08. Image
Kalau kata lagu Mata Air milik Hindia,
“Jika kau pernah menyakiti, angkat tangan.”
Maka, Kristal akan angkat tangan paling tinggi.
Orang bilang, apapun yang aku lakukan dengan kedua tanganku hasilnya pasti akan sempurna. Ingat, apapun. A-pa-pun.
― Kristal
Glacier's First Daughter: Aurora Kristal
cw: harshword, begal (?), fake identity
_______
"ANAK NAKAL! MAKANYA, BEGINI NIH KALO ORANG TUANYA GAK MAMPU NGEDIDIK! ANAKNYA JADI GAK TAU DIRI BEGINI! APA GUNANYA ORANG TUA KAYA RAYA KALO MISAL MEREKA GAK MAMPU DIDIK EMPAT ANAK?!"
Kristal terus menunduk. Perempuan itu tidak berani menatap wajah ibu-ibu yang menjadi korban kurang ajar Jojo ― adik kembarnya ― hari ini. Ini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Kristal, para adik perempuannya membuat masalah, dan dia bagian yang meminta maaf kepada sang korban. Sampai-sampai, Kristal sendiri merasa muak dengan kebiasaan seperti ini.
"Maaf, Bu. Saya janji selanjutnya saya lebih perhatikan Adik saya. Orang tua saya sibuk, tapi saya bisa gantikan mereka untuk menjaga para saudara saya di rumah."
Ibu itu mendecih sebal. Dia berkacak pinggang dan menatap Kristal yang masih menunduk kepadanya. Membuatnya menjadi sedikit merasa iba dan tak enak. Mau bagaimanapun ini salah adiknya, bukan salah sang kakak. "Haish... awas lain kali saya dapet perlakuan kayak gini lagi dari adikmu itu, terutama adikmu yang pertama. Saya gak akan maafin lagi. Cukup ini jadi yang terakhir."
Setelah mendengar ucapan dari wanita itu, Kristal sedikit mendongakkan kepalanya. Perasaannya menjadi lega setelah mendengar ucapan wanita tersebut. Dia bernapas lega dan kembali berdiri tegak seperti sebelum menunduk, "Makasih banyak, Ibu. Saya janji ini gak akan terulang lagi."
Tidak ada jawaban lagi, wanita itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Kristal sendirian di jalan. Kristal sih tidak masalah, setidaknya sekarang dia bisa pulang dengan tenang ke rumah.
Ah, tidak dengan tenang deh. Karena―
"Itu Kristal anaknya Pak Glacier ya? Kok kayaknya habis kena marah sama si Ibu itu tadi?"
"Biasa, itu pasti ulah Adeknya lagi. Dia minta maaf karena kelakuan Adeknya."
"Oh... iya juga. Enggak mungkin Kristal bikin masalah sih, hahaha. Secara dia itu beuhh kayak mahakarya paling sempurna di dunia."
"Itulah. Saya juga kagum sama dia. Cuma agak kasian karena kembarannya nggak bisa kayak dia juga. Kasian sama Kristal, saudara perempuannya pada bandel semua."
Begitu.
Kalau kata orang-orang, Kristal itu sempurna. Glacier dan [Name] kerap kali mendapat komentar atau pujian yang baik karena Kristal. Entah itu karena prestasinya, sifatnya, parasnya, atau hal lainnya. Orang-orang selalu percaya dengan kemampuan Kristal, mereka semua merasa apapun yang dilakukan oleh Kristal hasilnya pasti akan sempurna. Entah apapun itu. Gadis itu seringkali berkata seperti, "Ah, itu bukan bakatku." Namun setelah itu dia yang paling baik dalam hal itu juga. Pokoknya, apapun yang dilakukan oleh Kristal akan sempurna.
Iya, apapun.
Salah satunya adalah ... meniru saudara-saudaranya. Mereka itu kembar identik, wajah mereka sangat mirip.
