Tahun Ajaran Baru

Kelima belas anak-anak remaja yang berbakat telah mendapatkan surat undangan langsung dari kepala sekolah Super Akja High School. Mereka telah menyiapkan segala keperluan peralatan sekolah. Karena sistem di sekolah berbakat ini memiliki asrama tersendiri. Jadi, mereka akan menginap dan kembali saat liburan sekolah.

Gedung sekolah ini, memiliki luas tanah yang besar. Lima tingkat menjulang tinggi. Segala fasilitas mulai dari ruang kelas, lapangan, aula, laboratorium, perpustakaan, kantin, tempat beribadah, ruang santai, taman, halaman sekolah, tempat fitness, kolam renang serta panggung besar sangatlah lengkap. Tak kelak banyak para orang tua maupun para remaja yang menginginkan sekolah di sini.

Di Ruang Kepala Sekolah...

Ruangan ini terletak di lantai 5 tepat berada di tengah gedung. Beberapa orang termasuk kepala sekolah dan guru sedang berkumpul.

"Hmm... Bagaimana surat undangan untuk mereka?" Tanya sang kepala sekolah. Ia memiliki wibawa, bijaksana, ambisius, orang terpandang, gagah dan sangat di hormati oleh para guru serta karyawan sekolah.

"Tenang saja.., aku sudah mengirimkan surat-surat itu kepada para calon murid baru," jawab lelaki memakai sebuah topi bundar.

"Bagus sekali. Kau memang sangat diandalkan, Leo." Seru kepala sekolah.

"Ini semua demi sekolah dan dirimu tentunya, Tuan Key." Balas Leo. Ia menundukkan badan setengah.

"Apa sambutan mereka telah selesai, Tsuna?" Tanya Key, sang Kepala Sekolah.

"Semua sudah di tata dan diatur dengan sempurna," jawab Tsuna, wanita yang berada di sebelah Leo.

"Kalian memang luar biasa," Puji Key. Ia tersenyum hangat. "Kalau begitu kalian boleh meninggalkan ruangan ini. Semoga hari kalian menyenangkan 😊." Tambah Key, Kepala Sekolah Super Akja High School.

"Terima kasih, Tuan Key." Sahut keduanya serempak. Leo dan Tsuna berpamitan dan segera meninggalkan ruangan dengan anggun dan berkharisma.

"Aku tak sabar bertemu dengan mereka." Batin Key menyeringai tipis.
.
.
.
.

01 Agustus 2017

Kegiatan tahun ajaran baru telah di mulai. Siswa siswi yang naik kelas, melanjutkan ke kelas yang lebih tinggi dan menjadi senior. Bagi yang murid baru, mereka akan masuk sebagai junior.

Sekolah-sekolah di Jepang akan mengadakan masa orientasi bagi murid tahun ajaran baru. Namun, untuk sekolah berbakat yaitu Super Akja High School tidak di adakan acara seperti itu. Tetapi langsung mendapat sambutan dari Kepala Sekolah dan beradaptasi dengan teman baru, kakak kelas, guru dan suasana kelas.

Gerbang sekolah setinggi 2 meter menjulang tinggi. Para murid-murid yang berbakat memasuki sekolah dengan santai, tenang dan arogan. Untuk anak kelas X atau 1, mereka akan dikumpulkan di aula besar.

Satu persatu telah memasuki aula gedung sekolah yang terlihat mewah. Seorang pria berambut pirang berjalan dengan raut wajah senang dan juga gugup. Ia tak menyangka akan terpilih sebagai murid baru disini. Sekolah dengan prestasi dan ajang menunjukkan bakat yang dimiliki anak-anak remaja di Jepang.

Selangkah demi selangkah ia lantunkan dengan tenang. Yap! Pria itu adalah Kaito Huda, biasa di panggil Huda.

Nama : Kaito Huda
Usia : 15 Tahun
Bakat : Penulis
Super Akja Author

"Semoga di hari pertama akan menjadi hari yang menyenangkan," doanya. Namun, doa itu seakan hanya kiasan ataupun ilusi semata. Karena peristiwa di balik rahasia sekolah ini akan terbuka lebar.

