19. Akash dan Keira

SELAMAT MEMBACA KISAH AKASH DAN KASHI

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA, DAN KOMENTAR SETELAH SELESAI BACA.
.

KeirAKashi

***
BAGIAN SEMBILAN BELAS

Kemarin aku merasa kamu masih memihakku, namun hari ini aku tidak merasa demikian. Ternyata benar, perasaan manusia itu mudah sekali berubah.

***

"BU liat siapa yang datang," teriak Akash, padahal saat itu di rumahnya sedang banyak orang, tapi karena Akash tidak tahu malu jadi dia merasa biasa aja, tapi Kashi merasa malu akan tingkah Akash barusan.

Mia (Ibunya Akash) tersenyum saat melihat Akash yang datang bersama Kashi, Mia berdiri dari tempatnya lalu pamit sebentar kepada keluarganya untuk menghampiri anak lelaki satu-satunya itu.

"Fans Akash yang suka ngikutin kemanapun Akash pergi," ujar Akash sambil menujuk ke arah Kashi.

Kepedean!

"Mana ada yang fans sama kamu," cibir Mia

Akash hanya tertawa mendengar cibiran dari ibunya itu.

"Tadi di cari teteh Kash, sana samperin dulu di kamarnya." Teteh yang dimaksud adalah kakak perempuannya Akash, namanya Ribi dia juga yang mengundang Keira untuk datang kesini.

"Lalu fans Akash gimana?" tanya Akash

"Sama ibu disini, biar ibu kenal juga sama calon mantu ibu."

Blush! Pipi Kashi merona merah saat Mia mengatakan hal itu. Dia merasa malu akan dirinya sendiri entah kenapa, tangannya melemas. Aduh padahal ini hanya hal biasa kenapa dia bisa merasa demikian.

"Yaudah." Akash meninggalkan Kashi dan ibunya dan langsung berjalan menuju kamar kakaknya.

Saat bertemu dengan Keira untuk pertama kalinya setelah mereka putus dulu membuat perasaan Akash berbeda, dia masih canggung dan entah harus berbuat apa di depan Keira. Keira masih sama seperti dulu, selalu membuat Akash kembali jatuh hanya dengan senyuman manisnya.

Jika perpisahan mereka kemarin bukan keharusan, Akash yakin dia dan Keira masih bersama hingga detik ini.

Cintanya kepada Keira mungkin belum hilang hingga saat ini, tapi itu tidak akan membuat Akash kembali dengan Keira karena hubungannya di bentengi oleh sesuatu hal yang sulit mereka gapai.

Akash juga merasa bersalah kepada Kashi, karena secara tidak sengaja dia menyakiti perasaan Kashi. Kashi yang tidak tahu apa-apa, tiba-tiba harus terlibat dalam rumitnya hubungan Akash dan Keira.

"Ngapain sih lo manggil-manggil gue," kata Akash saat dia sudah masuk ke kamar kakaknya.

"Udah ketemu Keira?" tanya Ribi

"Udah. Lo tuh Bi, bikin rencana move on gue gagal tau gak!" omel Akash

Ribi hanya tertawa mendengar omelan Akash barusan, karena baginya omelan Akash di rumah ini sudah seperti makanan sehari-hari.

"Lah kan emang lo gak bisa move on dari Keira," ujar Ribi

"Bukan gak bisa, tapi Belum! Lagian ya gue sekarang udah punya pacar, pacar gue juga ada disini. Lo bisa bayangin enggak gimana perasaan pacar gue saat dia datang eh mantan gue juga ada disini."

"Lo undang pacar lo ke acara keluarga?" Ribi terlihat heran, karena biasanya Akash tidak pernah mengajak pacarnya ke acara keluarga hanya di ajak saat hari-hari biasa aja, "Lo serius sama cewek lo yang sekarang?"

"Kepo lu."

"Gue gak tau, tapi udah telanjur gue undang Keira." Senyum Ribi mendadak melebar, dia tidak merasa bersalah karena dia pikir adiknya yang satu ini bisa mengatasi kekacauan yang sudah dia sebabkan.

"Lo yakin Kash melupakan Keira? Setahu gue gak ada yang sebaik Keira semua mantan pacar lo, soalnya yang paling lama ya lo sama Keira kalau yang lain hanya mantan sesaat lo aja. Gue gak tau sih pacar lo yang sekarang, karena gue juga baru balik ke rumah."

Ribi memang kuliah di luar kota jadi dia jarang pulang ke rumah. Akash tidak pernah mau Memanggil Ribi dengan embel-embel 'Kak/Teh' alasannya hanya nanti Ribi kesenangan dipanggil seperti itu, kecuali kalau di depan Ayahnya Akash akan berubah menjadi baik hati kepada Ribi, hanya untuk pencitraan.

"Gimana ya, abisnya gue sama Keira udah gak bisa bareng lagi."

"Kalian masih muda, masih panjang loh Kash. Kalau lo emang masih sayang sama Keira mending jangan pacaran sama yang lain dulu, kasian kan ceweknya." Ribi berusaha menasehati Akash supaya dia tidak bermain-main dengan perasaan seseorang, karena perasaan itu halus dan jika tergores sedikit saja rasanya tidak akan pernah hilang.