Terutama Kristal dengan Zweifa ― Jojo ― bagaikan pinang dibagi dua. Hanya saja yang membedakan mereka itu ada tiga hal; yang pertama dari tahi lalat. Hanya Kristal yang memiliki tahi lalat di dekat bibir bawah. Lalu yang kedua dari model rambut (yang paling diandalkan banyak orang untuk membedakan mereka), dan yang ketiga dari sifatnya. Kristal itu kalem, tapi Jojo itu kelewat berisik dan sangat aktif.
Karena itu, Kristal sangat mudah meniru Jojo yang terbilang anak nakal. Lalu, siapa bilang Kristal itu anak baik-baik dan sempurna?Mungkin itu memang image luarnya, dia dikenal sebagai sosok yang kalem, luar biasa, sempurna, cantik, pintar, dan segala kata positif lainnya. Namun, dari dalam apa ada yang tau? Tidak.
Tidak ada yang tahu jika Kristal sering menyamar menjadi Jojo untuk melakukan hal tidak sopan atau kelakuan nakal. Bagi Kristal, image sempurna miliknya tidak bisa ia rusak begitu saja. Karena itu, dia membutuhkan 'wadah' lain untuknya menjadi sesuatu yang buruk, tidak sempurna.
Kristal sudah menemukan 'wadah' itu. Jojo adalah jawabannya. Di matanya, Jojo itu memang anak nakal yang susah diatur; yang selalu merepotkannya dan membuatnya merasa muak. Kata siapa dia selama ini menyayangi kembarannya? Kata siapa itu?
Astaga, orang itu sangat SALAH jika berpikir Kristal adalah gadis sempurna yang sangat menyayangi para saudaranya. Nyatanya, Kristal hanyalah gadis yang muak menjalani kehidupan sempurna dan memanfaatkan para saudaranya.
Seperti malam ini contohnya. Kristal sedang mengubah dirinya menjadi seperti Jojo. Dia hanya perlu menutupi tahi lalat itu dengan sebuah cream dan peralatan make up lainnya, lalu mengubah gaya rambutnya. Jojo selalu mengikat rambutnya tapi longgar. Gadis itu memang suka asal ikat saja. Makanya, sangat mudah bagi Kristal untuk menirunya. Apalagi, rambut mereka itu sangat mirip dari segi kelembutan dan warnanya.
Malam ini Kristal akan berkumpul dengan teman-teman dari sekolah lain yang ia temui di sosmed. Teman-temannya itu murid nakal yang suka tawuran. Oh, apa salahnya berteman dengan mereka? Tidak apa, dong. Kan Kristal mengenalkan diri di sana sebagai 'Jojo'. Untuk apa khawatir? Imagenya tetap aman.
Gadis itu sudah keluar rumah dari jam delapan malam. Dia sudah menitipkan pesan kepada Chierra kalau dia akan pulang agak malam hari ini sebelum dia mengubah dirinya menjadi seperti Jojo. Kini, dia sudah berada di base atau tongkrongan mereka dengan rokok dan benda-benda tajam yang dibawa oleh mereka. Tenang, Kristal tidak merokok atau ikut membawa benda tajam.
"Jadi, target kita malem ini siapa?"
"Buset, ngomong gitu kayak mau begal aja."
"Lah, gue kira kita emang mau begal HAHA."
"Gue mau sih kalo semuanya setuju. Cuma Jojo kan enggak setuju. Lo kenapa sih gak setuju? Bukannya lo suka nakal begini ya? Gue udah sering denger lo yang suka buat ulah di sekolah. Masa gak berani buat ulah di sini?"
Kristal ― yang saat ini menyamar menjadi Jojo ― hanya memberi senyum simpul. Gadis itu masih ada rasa takut untuk melakukan hal berbahaya seperti itu, "Sorry guys. Gue gak ikut kalo lo pada mau begal. Gue di sini aja."
