CHAPTER 19

Aku menatap tubuhnya yang masih tak sadarkan diri, masih tebraring lemas di kasur rumah sakit. Sebuah jarum dan selang tertanam pada pergelangan tangannya, aku hanya dapat menunggunya untuk sadar dengan tatapan yang masih kosong entah karena apa.

“Yui cepatlah sadar, kau sudah aman sekarang kau sudah bersama denganku,” ucapku bermonolog sambil terus memegang erat lengannya.

“Maaf tuan anda harus diobati terlebih dahulu.”

“Tidak, aku tidak apa-apa tapi perempuan ini yang membutuhkan pertolongan,” Ucapku menolak ucapan seorang perawat yang baru saja masuk ke dalam ruang pasien tersebut.

“Tuan, pelipis anda terbuka lebar dan lihat darah yang mengering pada pelipismu itu dari mana yang kau sebut baik-baik saja.”

Aku memegang pelipisku dan ringisan keluar dari mulutku, darah yang mulai mengering itupun masih terasa dan meninggalkan bekas pada lenganku yang menyentuh luka tersebut.

“Aku ingin menunggunya sadar terlebih dahulu,” ucapku pelan.

“Tidak, kau harus segera diobati!” ucap seorang perawat tersebut yang terdengar lebih membentak dari sebelumnya.

“Baik, baiklah tapi tolong rawat aku di sini saja.”

“Huuufft, baiklah,” ucapnya sambil melenguh pasrah.

Tak begitu lama, luka tersebut sudah dijahit dan ditutup oleh perban, beberapa lebam di wajahkupun sudah diolesi obat pereda rasa sakit.

Perawat tersebut kembali meninggalkan aku yang masih saja tetap melihat Yui yang sampai saat ini belum juga sadar.

“Euunggg heemm, dimana aku?” ucapku melenguh sambil mengerjapkan mataku berusaha untuk membukanya.

“Yui!! Yui!! kau sudah sadar??”

“Ah, oppa, apa yang terjadi? kenapa wajahmu penuh luka? aaah!!” Aku meringis ketika berusaha untuk bangun dan menyentuh wajah Yoongi, namun tak sempat karena rasa linu dari pinggangku.

“Tenanglah Yui, lebih baik kau istirahat.”

Aku melihat wajahnya yang penuh rasa lega dengan senyumnya yang terlihat berbeda dari biasanya, ia sangat khawatir dan kacau terlihat jelas dari wajahnya.

“Kau diculik tadi,” ucapnya sangat pelan, ia menundukkan kepalanya setelah mengucapkan hal tersebut.

Klek

“Yui!! kau tidak apa-apa?” Teriak seseorang yang baru saja memasuki ruangan kami, ia terlihat sama kacaunya sekarang dengan deruan air mata yang masih mengalir dari matanya.

“Alexa!!”

Ia memelukku dengan erat dan mengelus tubuhku seraya melepaskan rasa khawatirnya sekarang.

“Syukurlah kau selamat Yui,” ucapnya sambil melepaskan pelukan kami.

Baru saja ia melepaskan pelukan kami, sorot matanya menangkap seseorang yang duduk di samping kasur rawatku sedari tadi. Wajahnya sangat terkejut seakan ia memang tak menyadari keberadaan pria tersebut sebelumnya.

“Suga oppa?” ucapnya pelan, wajahnya bingung dan terkejut melihat sosok Suga.

“Yui, kenapa Suga ada disini? dan kenapa dengan wajahnya?” Ia mengalihkan tatapannya kearahku seakan meminta penjelasan.

“Nanti kuceritakan Alexa, oppa pergilah lebih baik kau dirawat di ruang yang terpisah denganku sebelum yang lain datang.”

Lalu bunyi pintu kembali terbuka, menciptakan keheningan pada tiga sosok yang menangkap seseorang yang memasuki ruang pasien tersebut.

“Tidak! ceritakan sekarang.” ucapnya dingin.

“Sejin hyeong,” ucap Suga pelan.

Aku berdiri mengahadap ruangan tersebut, setelah tiga hari insiden tersebut aku berusaha untuk mengumpulkan keberanianku untuk menghadap pada pd-nim. Aku membuka pintu tersebut dan menemukan sosok CEO Bighit yang tengah memunggunginya suasana ruangan tersebut sangat kelam dan pengap berbeda dengan biasanya.

“Ehem, aku sudah di sini pd-nim,” ucapku pelan.

“Hah, akhirnya kau datang Suga,” ucapnya sambil berdecak.

“Eum, maaf pd-nim apa yang ingin kau bicarakan.”

Sebenarnya aku tidak terlalu bodoh untuk tidak mengetahui alasannya kenapa ia memanggilku, jujur saja aku hanya takut.

“Kau masih bertanya? setelah kau membuat kekacauan saat pre-recording kemarin? ditambah kau yang malah kabur dan menolong pacaramu itu, hah!?”

“Tunggu, apa maksudmu aku mengacaukan proses pre-recording?” ucapku bingung.

“Ah iya, aku lupa kau langsung kabur karena ingin bertemu dengan kekasihmu waktu itu kan?”

Ucapannya membuatku sedikit geram karena terus mengejek hubuganku dengan Yui.

Pre-recording kemarin harus diulang, dan berkat kau yang menghilang member lainnya harus memutar otak untuk menutupi kekosonganmu.”

Aku sedikit terkejut mendengar penuturan tersebut, jujur saja aku benar-benar tidak mengetahui hal tersebut. Setelah aku kembali ke dorm-pun tidak ada satupun yang mengatakan hal tersebut. ‘Ah aku sadar, jadi karena itu mereka tak ada yang bebricara padaku sama sekali.’

“Kau sudah menyesalinya?” ucap pd-nim datar.

“Ma-maaf pd-nim aku sangat minta maaf."

Pd-nim masih terlihat diam menatapku, seakan menungguku untuk berbicara. Karena memang masalah yang sedang kuhadapi bukan hanyalah itu, tapi hubunganku dengan Yui juga.

Aku hanya menundukkan kepalaku tak berani untuk membahas masalah tersebut, tak berani aku mengungkitnya.

“Sepertinya kau tak mau bicara,” ucap pd-nim sambil melenguh.

“Suga, aku sudah mendengar semua penjelasan dari managermu dan sekarang aku ingin mendengarnya langsung darimu.”

Aku masih terdiam tetap tak ingin mengungkit hal tersebut,  mulutku rapat tertutup.

“Baiklah, sepertinya kau memang tak bisa berbicara, agensi sudah menyelesaikan masalah insiden kemarin kami sudah bilang ke wartawan bahwa kau tak sengaja lewat tempat itu dan menolong orang asing yang ternyata adalah korban penculikan.”

“Aku tak akan memaksakan apapun padamu, namun aku harap kau akan segera menyelesaikan masalahmu dengan kekasihmu tersebut. Sekarang kau bisa pergi.”

Aku membalikkan tubuhku lemas dan meninggalkan ruangan tersebut, pikiranku masih saja kacau walaupun masalah sudah selesai. Tapi bagaimana dengan aku dan Yui? apa yang harus kulakukan?

Ting!

Ting!


Terdengar bunyi notifikasi dari ponselku, terdapat satu pesan masuk yang langsung aku buka. Aku membaca pesan tersebut perlahan, dengan cepat aku memasukkan ponselku kembali pada saku jaket parka yang kukenakan dan bergegas ke tempat tersebut.

.
.
.
.
.
.
.
Tbc 📷

*Sudah siap buat ending chapternya?  Aku mau post endingnya hari ini juga, jadi stay tuned yaaa

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top