pak Darto menyudahi amanatnya yang begitu membosankan karena terlalu lama. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Kashi hal itu membuat Kashi kesal karena di ganggu, Kashi melepaskan tangan itu secara kasar.
"Apaan sih pegang-pegang," ujar Kashi tak suka
"Kashi Rayshiva,"
Suara horor itu Kashi tau berasal dari siapa. Itu Ibu Nani guru Kimia yang merangkap menjadi guru BK juga wali kelasnya. Mampus Kashi mampus, ini adalah hari yang begitu sial untuk Kashi.
Secara perlahan Kashi menoleh ke arah belakang, dan benar saja Ibu Nani yang super perfect itu berdiri. Badan jangkungnya membuat Kashi begitu terlihat kecil, tatapan tajamnya membuat Kashi nyali Kashi ciut.
"Kenapa pakai kaos kaki hitam?" tanya Bu Nani
"Ah, iya... itu, gimana ya...,"
"Kashi, jawab yang benar."
"Kaos kaki putihnya tiba-tiba luntur bu jadi hitam." Jawab Kashi asal
Ibu Nani berdecak sebal melihat prilaku Kashi yang begini, sudah berulang kali dia mengingatkan kepada Kashi bahwa kaos kaki yang dianjurkan oleh sekolah harus putih dan menggunakan sepatu hitam serta bertali putih, sementara yang dilakukan Kashi selalu menggunakan kaos kaki warna warni dan sepatu yang berwarna mencolok meskipun ada unsur hitamnya.
"Kali ini aja deh Bu," kata Kashi
"Rok kamu terlalu pendek,"
Masalah rok kemarin sudah di bahas oleh guru sejarah, memang dasarnya Kashi yang malas mengganti roknya yang sudah nyaman. Karena kalau sudah nyaman diminta pindah ke yang baru akan sulit, keluar dari zona nyaman itu begitu susah.
"Beres upacara kamu temui saya dulu di ruang BK," ujar Bu Nani, Kashi hanya mengangguk patuh kemudian Bu Nani pergi lagi berkeliling mencari mangsa baru.
"Mampus lo," cibir Akash yang ada di sebelahnya
"Lo juga pake kaos kaki hitam tapi gue doang yang kena,"
Kebiasaan Akash juga sama, tapi anehnya selalu saja Kashi yang kena dan Akash yang selamat. Mungkin saja Akash mempunyai hubungan khusus dengan guru-guru perempuan yang menjadikan dirinya selalu selamat. Anggaplah ini suatu keberuntungan Akash, tapi keberuntungan seperti apa jika terjadi terus menerus.
"Shi, kali-kali ikutin aturan pake kaos kaki warna putih." Kata Akash
"Lo kan tau sendiri kalau gue pake kaos kaki putih kaki gue gatel," balas Kashi
"Kaki lo kurapan ya Shi? Makanya sering-sering mandi, jangan cuma cuci muka doang terus berangkat sekolah."
Meladeni Akash tidak akan berakhir sampai kapanpun, mengapa dia terlahir seperti mulut cewek, suka mengomentari jika ada yang menarik di matanya. Akash terlahir dengan mulut seperti itu, Kashi jadi curiga kalau dia sebenarnya adalah admin dari akun instagram lambe_turah yang selalu update setiap gosip.
Upacara berakhir, akhrinya Kashi bisa bernapas lega namun itu hanya sedetik karena Akash mengingatkannya untuk segera menemui Ibu Nani. Akash memang perusak mood.
Kashi langsung pergi ke ruang BK untuk memenuhi panggilan Ibu Nani tadi, karena jika Kashi kabur begitu saja maka dia akan di hukum setelah pulang sekolah nanti. Kashi pernah melakukannya dan dia tidak ingin mengulang untuk yang kedua kalinya.
Untuk ke ruang BK, Kashi harus melewati koperasi sekolah dan disana dia melihat Daffa berdiri di tempat fotokopi, Kashi segera mengalihkan tatapannya ke arah lain namun Daffa menoleh ke arah Kashi dan dia tersenyum. Perasaan Kashi menjadi tidak karuan, bisa-bisanya Daffa tersenyum semanis itu saat ini.
