CHAPTER 16

“Tapi Yui, sepertinya aku tidak pernah melihat foto itu. ”

Satu kalimat tersebut sukses membuatku ketar-ketir, aku baru sadar kalau memang foto tersebut hanya aku yang memilikinya, karena aku yang mengambilnya secara langsung.

“Ah, masa sih? aku menemukannya di google.”

“Tidak Yui, aku yakin aku tak pernah lihat foto itu, kalau dilihat dari warna rambutnya pun bisa dipastikan kalau itu foto baru.”

“Dan juga aku tak pernah lihat Yoongi pakai baju itu.” Selidik Alexa.

Aku terdiam membeku mendengar setiap penyelidikan yang dilakukan Alexa, sungguh aku seperti sedang berada dalam ruang introgasi di kantor kepolisian. Aku tidak bisa mengucapkan sepatah katapun untuk menyanggah setiap ucapannya, bulir keringatpun ikut jatuh dari pelipisku menambah ketegangan yang kualami.

“Jangan-jangan kau?”

Tuhan tolong, dia tidak boleh mengetahuinya. Aku sudah bersiap untuk kabur tak ingin melanjutkan pembicaraan tentang foto tersebut.

“Jangan-jangan kau sasaeng fans kan?”

“Serius deh Yui, aku tau kamu sangat mencintai BTS tapi percaya padaku itu merupakan jalan yang salah!! Kita bisa mencintai mereka dengan cara yang benar, kau harus berhenti Yui!!”

Sungguh hampir saja jantungku lepas mendengar jawabannya, aku melenguh cukup keras membuat diriku sedikit tenang. Alexa menceramahiku sambil meremat bahuku, untung sekali sahabatku ini tak berpikiran yang macam-macam.

AWW!!”

Aku menjitak kepalanya karena mengatakan omong kosong tersebut, bagaimana bisa aku menjadi sasaeng fans. Lagi pula dari pada aku yang menjadi sasaeng, kurasa laki-laki bernama Min Yoongi itu lebih pantas disebut sasaeng.

Ya, walaupun aku juga sangat bersyukur dengan fakta tersebut.

AWW!! Sakit tau,” jawabnya sambil mengelus-elus kepalanya.

“Lagian kau bisa-bisanya bilang seperti itu, mana mungkin aku sempat menjadi sasaeng di saat tugas kuliahku yang mencekik seperti sekarang dan lagi ada jutaan bahkan ratusan juta foto Suga yang bisa kau temukan di google, mana mungkin kau sudah melihat semuanya, iya kan? kan?”

Ucapku panjang lebar dengan memicingkan mata dan tangan yang sengaja kutaruh di depan dada karena kesal dengan ucapannya. ‘Ya, walaupun aku juga bersyukur dia terlalu bodoh untuk menyadarinya, hehehe.’

“Baiklah.. baiklah, tapi kan kau tidak perlu menjitak kepalaku juga.”

“Ini sakit tau.” Ia masih terus saja mengelus-elus kepalanya layaknya pukulanku itu sangat keras padahal aku hanya menyentuhnya pelan, ya pelan.

Setelah kegiatan perkuliahanku selesai aku langsung berpisah dengan Alexa, bahkan ia duluan yang sudah kabur entah kemana. Padalah aku berencana untuk mengajaknya ke toserba untuk membeli keperluan bulananku.

Jarak toserba dan kampusku tidak terlalu jauh, hanya terpisah tujuh blok dari sini bahkan atapnya dapat terlihat dari gedung kampusku.


Tak butuh waktu lama, lima menit berjalan aku sudah sampai di dalam toserba dan langsung mengambil troli belanjaan. Sebenarnya aku pergi ke toserba bukan hanya untuk membeli keperluan bulananku saja tapi keperluan rumah juga, ibuku sempat memberikan daftar barang yang perlu kubeli beserta uangnya dan serius daftarnya panjang sekali.

Oh iya, mungkin aku juga bisa menemukan benda menarik yang bisa kuberikan untuk Yoongi, aku sedikit merasa tidak enak karena belum pernah memberikannya apa-apa.

‘Heum, shampoo sudah, apa lagi ya?’


Aku melihat daftar yang sudah kucoret-coret tanda bahwa barang tersebut sudah ada di troli dan aku baru sadar kalau aku sama sekali belum membeli barang keperluanku sendiri, tapi troli sudah terlihat sangat banyak dan juga aku membawanya sendiri.

‘Huh, bagaimana aku membawa ini semua, ah Alexa kemana sih kau saat aku perlu.’

Aku memilih untuk tetap mengambil barang-barang keperluanku karena kurasa tidak terlalu banyak, lagi pula aku terlalu malas untuk kembali ke toserba besok.

Mataku menengok ke kanan dan ke kiri, sampai netraku tertuju pada suatu barang yang bertengger di bagian peralatan musik.

‘Ahh, aku menemukanmu!’

Setelah membayar semuanya di kasir, aku mengambil lima kantung belanjaan yang sangat berat untukku. Padalah tadi aku mendorongnya dengan santai menggunakan troli.