Salah satu pemuda nakal di base itu langsung merangkul Kristal kala mendengar jawaban yang diberikan olehnya, "Yaelah ... padahal body lo bagus buat mancing-mancing target gitu. Yaudah, gimana kalo Jojo yang mantau ada polisi atau kagak, nah sisanya beraksi."
"..."
"Deal gak? Mumpung Jojo gue tahan biar gak kabur nih wkwkwk."
"Iyadah busett iyaa, ayo."
"Oke, sip. Langsung ke motor sekarang. Lo ikut gue, nanti lo pantau ada polisi atau enggak."
".... Oke."
Nah, semuanya bermula dari sini.
_______
Semuanya sudah ada di lokasi, target mereka malam ini kalau bisa sih mendapat dua juta. Kalau tidak bisa, minimal lima ratus ribu. Kristal sendiri sudah ada di lokasi yang disuruh oleh pemuda tadi. Dia hanya diam dengan ponselnya yang ia pegang. Sebenarnya, Kristal sangat takut sekarang.
Dia memang sering keluar bersama anak-anak ini, tapi tidak pernah sampe ke arah begal atau yang mengarah ke penjara lainnya.
Terlihat, ponselnya berdering menandakan notifikasi masuk, dan layarnya terlihat.
< Panda
|
Kata Chier kamu lagi di luar
20.23
| Mau Panda jemput jam berapa?
20.23
| Malem boleh, tapi jangan malem
banget ya. Panda khawatir. Bunda juga
khawatir, loh.
20.23
| Akhir-akhir ini lagi banyak berita begal,
Panda nggak mau Kakak kena begal karena
pulang malem sendirian, jadi Panda jemput
aja, ya?
20.23
Glacier, justru anakmu terlibat dalam kejadian begal itu.
Membaca pesan ayahnya, Kristal jadi ragu. Dia juga bingung ingin membalas apa. Sampai-sampai tidak dengar atau lihat jika ada polisi di sana. Gadis itu diam sebentar, menatapi pesan ayahnya lama―dan sadar ketika suara sirine polisi berbunyi dan mengarah ke arah posisi mereka.
Kristal panik. Gadis itu segera menghubungi pemuda tadi dan diangkat olehnya. Namun, sebelum Kristal berkata atau mengabarkan sesuatu, dia sudah dikata-katain.
"CEWEK GOBLOK GAK GUNA ANJING! GUE CUMA SURUH LO PANTAU ADA POLISI ATAU ENGGAK. BEGITU AJA LO GAK BISA? RESEK! EMANG LO ITU BANYAK SALAHNYA YANG NGEFEK KE KAMI. KAPAN SIH LO BISA SEMPURNA KAYAK KAKAK LO YANG SERING LO CERITAIN? AH BANGSAT."
... Agak membuat Kristal sakit hati. Kapan dia akan sempurna katanya? Yang benar saja.
Kristal tidak pedulikan itu sekarang. Dia matikan telepon tersebut karena tau itu artinya mereka ketahuan. Dia segera lari dari sana ― kabur ― agar tidak ditangkap oleh polisi. Tidak bisa, kalau dia ditangkap, mungkin dia akan dipenjara karena sebentar lagi dia berusia 18 tahun.
Namun, sayangnya Kristal tertangkap. Dia yang lari seperti itu di tengah-tengah kejadian begal ini justru malah mengundang rasa curiga para polisi―mengakibatkan dirinya ikut tertangkap dan dibawa ke kantor seperti yang lainnya.
"Panda, maaf. Jo, aku minta maaf."
_______
"Lo udah denger tentang si Jojo?"
"Apalagi itu?"
"Katanya semalem dia masuk kantor polisi anjir, ikut terlibat sama kejadian begal semalem. Dia main sama anak-anak nakal yang suka tawuran lainnya WKWKWK cocok dah emang."