"Mau ke mana Shi?" tanya Daffa saat Kashi baru saja melewatinya
"Ke ruang BK," jawab Kashi
"Pasti melanggar peraturan lagi ya Shi?"
Kashi hanya tersenyum sebagai jawaban
"Jangan melanggar terus Shi, kan gak baik. Gue udah kasih tau lo dari dulu tapi lo tetep gak berubah, gimana kalau kejadian dulu ke ulang lagi? Orang tua lo di panggil ke sekolah karena lo terlalu sering terlambat?"
Daffa mengetahui segalanya, dan dia satu-satunya orang yang mendorong Kashi supaya cepat berubah. Bersama Daffa kemarin, Kashi bisa menghilangkan sedikit demi sedikit kebiasaan buruknya tapi semenjak tidak dengan Daffa, Kashi merasa ini hidupnya tidak ada yang mengaturnya lagi. Kashi menyukainya saat tidak terbebani atas sesuatu hal yang tidak dia sukai.
"Gue duluan kak," Kashi langsung pergi ke ruang BK meninggalkan Daffa yang masih menatap ke arahnya.
Sementara di ruang BK, Ibu Nani menceramahi Kashi ini dan itu. Ibu Nani juga sempat menyinggung hubungannya dengan Daffa meski hanya sedikit, tapi Kashi berhasil mengalihkan topik itu. Karena semenjak dulu yang selalu dikatakan selalu seperti itu, 'Kashi kan pacaran sama Daffa, masa begini.' atau, 'Daffa yang sopan itu masa pacarnya seperti ini.' Kashi muak. Untunglah Ibu Nani tidak seperti itu, dia hanya bertanya, 'Kamu putus dari Daffa Shi?'.
"Besok saya gak mau lihat kamu pake rok ini," kata Bu Nani
"Iya bu,"
Bu Nani mengangguk, tapi sedetik kemudian tatapan tajamnya menatap kemeja seragam Kashi. Lalu senyum sinis ada di wajahnya. Kashi sudah bisa memperkirakan apa yang akan terjadi. Tamatlah riwayatnya, semua yang di gunakan Kashi kali ini benar-benar melanggar aturan.
"Angkat tangan kamu Kashi,"
"Saya kan bukan penjahat ngapain ngangkat tangan,"
"Kashi," ada penekanan dari suara Ibu Nani
Kashi mengangkat tangannya, dan terlihatlah kaos dalamnya karena Kashi memotong kemejanya pas dengan badannya yang kecil. Kashi tersenyum tanpa dosa, sedangkan Bu Nani geleng-geleng kepala. Ceramah Bu Nani bertambah, kemudian dia menyarankan agar Kashi merubah prilaku buruknya karena tidak sepantasnya prilaku seperti ini ada di sekolahnya. Sekolah Kashi adalah sekolah favorite di daerahnya, sekolah-sekolah lain menjadikan sekolah ini contoh, tapi prilaku Kashi benar-benar membuat Bu Nani sakit kepala.
"Yasudah kembali ke kelas kamu sekarang,"
"Makasih Bu." Kashi langsung menyalami bu Nani dengan menempelkan punggung tangan Bu Nani ke dahinya, kemudian Kashi langsung pergi setelah mengatakan salam.
Dia harus langsung ke kelasnya, kemungkinan Guru sudah ada di kelasnya. Kashi mengingat siapa guru pelajaran pertama sekarang, setelah berpikir sambil berjalan akhirnya dia mengetahui bahwa guru yang mengajar di kelasnya adalah Bu Maria (Guru matematika), guru dengan maniak kebersihan, ulangan mendadak adalah kesukaannya, kemudian guru itu selalu membuat tingkatan pringkat atas murid dari nilai bawah sampai nilai atas.
"Udah selesai Shi perangnya?" tanya Akash, kemudian dia menyodorkan cup pop ice yang ada di tangannya kepada Kashi, Kashi menerimanya dengan senang hati. Setelah dari ruangan Bu Nani tenggorokannya seret.
"Tumben lo perhatian Kash," kata Kashi, "gue gak perang sih Kash," cibir Kashi kesal lalu dia mendaratkan bokongnya di tempat kursinya
"Di apain aja sama Bu Nani?"