“Aish, sepertinya aku belanja terlalu banyak.” Aku berencana untuk pulang dengan taksi tapi kurasa niat tersebut kuurungkan karena uang yang kubawa tidak akan cukup untuk membayar biaya taksi.

‘Sial,’ rutukku dalam hati.

Hadiah untuk Yoongi pun sudah kubungkus rapih dan kumasukkan dalam tas terpisah dengan belanjaanku lainnya.

Sepanjang jalan aku hampir menangis tersedu-sedu karena beratnya belanjaan yang kubawa, bahkan aku hampir menyeretnya kalau saja aku tak ingat kantung yang digunakan untuk membungkusnya adalah kantung plastik.

Bahkan perjalanan belum genap setengahnya, tapi aku sudah tak kuat membawanya. Plastik yang kubawa seperti mengikat lengan kecilku dan membuat jemariku memerah.

Sampai sebuah tangan lain menggapai empat plastik belanjaan yang kubawa, aku sedikit terlonjak karena kukira pencopet awalnya. Namun senyum itu berhasil membungkam pikiran tersebut, Min Yoongi ada di depanku membawa empat kantung belanjaan tanpa keberatan sedikitpun.

“Ah, Yoongi oppa!” ucapku tersenyum lebar melihatnya.

“Harusnya kau menghubungiku kalau sedang kesulitan.”

“Tidak ko, lagi pula mana mungkin aku menghubungimu hanya karena aku keberatan membawa belanjaan.”

“Ya, bagaimanapun juga sekecil apapun masalah dan beban yang kau alami, kamu harus menceritakannya, ya.”

Hatiku merasa tergelitik lagi karena sikapnya yang sangat-sangat romantis, pipiku bersemu merah dan membuatku mengulum senyumanku.

“Yui, iya tidak?”

“Ehh iya, iya aku tidak akan menghawatirkanmu ko, hehehe.”

Kami melanjutkan perjalanan pulang, aku berjalan tepat di depannya sesekali kutertawa menengok ia yang keberatan membawa belanjaanku dan berusaha menutupinya ketika ia sadar kalau aku melihatnya.

“Hehehe oppa, sini berikan padaku satu,” ucapku sambil sedikit terkekeh melihatnya.

“Tidak boleh!! aku yang membawanya.”

“Tidak apa-apa oppa, sepertinya kau tidak kuat membawanya.”

“Tidak boleh!!! lihat aku kuat kan membawanya.” Ia menekankan ucapannya, dan membawa kantong tersebut layaknya mengangkat barbel dan berjalan cepat mendahuluiku.

Tak begitu lama, berkat bantuannya akhirnya kami sampai di depan rumahku. Ia langsung menjatuhkan plastik-plastik tersebut di depan kakiku.

“Ah, lain kali aku akan membawa mobil,” ucapnya sambil terengah-engah, aku memberikannya susu coklat yang kubeli tadi.

Ia meminumnya dengan cepat sampai menghabiskan setengah botol susu tersebut, hehehe dia benar-benar kehausan.

“Oh iya, oppa apa yang ingin kau bicarakan?”

Ia memang bukan tidak sengaja datang bertemu denganku, ia menyempatkan waktu kerjanya untuk bertemu denganku katanya ada hal penting yang ingin ia bicarakan.

“Ah, sebenarnya... sebenarnya kami sedang dalam masa persiapan comeback.”

Aku membulatkan mataku terkejut, bukan terkejut karena senang mendengar mereka akan comeback tapi karena alasan lain yang membuatku sedih.
Aku cukup sadar seberapa sibuk kegiatan dari BTS, dan juga mereka pasti akan bekerja sangat keras siang dan malam untuk persiapan comeback-nya. Itu artinya waktu kami bertemu akan sangat berkurang bahkan bisa tidak sama sekali.

“Ah, baiklah.”

“Baiklah? kau tidak apa-apa?”

“Tentu saja tidak, kau pasti sangat senang sebentar lagi akan menyapa penggemar-penggemar kalian.”

“Bukan itu, tapi..”

“Iya aku tau oppa, aku sudah siap jika sewaktu-waktu hal ini terjadi aku bisa memaklumi pekerjaanmu.”

“Mendengar kabar comeback dari kalian juga pasti membuatku sangat senang, memangnya kamu lupa kalau aku juga penggemarmu?”

Tentu saja aku bohong, memang tidak seperti biasanya kali ini aku sedih mendengar mereka akan comeback, bagaimanapun juga aku akan sangat merindukan mengobrol atau sekedar berjalan dan saling menatap mata dengannya.

“Aahh, kau,” ucapnya lirih, lalu memelukku erat, sangat erat seakan tidak ingin melepaskanku.
Kami tak sadar terlelap dengan pelukan kami masing-masing, sangat lama saling mendekap.

“Oh iya, oppa aku punya hadiah untukmu.”

Dengan terpaksa ia melepas pelukan kami, aku mengeluarkan sebuah kotak berwarna kuning dari tasku.

“Ini,” ucapku tersenyum lebar.

.
.
.
.
.
.
.
tbc 📷

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top