CHAPTER 9
"Kali ini kami maafkan mungkin karena nona memang sangat panik tadi, tapi lain kali nona akan kami beri teguran dan terpaksa harus menjalankan pendisiplinan."
Aku mendengar ucapan dari salah satu polisi yang datang kerumahku, aku terus-terusan membungkukkan kepalaku meminta maaf kepada bapak polisi dan beberapa tetanggaku yang ikut heboh keluar rumah karena mendengar suara sirine.
Dan dialah penyebab kericuhan malam ini, Alexa. 'Dia benar-benar harus kuhukum.'
"Alexa sepertinya kita butuh waktu yang panjang untuk membicarakan hal ini."
"Eeeumm mian Yui, kurasa aku harus pulang, ini sudah terlalu larut pasti ibuku sudah menungguku di rumah."
"Tenang saja, barusan aku sudah mengirim pesan pada ibumu dan bilang kalau kau akan menginap di rumahku."
Kuperlihatkan pesan yang tadi kukirim kepada ibunya Alexa beserta pesan yang berisi kalau ibunya mengizinkannya menginap di rumahku.
"Yaahh, kenapa tidak tanya dulu?? euuhh aku harus mengerjakan tugasku, aku pergi yaa."
Belum sempat ia beranjak aku sudah menyeret tubuhnya kerumahku.
"Sudahlah tidak perlu banyak alasan."
"Tidaak mauuu, aku mau pulang"
"Besok sajaa kuceritakaaann." rengek Alexa.
...
"Tak usah menunggu lebih lama lagi, cepat ceritakan sebenarnya apa yang terjadi tadi?"
Kini aku dan Alexa duduk berhadapan di dalam kamarku, aku menatapnya lekat sambil menunggu jawaban darinya.
"Eeemm jadi.. jadi... tadi itu." Jawabnya ragu-ragu sambil menggaruk rambutnya tanda kebingungan.
"Heii!! cepatlah aku menunggu!!"
"Ihh iya iyaa!! jadi yang tadi terjadi sebenarnya.."
...
Aku berlari dengan cepat ke kantor polisi, kebetulan jaraknya hanya lima puluh meter dari sini.
Aku berharap orang misterius itu belum pergi.
'Tidak akan aku biarkan kau lepas dan mengganggu sahabatku lagi!!'
Sekitar satu menit aku berlari akhirnya aku sampai di kantor polisi, sungguh baru kali ini aku berlari secepat tadi.
Kulihat beberapa polisi yang sedang berjaga sedikit terkejut ketika melihatku yang tiba-tiba mendobrak pintu dengan kondisi yang terengah-engah akibat berlari.
"Huuh haah huh hah.. p-p-paak polisi ada situasi darurat"
Setelah mendengar penjelasanku, aku dan dua orang polisi bergegas menuju ke rumah Yui.
Benar-benar keren, aku duduk di bangku belakang mobil polisi dan melihat para polisi menyalakan bunyi sirine, dan juga aku akan terlibat langsung menangkap orang cabul yang terus menguntit Yui.
...
"Tunggu-tunggu, jadi kau menelpon polisi karena orang misterius itu?" tanyaku memotong ceritanya.
"Iyaa... serius deh dia benar-benar mirip sama yang sering kamu ceritain, jadi tanpa pikir panjang aku langsung ke kantor polisi."
"Aduuhh, ya ampun, seharusnya kan kamu memastikannya terlebih dahulu. Untung orang yang tadi kamu lihat udah pergi coba kalau sampai salah tangkap kan masalah makin panjang."
"Lagipula ada ribuan orang yang suka berdandan seperti itu Lex, dan juga sudah lebih dari seminggu orang misterius itu sudah tidak muncul lagi."
"Hah benarkah? ihh kenapa kamu tidak cerita dari awal!!"
"Kita saja baru bisa ketemu hari ini."
"Benar juga sih, akhir-akhir ini tugas akhirku sangat menyiksa." keluh Alexa.
"Iyaa begitupun denganku."
Malam ini akhirnya berlangsung lebih lama karena ulah Alexa, kami tertidur setelah mengobrol lebih banyak tentang banyak hal terutama tentang BTS yang belum lama ini tampil di acara akhir tahun.
Malampun berlalu, kali ini aku bangun jauh lebih cepat dari biasanya demi kesempatan terakhir yang diberikan oleh dosenku.
Aku sengaja tidak membangunkan Alexa karena ini memang masih sangat pagi, dan juga ia terlihat sangat lelah mungkin karena shock akibat hampir mendapatkan catatan kepolisian.
Kali ini juga tugas laporanku sudah siap berada di dalam tasku, aku juga sudah membawa salinan tugasnya jika saja hal yang tidak diinginkan mungkin terjadi.