"Lo kira apaan nanya di apain. Gue cuma diminta ganti seragam aja." Jawab Kashi
"Iya sih emang udah seharusnya gitu Shi, lo kan gak ada bodynya sama sekali, terus lo pake baju pas badan kaya gini hanya bikin lo keliatan kecil aja Shi, gue gak tertarik sama sekali." Akash mengambil kembali cup pop ice yang ada di tangan Kashi dan meminumnya, Kashi yang melihat itu menatap Akash tidak percaya.
Kashi adalah orang yang tidak suka berbagi dengan orang lain masalah minuman. Bahkan jika ada orang yang meminta minumnya Kashi akan memberikan semuanya, karena menurut Kashi itu adalah hal yang jorok dan bisa menularkan penyakit. Namun alasan utamanya Kashi takut menularkan bukan ditularkan.
"Lho kok lo minum minuman gue sih Kash?"
"Lah yang minum minuman lo siapa? Ini minuman gue tanya Fabian deh,"
"Fab?" tanya Kashi ke arah Fabian yang duduk di belakangnya
"Itu emang minuman Akash Shi, bahkan sebelum lo minum tadi udah Akash minum duluan."
Kashi langsung menutup mulutnya dengan tangan, dia keluar dari kelas menuju kamar mandi. Akash sialan, bisa-bisanya dia melakukan hal ini kepadanya, dan mengapa pula Kashi bodoh dengan percaya bahwa Akash berubah menjadi perhatian kepadanya. Akash tidak akan melakukan hal itu jika tidak ada maksud dan tujuannya. Benar-benar Akash mirip dedemit.
Setelah beberapa menit Kashi kembali ke kelas disambut dengan senyuman khas Akash yang tak tau diri sedangkan Fabian fokus dengan ponselnya.
"Gimana Shi enak kan ciuman gue?"
"Ciuman apanya," cibir Kashi
"Lah kan awalnya itu sedotan dari bibir gue, terus bibir lo, terus bibir gue lagi. Ya meskipun gak secara langsung sih, tapi tetap saja bibir kita bersentuhan." Kata Akash
"Idih mesum,"
"Apa lo mau yang langsung Shi?" tawar Akash, kemudian dia mendekatkan kepalanya ke arah Kashi, dan hampir mencium Kashi kemudian Kashi mendorong tubuh Akash sampai Akash terjatuh.
Perasaan Kashi saat berada sedekat itu dengan Akash terasa aneh. Kashi tidak tahu mengapa, atau mungkin saja ini adalah kali pertama Kashi sedekat ini dengan cowok karena saat dengan Daffa dulu, Daffa tidak pernah melakukan hal yang dilakukan oleh Akash kepadanya barusan.
"Dasar Akash mesum, MATI LO!" Teriak Kashi tanpa sadar
"Kenapa Kashi teriak-teriak?"
Bu Maria. Mengapa Kashi begitu sial. Kemudian Kashi menatap bu Maria dan menggelengkan kepalanya, Kashi duduk kembali di samping Akash dengan wajah merah padam, sedangkan Akash hanya tertawa tanpa suara.
"Baiklah kita ulangan harian untuk mengingat kembali materi minggu lalu," Kata Bu Maria sambil membereskan buku-bukunya di meja, "semuanya maju ke depan biar ibu yang atur tempat duduk kalian."
Hampir semua siswa yang ada di kelas Kashi mengeluh padahal bu Maria selalu saja melakukan hal itu, tapi tetap saja meski protes tidak akan merubah apapun.
***
Mungkin pada bingung ya kenapa guru matematikanya ada dua. Pak Darto yang jadi pembina upacara sama bu Maria. Guru matematika kan tidak hanya satu, jadi ada beberapa guru yang nanti mata pelajarannya sama. Nanti kita kenalan dengan guru-gurunya biar kalian bisa ingat HAHAHA.
Ada saran buat cast Akash sama Kashi?
Btw, bikin cover buat cerita-cerita aku dong hehe, kalau ada yang minat bisa dikirim ya picturenya ke Line/email aku. Terima kasih :p
Gue gak buka roleplayer tapi biar gampang aja bayanginnya hehe.
Terima kasih teman-teman, jangan lupa vote dan komentar.
Follow instagram : Duniaaci ya
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top