"ASTAGAAA PARAH PARAH, gak ada kapoknya sih bikin ulah. Jangan sampe pas masuk kantor polisi dia tetep gak kapok. Eh tapi hari ini gue liat Jojo masuk loh. Lengkap, keempatnya masuk."
"Ya nggatau juga sih gue. Katanya semalem bokapnya dateng ke kantor polisi buat ngurusin masalah Jojo itu."
"Ngeri...."
BRAK.
Meja dihentakkan dengan keras oleh Jojo. Gadis itu tampak marah sekaligus ingin menangis. Image yang selama ini berusaha ia bentuk menjadi bagus hancur begitu saja karena berita fitnah semalam. Jojo dengar percakapan dua teman sekelasnya ini, tidak hanya dua temannya saja, tapi saat berjalan di lapangan, koridor, depan ruang guru, semuanya membahas tentang 'Jojo' yang terlibat dengan kejadian begal.
"Itu bukan gue ya bangsat. LO PADA KALO GATAU APA-APA GAUSAH ASAL NUDUH!"
"Apasih? Jelas-jelas di fotonya itu kamu."
"BUKAN! ITU KRISTAL," Jojo berusaha menahan emosinya. Tangannya itu dia kepal erat-erat sebelum lanjut berbicara, "Gue akuin gue emang nakal, sering bolos dan yang lain deh. TAPI GUE GAK PERNAH IKUT-IKUT TAWURAN ATAU BEGAL YA ANJING. GUE GAK SENAKAL ITU. LO PIKIR GUE JUGA MAU TERUS-TERUSAN JADI NAKAL BEGINI? ENGGAK YA BANGSAT."
Teman sekelas lainnya yang mendengar sedikit tidak percaya dengan ucapan Jojo. Kristal katanya? Astaga, itu tidak mungkin. Namun juga bisa jadi. Bayangkan Kristal yang sempurna itu ternyata terlibat di dalam kasus begal semalam, wow.
Salah satunya langsung berinisiatif mendengar ucapan Jojo untuk bertanya kepada Kristal.
"Memang benar yang semalem itu kamu bukan Jojo?"
"...."
Kristal hanya diam. Gadis itu tak menjawab apa-apa. Sekilas dia melihat ke arah Jojo yang berharap agar dirinya membela Jojo, tapi di luar perkiraan―Kristal malah terlihat cuek dan memainkan rambutnya. Dia menoleh ke arah jendela. Sebelum benar-benar menoleh, dia menatap teman-temannya itu seperti merasa kecewa karena mereka berpikir yang semalam itu adalah dia.
"... Tuh, keliatan jelas dari reaksi Kristal."
"...."
"Lagian, Kristal kan punya tahi lalat. Sedangkan di foto itu nggak ada tahi lalat, loh. Kan berarti itu kamu? Nggak usah ngelak lagi, Jo."
"APASIH? ITU BUKAN GUE BANGSAT! GUE KALI INI JUJUR. GUE GAK BERSALAH DI SINI. JUSTRU GUE MALAH KORBAN."
Setelahnya, Jojo langsung pergi dari sana menuju ke kamar mandi sekolah. Kristal yang melihat kepergian Jojo langsung ditatap oleh teman-temannya. Maka, Kristal pun bangun dan melewati teman-temannya.
"Permisi, ya. Aku mau samper Jojo."
"Iya, coba bujuk deh. Aku percaya kok, kamu bukan orang yang ada di foto semalam."
Ucapan itu hanya Kristal tanggapi dengan senyum simpul. Dia langsung berlari ke arah toilet yang biasa Jojo gunakan, dan betul saja, di sana ada Jojo yang sedang menangis.
"Jo―"
"―ngapain lo ke sini bangsat?"
"Enggak, gue gak bermaksud apa-apa. Gue cuma mau minta maaf lagi ... gue minta maaf tadi gue diem aja pas lo minta pembelaan."