Huda melihat beberapa murid dengan berbagai macam karakter telah berkumpul di dalam aula. Saat ia akan menghampiri mereka, tanpa sengaja ada yang menabrak dirinya hingga terjatuh. Bruk!

"Ittai...," lirihnya. Ia mencari keberadaan yang menabrak dirinya. Terlihat seorang wanita berjalan angkuh melewati dirinya tanpa merasa bersalah sedikit pun. Ia hanya melirik sekilas ke arah Huda, memasang tatapan tak peduli lalu langsung membuang muka.

"Sabar... sabar.." batin Huda.

Huda mencoba berdiri namun ada sebuah tangan yang menjulur ke di depan wajahnya. Ia melihat seorang wanita tersenyum tipis kepadanya. "Sini aku bantu kau berdiri," ucapnya. Huda langsung meraih tangan itu dan kembali berdiri.

"Terima kasih ehmm...," kata Huda bingung. "Ahaha, namaku Mizuki Seila. Salam kenal 😊" Sahut Seila memperkenalkan diri terlebih dahulu.

Nama : Mizuki Seila
Usia : 15 Tahun
Bakat : Pintar seJepang
Super Akja Smart Girl

"Terima kasih, Mizuki. Aku Kaito Huda, salam kenal juga," Balas Huda sedikit malu. "Ayo kita berkumpul dengan lainnya," ajak Seila. Huda pun mengikuti dari belakang.
.
.
.
.

Semua murid tahun ajaran baru telah berkumpul serta berbaris dengan rapi. Kepala Sekolah berdiri di tengah podium.

"Selamat pagi semuanya, saya Kirigi Key, selaku Kepala Sekolah Super Akja High School merasa senang karena kehadiran anda semuanya," kata Key tersenyum. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh murid baru.

"Hanya satu katu yang akan saya berikan yaitu 'Berjuanglah'." Lanjutnya singkat. Ia memberikan senyum hangat, lalu turun dari podium.

"Ehh! Singkat sekali," komen pria berambut oren. Dia adalah Kaguhiro Aldo.

Nama : Kaguhiro Aldo
Usia : 14 Tahun
Bakat : Pengusaha Muda
Super Akja Young Entrepreneurs

"Ara ara... lebih baik seperti itu, daripada terlalu banyak bicara." Sahut gadis yang memakai selendang di pinggang.

Nama : Chinatsu Lusian
Usia : 14 Tahun
Bakat : Menari Tradisional
Super Akja Tradional Dancer

"Bukankah kau si pengusaha muda 'Kaguhiro Aldo' dan penari tradisional 'Chinatsu Lusian' terkenal itu?" Tanya wanita bersurai ungu riang.

"Hmm iya, kau benar sekali," Jawab Lusian pelan.

"Iya. Lalu kau kalau tak salah Narumi Karin, seorang koki muda?" Tanya balik Aldo.

"Hehe iya... Salam kenal, panggil saja aku Karin," jawab Karin riang. "Perkenalkan dia sahabatku dari kecil sekaligus idol,-"

Nama : Narumi Karin
Usia : 14 Tahun
Bakat : Membuat Kue
Super Akja Chef Desserts

"Tatsumi Diane! Senang bertemu kalian." Potong Diane. Ia memasang pose seperti sampul majalah bergambar dirinya. Karin hanya melirik Diane kesal.

Nama : Tatsumi Diane
Usia : 14 Tahun
Bakat : Menyanyi
Super Akja Idol POP
.

.
.
.

Di barisan belakang...

"Apa yang kau lakukan pada sepatuku rakyat jelata?!!" Bentak wanita yang menabrak Huda tadi. Ia merasa kesal karena sepatunya yang terinjak.

Nama : Himeka Vero
Usia : 15 Tahun
Bakat : Penguasa
Super Akja Ruler

"A-aku tidak sengaja, si--sini biar aku bersihkan," jawab gadis berponytal dua ketakutan. Ia adalah Miyami Novi.

