07. Bebas


"Apa pendapatmu tentang Lilac?"

Kalau ditanya seperti ini, kalian para readers akan menjawab bagaimana?

Duri's First Daughter: Lilacia Azzenia

_____

Di antara para sepupunya, Lilacia itu anak perempuan pertama, cucu pertama, serta ponakan pertama. Alias, dia yang tersulung di antara para sulung.

Kalau ditanya tentang masalah, Lilacia akan menjawab dengan lantang bahwa dirinya tidak memiliki masalah hidup. Kalau pun ada, masalah itu langsung ia selesaikan. Lilacia termasuk golongan orang yang tidak suka menunda-nunda. Baginya, waktu itu berharga.

Selain itu, keluarganya juga baik-baik saja. Ayahnya itu ramah, ibunya juga ramah walau sumber gosip keluarga. Kembaran laki-lakinya juga ramah. Kehidupan sekolahnya damai, teman ada-ada aja, tidak ada circle. Asal ada orang di situ, ya Lilacia main join aja. Mental juga aman.

Yang lebih penting lagi, di sini tidak ada orang yang berani menaruh ekspektasi pada Lilacia. Kakeknya ― Amato ― pernah berekspektasi kepada Lilacia, karena menurutnya, Lilacia itu sedikit mirip dengannya. Dia berharap agar Lilacia mau berdikari dan mengikuti jalan hidupnya. Namun, permintaan itu langsung ditolak mentah-mentah oleh Lilacia.

"Aku nggak suka dikasih ekspektasi, itu malah bikin aku males. Bukannya aku sudah bilang ke Kakek dan yang lain? Tolong jangan taruh ekspektasi ke aku. Kalian salah orang kalo kalian taruh ekspektasi ke aku. Kenapa? Karena aku nggak akan pernah mau menuhin ekspektasi kalian. Aku hidup sesuai yang aku mau, bukan demi orang lain."

Sebenarnya, menurut Amato itu terdengar kurang ajar. Sehabis menjawab seperti itu pun Duri langsung menegurnya. Namun di lain sisi, Duri juga mendukung anaknya.

Hidup tanpa diberi ekspektasi itu cukup membuat hidup Lilacia tenang. Dia seringkali mendengar curhatan sulung yang lain yang berkata jika mereka diberi ekspektasi oleh orang tua atau kakek-nenek mereka. Namun, curhatan itu tidak relate dengan Lilacia.

Walau begini, Lilacia itu adalah pendengar yang paling baik di antara semua para pendengar. Adik-adik sepupunya kebanyakan curhat kepadanya, karena rahasia selalu aman di Lilacia. Ambil contoh, Cahaya deh. Laki-laki itu dibanding curhat tentang keluarganya, dia lebih sering curhat tentang fisiknya.

Cahaya seringkali dikira masih anak-anak karena ekspresinya yang seperti anak polos dan tingginya yang pen―ekhem, maksudnya tidak terlalu tinggi. Padahal dia sudah minum susu. Benar-benar deh, di usia 22 tahun ini Cahaya sibuk pada bagaimana cara dia menambahkan tingginya di usia segitu. Apalagi, pembahasan tinggi badan ini seringkali menjadi perdebatan antara dia dan Arva. Makin-makin, deh. Makanya dia curhat pada Lilacia.

Contoh lain lagi; Beliung. Yang paling sering curhat dengannya. Kalau tidak soal si 'dia' ya paling soal ide cerita. Kisah hidup Lilacia di mata Beliung itu menarik, karena itu katanya Lilacia adalah inspirasi cerita Beliung.