"Gitu doang? Lo pikir minta maaf aja gue bisa tenang? ENGGAK YA ANJING. GUE JADI GAK BISA HIDUP TENANG LAGI. LO PURA-PURA JADI GUE, TERUS KENA KASUS BEGAL, DAN SEKARANG GUE YANG DIFITNAH??"
Jojo tidak pernah benar-benar membenci seseorang. Namun kali ini, seluruh perasaan benci terhadap Kristal memenuhi dirinya.
Semalam, dia terkejut mendengar semuanya. Apalagi saat tahu kalau Kristal sering meniru dirinya hanya demi menjaga image sempurna yang ia bangun selama ini.
Jojo terlalu lelah malam itu untuk menanggapinya, yang Jojo katakan pada Kristal hanya dua kalimat saat itu.
"Lo jahat banget ... Kristal. Gue kecewa."
"Semalem gue udah nahan-nahan emosi ya, anjing. Sekarang lo mau gue emosi? Perlu gue timbuk dulu lo biar sadar?"
Kristal takut.
"Enggak, Jo. Gue minta maaf, beneran, gue minta maaf. Gue gak tau kalo akhirnya bakal begini. Gue janji gue gak bakal ngulangin lagi."
"Iya, lo gak ngulangin. Tapi sekarang hidup gue hancur. Malu gue, Kristal. Hidup gue udah berat, ditambah gue harus nanggung fitnahan lo. Anjing."
"Jo, gue harus apa biar lo maafin?"
"Ya ngaku lah? Susah kan tapi bagi lo? Lo takut masa depan lo yang hancur kan? Sebenarnya ketahuan sih dari pas lo pake identitas gue buat begituan. Ketahuan kalo lo takut masa depan lo yang hancur, jadi lo hancurin aja masa depan gue."
"...."
"Lo tau gak kenapa gue kecewa banget sama lo? Karena tiap malem gue selalu ngedoain lo yang baik-baik, Kak. Gue selalu minta biar beban lo diringankan sedikit. Eh lo nya malah begini wkwkwk."
Itu benar-benar menjadi sebuah pelajaran dan pukulan untuk Kristal. Perempuan itu sangat menyesal, tapi sampai sekarang; dia tetap tidak pernah mengaku.
______
"Jo, kamu enggak apa? Ada yang sakit?"
"Aku nggak ngerasa sakit secara fisik, tapi sekarang mental sama hatiku ngerasa sakit karena kelakuan Kakak dulu."
"... Jo."
"Iya, kelakuan Kakak tahun lalu yang bikin aku gila dan sekarang jadi pasien rumah sakit. Untung belum rumah sakit jiwa."
"Jo, tolong―"
"―tolong apalagi, Kak? Aku sudah nolong kakak terus. Mulai dari ngebiarin Kakak gak ngaku dan aku yang nanggung fitnahnya, ngeliat Kakak sukses dan bisa kuliah. Kakak disukain banyak orang dan lainnya. Sedangkan aku di sini jadi nyinyiran orang."
Kristal tak kuasa menahan air matanya, perasaan bersalah itu muncul lagi. Selama ini dia tidak bisa menikmati kesuksesannya karena rasa bersalah ini. Lantas, dia memeluk erat Jojo yang ada di ranjang rumah sakit.
"Maaf, gue beneran minta maaf. Gue janji, suatu saat nanti―gue bakal ngaku."
"Enggak usah, Kak. Udah telat."
"... Lebih baik telat daripada enggak sama sekali."
_______
Oeemgee apakah ini yang paling hahahihuhu di antara yang lain? Atau story arva masih menang? 🙀
Ada yang mau ditanyain tentang Kristal? Karena jujur, alurnya lumayan cepat
selanjutnya mau siapa niee?
hehehe si 'sempurna' kita ini udah kelar ya ges storynya 🥰 jujur aja, glacier kecewa banget pas tau kelakuan kristal begitu. tapi dia tetap menerima―berusaha mengubah anaknya jadi lebih baik.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top