Nama : Miyami Novi
Usia : 14 Tahun
Bakat : Penganut Agama
Super Akja God Hand

"Jangan sentuh! Kau menjijikan!" Hardik wanita itu, Himeka Vero. Vero mendorong tubuh mungil Novi kencang. Ia pergi menjauh.

Saat akan menyentuh lantai. Ada sebuah tangan menangkap tubuhnya. "Kau tidak apa-apa, Novi-chan?" Tanya pria berkacamata.

Nama : Amaru Fiki
Usia : 14 Tahun
Bakat : Organisasi
Super Akja Organization

"Aaa terima kasih, Fiki-san," balas Novi malu-malu. Ia kembali berdiri dan memberikan senyum ceria kepada Amaru Fiki.

"Sudah tak usah hiraukan dia." Kata Fiki menenangkan. "Semoga Tuhan memberikan perlindungan padamu." Ucap Novi berdoa.

Cekrek! Cekrek!

"Natural sekali ekspresi kalian, aku sangat menikmatinya," Ucap pria menggenggam sebuah kamera SLR. Ia memfoto setiap objek gedung aula dengan antusia. "Ini bagus untuk pameranku selanjutnya."

Nama : Akiyama Oriza
Usia : 14 Tahun
Bakat : Memotret
Super Akja Photographer
.

.
.
.

Di bagian sisi kanan...

"Berisik sekali!" Cibir pria berkulit hitam. Ia sedang melakukan pemanasan dengan giat. "Aku harus mengulangnya dari awal." Kesalnya.

Nama : Yamada Teguh
Usia : 14 Tahun
Bakat : Atlit Pencak Silat
Super Akja Athletes Pencak Silat

"Tak usah dipedulikan," kata pria gendut yang fokus dengan game nya. "Yuhuu... aku menang lagi." Lanjutnya.

Nama : Matsuda Nico
Usia : 14 Tahun
Bakat : Main Game
Super Akja Gamers

"Iya, mereka tak bisa menyambut pagi ini dengan tenang," Tambah wanita yang berkutit dengan laptopnya. "Oke, yang ini pun kelar." Ucapnya.

Nama : Katashi Uli
Usia : 14 Tahun
Bakat : Pencipta Program
Super Akja Programmer

"Kalian ini terlalu fokus sama aktivitas masing-masing," komen pria berambut merah. Ia merasa tertantang berada di kelompok ini. "Aku akan menjadi pemimpin yang kuat, semangat!" Serunya membara.

Nama : Yoshiko Rifki
Usia : 14 Tahun
Bakat : Pemimpin
Super Akja Leadership

"Yang penting tidak ada yang terluka," Sahut pria berkulit putih. Ia membawa sebuah kotak P3K. "Aku akan kerepotan nantinya." Lanjutnya.

Nama : Shiriyu Opick
Usia : 15 Tahun
Bakat : Merawat
Super Akja Paramedic
.
.
.
.

Nuingg!!!

Sebuah alarm tiba-tiba berbunyi. Semua para murid baru di dalam aula gedung merasa ketakutan dan panik.

"Su-suara alarm..." seru Huda terkejut.

Whuss!!

Sebuah asap putih keluar dari balik jendela dan atap gedung. Mereka kini sekarang dalam posisi terancam. Asap itu ternyata adalah gas tidur.

"Inikan asap ti--"

Satu persatu murid-murid baru itu kehilangan kesadaran karena telah menghirup gas tidur. Mereka terjatuh dan tak sadarkan.

Di dalam gedung Kepala Sekolah...

Key dan beberapa guru melihat ke arah layar besar yang menampilkan Huda dan kawan-kawan tak sadarkan diri. Ternyata ia telah memasang kamera CCTV di dalam aula tanpa sepengetahuan mereka.

"Hahaha... pertunjukkan akan segera di mulai..." suara Key menggelegar sampai ke luar ruangannya.
.
.
.
.
.

Bersambung... 😂

Oh tidak! Apakah yang terjadi dengan Huda dan lainnya? Apakah mereka akan selamat atau kah?? 🤔😣

Cerita akan berlanjut di chapter selanjutnya 😎

Selamat membaca! 😁😀😉

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top