Yang lain lagi hem―Kristal. Si cantik yang selalu dipandang sempurna itu seringkali curhat padanya tentang masalah ekspektasi orang lain, dan menurut Lilacia, curhatan Kristal lah yang paling tidak bisa dia tanggapi. Karena dia tidak pernah diberi ekspektasi. Kalau tidak tentang ekspektasi, paling Kristal curhat tentang jalannya yang ingin menjadi desainer. Lilacia sudah beberapa kali melihat sketsa gaun yang Kristal buat, dan beberapa kali juga Kristal membuatkan gaun (yang belum sempurna seperti gaun desainer lainnya) kepada Lilacia. Ya dimaklumi lah, lagipula Kristal itu otodidak belajarnya.

Ambil lagi contoh lain: Arsa. Kalau ini, curhatannya enggak jelas. Kadang datang ke Lilacia tiba-tiba nangis, ditanya kenapa jawabnya "karena manhwanya menyedihkan." kan Lilacia jadi malas menanggapi. Arsa ini sering juga baca manhwa di depan Lilacia, karena katanya, Lilacia itu cantik kayak putri atau bangsawan di manhwa. Kalau kata Aldila si wibu game: Lilacia itu cantik kayak Rukkhadevata yang ada di game sebelah. Sayangnya, Lilacia itu galak.

Alias, di saat para sepupunya stres dengan banyaknya masalah hidup, dia malah yang paling santai. Secara tak langsung pun, dia ini seperti psikolog gadungannya keluarga dia.

Kedengarannya hidup dia memang menyenangkan, tidak ada masalah dan damai. Namun, apa bagi orang yang ada di sekitarnya juga begitu? Oh, enggak.

Iris: adiknya Lilacia, selalu merasa iri dengan sepupu yang lain. Mereka saling peduli satu sama lain, dan kebanyakan kakak sepupunya ikut campur dalam hidup adiknya; alias, adiknya ini diurusi. Hanya saja Lilacia...

Hem. Di mata Iris, Lilacia itu terlalu fokus pada dirinya. Dia memang merasa hidupnya itu nyaman tapi tidak pernah mencoba untuk memikirkan hidup adiknya atau perasaan adiknya.

Kalau kata Lilacia sih,

"Aku punya kehidupan sendiri. Kamu juga punya kehidupan sendiri. Kamu kan sudah besar, enggak bisa dong ngandalin yang lain terus. Kadang kala, kita juga perlu dipaksa untuk dewasa biar nggak kaget sama gelapnya dunia."

Begitu.

Sebenarnya, Iris tidak masalah. Hanya saja terkadang dia cemburu sendiri ketika sepupunya yang lain bercerita tentang seberapa menyebalkannya kakak mereka ikut campur dalam hidup mereka. Padahal, menurut Iris itu malah lucu. Karena tandanya, kakaknya itu perhatian kan?

Kayak Mio yang curhat kalo Astra itu suka ikut campur dalam urusan percintaannya. Seperti gak boleh yang ini lah, gak boleh itu lah. Begitu, deh.

Ambil contoh lain, Cheryn. Cheryn ini juga sering cerita tentang Cahaya yang terlalu mengurusinya. Padahal menurut Cheryn, dia sudah bisa mengurus hidupnya sendiri, Cahaya tidak perlu khawatir padanya. Walau terkesan sedikit jahat tapi itu juga karena Cheryn tidak mau menambah beban yang dipikul oleh Cahaya.

Yang lainnya lagi; Harsa. Harsa itu sebal karena Haize sangat mengawasinya ketat agar tidak aneh-aneh. Kan Harsa jadi tidak bebas. Apalagi kalau mau bolos saat di sekolah, aduh, siap-siap saja keciduk Haize. Apalagi Haize itu ketua OSIS.

Astaga... Iris jadi miris sendiri.

_________

"Kamu tuh pernah sekali aja peduli sama Iris gak, sih?" sehabis jalan seharian dengan Beliung, tiba-tiba pria itu bertanya seperti itu ketika jalanan sedang macet. Yang mana hal itu membuat Lilacia kebingungan sendiri.

"Kenapa tiba-tiba nanya gitu, eh?"

"... Salah ya, aku nanya begitu?"