"Kalau gue pacaran sama Keira, pilihannya hanya akan ada dua. Ganti Tuhan, atau ganti pacar. Gue dan Keira memutuskan untuk ganti pacar, karena kita lebih sayang sama Tuhan kita daripada sama pacar. Lagipula gue sama Keira sekarang lebih nyaman berteman. Kalau gue menunggu hati gue lupa 100% sama Keira lalu gue pacaran lagi sama orang pasti lama, gue berusaha menyembuhkan luka hati gue dengan orang baru. Gak usah sok tau perasaan gue lo."

Terlalu serius sikap Akash, dia memang sensitif jika ada pembahasan Keira dengan serius. Bagi Akash yang sudah-sudah ya biarlah berlalu, sudah cukup baginya hari kemarin sekarang tidak perlu lagi. Jika chat-chat yang dia kirimkan kepada Keira itu hanyalah pelipur lara. Keira juga tahu itu, tidak perlu di seriusin.

"Iya-iya, cewek lo tau tentang Keira?"

"Mau gimana lagi, orang kita ketemu tadi di depan. Gue jelasin lah siapa itu cewek."

"Respons cewek lo?"

"Biasa aja, gak alay kaya lo."

Ribi menoyor kepala Akash cukup keras, dan itu membuat Akash meringis.

"Sakit alay."

"Gue alay dimananya?"

"Waktu bang Nazmi putusin lo, lo mewek kan? Bang Nazmi banyak fansnya dede gemes aja lo ngambek, padahal bang Nazminya gak respons. Itu namanya alay. Gue aneh, waktu bang Nazmi putusin lo gue pikir dia udah sadar, eh taunya kalian berdua balikan bang Nazmi kembali kena guna-guna lo."

"Sialan lo!"

Pintu kamar Ribi terbuka, disana berdiri Keira sedang menatap ke arah Akash dan Ribi secara bergantian.

"Sana samperin." Ribi mengusir Akash dari kamarnya agar menghampiri Keira.

Akash berdecak pelan, lalu dia berjalan dan menghampiri Keira. Mengobrol sebentar lalu Akash mengiyakan permintaan Keira. Mereka berjalan keluar dari rumah Akash menuju gazebo yang ada di belakang rumah Akash.

"Dulu ya Kash," ujar Keira

"Kenapa dulu?" tanya Akash

"Di tempat ini."

"Oh. Ciuman pertama kita?"

Pipi Keira merona merah, sedangkan Akash mengatakannya dengan santai seolah tidak ada beban sama sekali. Baginya semua masalah enteng, tidak perlu dibuat ribet.

"Lo masih sama ya kaya dulu."

"Mau kaya gimana lagi, gue nyaman."

"Sikap lo yang kaya gini, buat sakit orang lain tau Kash, termasuk gue." Keira menoleh ke arah Akash lalu dia tersenyum, senyuman yang membuat jantung Akash berdebar dengan kencang.

"Maksud lo?"

"Iya. Lo selalu baik sama semuanya, gue pikir lo masih ada perasaan sama gue. Tapi nyatanya lo udah punya cewek."

"Gue bukan baik Kei, lagian lo yang pertama kali hubungin gue setelah sekian lama kita berpisah, masa iya gue abaikan? Entar dua kali gue nyakitin lo lagi."

Keira tertawa mendengar kejujuran Akash barusan, Akash tidak pandai berbohong. Jadi, Keira bisa melihat kejujuran dari perkataan Akash barusan. Setidaknya sampai detik ini Keira masih memiliki ruang di hati Akash.

"Lo gak mau nyakitin gue?"

"Emang siapa yang niat nyakitin sih Kei."

"Bukan gitu, gue kangen lo."

"Gue juga kangen."

"Bohong."

"Lo tau gue gak bisa bohong sama lo."

Keira tersenyum lalu dia mendekat ke arah Akash, dia memeluk pinggang Akash dan menempelkan kepalanya di bahu Akash. Hal seperti ini sering Keira lakukan dulu.

"Sekali ini aja," pinta Keira

Satu tangan Akash mengelus rambut Keira dengan lembut, dia juga menikmati hal ini.

"Berkali-kali gak masalah."

"Yang masalah cewek lo," kata Keira

"Itu lo tau. Tapi kalau cewek gue marah ya bagus, itu tandanya dia sayang sama gue."

"Emang dia gak sayang lo?"

"Kayanya. Soalnya gue maksa dia buat jadi pacar gue."

"Jangan dipaksa, gak baik."

Akash mengangguk, "Iya Keira cantik."

Ponsel Akash berbunyi, kemudian dia merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya ternyata ada chat dari Kashi.

keKASHIh👙

Kata nyokap lo ajak Keira masuk, gue males ngomong sama lo yang lagi mesum di luar.

Cemburu cie-cieee 😂😂

Gak! sori yeu.

Ah manisnya, jadi pengen cium.

jijik

Love you.

HATE YOU!

Love,💖💖💖

alay

KASHI CANTIK

iya gue cantik.

***

terima kasih sudah membaca kisah ini sampai sejauh ini.

Follow instagram :

Asriaci13

duniaaci

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top