"Siap, sudah pukul enam masih ada waktu tiga jam sebelum kelasnya dimulai, aku akan berangkat dari sekarang."
Setelah persiapan yang sangat matang, akhirnya aku bisa mengumpulkan tugas laporanku dan seperti biasa dosenku memberikan petuah untukku.
Ya memang aku juga menyadari kalau aku sudah sangat keterlaluan.
...
"Hoaammm, sudah jam berapa ini? aahh sudah jam sepuluh."
"Haahh!! jam sepuluh.. tunggu Yui!! Yui!!"
Aku memanggil-manggil nama sahabatku, ini sudah telat dari jam kuliahnya aku tidak bisa membiarkan ia mengulang mata kuliahnya semester depan.
"Yui!! Yui!! kau di mana?"
"Ehhh Alexa sudah bangun? Yui sudah berangkat pagi sekali, katanya ada hal yang sangat penting jadi dia berangkat duluan."
Ibunya Yui menghampiriku karena aku yang berteriak-teriak mencari keberadaan Yui, hhmmm jadi dia sudah berangkat untung saja.
"Aahh hehehe begitu ya." Aku tersenyum kikuk, ternyata aku yang kesiangan hari ini.
Tapi Yui kau tega sekali tidak membangunkanku.
Aku meminta izin kepada ibunya Yui untuk membersihkan diri sebelum pulang, lalu aku melihat ponsel Yui yang tergeletak di meja belajarnya.
"Yaaahhh benar-benar dia, menyembuhkan kecerobohan lain dengan kecerobohan yang lainnya, sudahlah biarkan saja."
...
Selepas mengumpulkan tugas yang sangat menyulitkan hidupku ini, aku berencana untuk berjalan-jalan di taman.
Akhirnya aku bisa memikirkan tentang pertemuanku dengan Suga tiga hari yang lalu, hari itu masih terasa seperti mimpi bagiku.
'Mungkinkah aku bisa bertemu lagi dengannya?'
Sekitar lima jam berlalu, tidak terasa bahwa aku sudah berjalan-jalan selama itu, akhirnya penat yang kupikul selama ini bisa terlepas juga.
Aku berhenti sebentar sebelum pulang untuk membeli satu mangkuk ice cream coklat kesukaanku di sebuah kedai ice cream di pinggir jalan.
'Coklat memang sangat hebat, bisa membuatku seakan-akan menjadi lebih bahagia dari sebelumnya.'
Aku kembali berjalan pulang, aku berjalan perlahan-lahan menikmati ice cream dan sapuan angin yang berhembus.
Namun kenapa dengan perasaanku sekarang? apa mungkin hal itu terjadi lagi? kurasa ada seseorang yang kembali mengikutiku.
Aku mengambil ponsel dari saku jaketku, namun nihil keberadaan ponselku tidak ditemukan.
Baiklah aku harus melihat bayangannya dari jendela di samping toko setidaknya aku bisa memastikan kalau orang itu memang benar mengikutiku.
Sudah sekitar lima menit dan orang itu masih saja mengikutiku, aku bahkan sengaja berputar-putar untuk memastikannya dan benar saja sekarang aku yakin dia memang mengikutiku.
Aku berancang-ancang untuk berlari sekuat tenaga, aku harus kabur darinya.
Aku berlari kesalah satu jalan sempit di samping toko, dan akhirnya aku berhasil menjauh darinya.
...
"Ahh sial kemana dia pergi, kenapa dia bisa lari secepat itu sih"
"Aku harus belok kanan atau kiri? kemana sih perginya Yui."
...
Aku sengaja memutar balik arah lariku, kali ini aku akan menangkap basah orang misterius itu.
Setelah berhasil berada di belakangnya, aku datang dan mengendap-endap untuk menangkapnya.
Aku sudah menyiapkan alat kejut listrik agar bisa menangkapnya, dan juga aku bisa menjaga diriku jika tiba-tiba ia menangkapku.
Perlahan aku berjalan semakin mendekatinya, ia terlihat sangat kelelahan padahal ia tidak berlari terlalu jauh.
Tepat dibelakangnya kuacungkan alat kejut listrik tersebut dan kuarahkan pada punggunya.
ZZreeereeettt..!! aku menyalakan alat tersebut dengan tenaga menengah, setidaknya alat ini berhasil melumpuhkannya.
Aku membuka jaket tebalnya dan membuang maskernya.
Kulihat sosok yang selama ini menjadi penguntitku, aku melihat wajahnya..
Namun...
Kedua kakiku lemas melihatnya, aku menjatuhkan alat kejut listrik yang kupegang dan bergerak mundur tidak percaya.
D-d-diaa..
.
.
.
.
.
.
.
to be continued 📷
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top