"... Enggak salah, sih. Aneh aja kamu nanya gitu. Emang selama ini aku keliatan kayak gak peduli sama Iris, ya?"

"Jangan tersinggung, tapi iya."

"Astaga Beliung ... kalo aku gak peduli sama dia ya pasti dari dulu aku nggak akan baik ke  dia."

"Memangnya kamu pernah jadi orang baik?"

"... MULUTMU!"

"Ampun, Cantik!"

"HALAH BACOOOOT."

Heran Lilacia itu. Padahal jelas-jelas dulu dia sangat peduli sama kembarannya itu. Kayak-

Waktu SD, tali sandal Iris putus. Akhirnya Lilacia memberikan sandalnya pada Iris, dan dia pulang ke rumah nyeker. Contoh lain, saat waktu SMP kelas 2, Iris tidak pakai dasi di hari Senin, akhirnya dasi Lilacia diberikan pada Iris dan Lilacia yang dihukum dijemur di bawah sinar matahari. Habisnya gadis itu tahu, adiknya tidak bisa lama-lama di bawah sinar matahari.

Waktu SMA kelas satu, Lilacia tidak minat ikut OSIS, tapi Iris minat. Karena khawatir kembarannya itu akan kenapa-napa, jadi ia putuskan ikut masuk OSIS bersama Iris. Eh yang keterima setelah LDKS hanya Lilacia. Astaga.

Waktu SMA kelas dua, bekal yang seharusnya dimakan untuk siang entah kenapa waktu itu malah dimakan oleh Iris saat jam istirahat pertama. Karena itu saat jam istirahat kedua dia tidak ada bekal. Akhirnya, Lilacia berikan bekalnya pada Iris dengan alasan dia sedang diet. Padahal saat itu juga dia lapar.

SMA kelas tiga, Lilacia memang agak berubah. Gadis itu mulai fokus pada masa depannya sendiri. Menurutnya, mereka sudah dewasa dan harus fokus pada diri-sendiri mulai saat itu. Mungkin dari situ Lilacia jadi disalahpahami.

"Iris itu posisinya adek walau kami kembar. Ya aku tetap peduli lah. Yakali enggak. Kayak kamu ke Hali, Haize, Harsa, sama Windy aja."

"Ke Hali gue ga peduli sih."

"PILIH KASIH???"

"NGAPAIN GUE PEDULI KE ORANG YANG LEBIH BANGGA-BANGGAIN OMNYA DIBANDING BANGGA-BANGGAIN PAPANYA?"

"TAPI DIA ADEKMU."

"TAPI DIA LEBIH BANGGA SAMA OM LINTAR."

"YA EMANG KENAPA? GUE JUGA LEBIH BANGGA SAMA OM LINTAR KETIMBANG SAMA BOKAP GUE??"

"ANEH."

"KAMU YANG ANEH PANUTANNYA OM TAUFAN."

"KARENA DIA BAPAKKU??"

"APASIH,"

Berantem aja terus.

_____

YEYY BOEL SULUNG KELARR

ada yang mau ditanyain tentang lilacia? beliau ini hidupnya fun fun banget, aku sampe bingung mau ceritain apa karena ya emang se fun itu? yang malah banyak beban sih iris karena ngerasa minder sama kembarannya

also, aku sudah ada desain trio stress 👀👀


JSHSHSHS CAHAYA BAYIKKU, paling tua paling dewasa tapi secara fisik paling sering dipanggil ADEK WKWKWKWK

also, aku dapet illust trio stress dari salah satu readers 👀 OMG MAKASII BANYAK SKETCH NYA, AKU SANGAT SANGAT BERTRIMZ TRIMZ, CINTAKU SEKEBON UNTUKMU SAYANG

asli aku ga nyangka kalian sangat niat dan ngikutin kisah anak-anaknya 😭😭👍 aku beneran sangat berterima kasih dan bingung mau bilang apalagi intinya LOF BANGET DEEH

next kristal ya 🔛🔝

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top