9 (End)
Dan di sinilah aku. Memandangi foto hitam putih. Potret yang di sana ada kita bertiga. Di sebelah Kanan ada aku. Di tengah ada kau, gadis yang memakai rok merah dan baju pink pemberianku. Lalu yang paling kiri, tepat di sampingmu ada dia, Sari. Kakak perempuanmu satu-satunya. Seorang perempuan manis berambut pendek sedang menggendong balita, putranya.
Sungguh, sangat tak disangka-sangka, takdir bisa mempermainkan hidup kita semua seperti ini. Dan di sinilah aku, yang telah berpuluh-puluh tahun berpisah dengan kalian, dipertemukan kembali di ballroom yang megah ini. Mengantongi status yang berbeda, dengan peran yang sangat dinanti oleh manusia di usia kita.
Di sinilah, kita sebagai orang tua mempelai. Mana pernah aku membayangkan hari besar ini. Putriku satu-satunya kini duduk di pelaminan bersama putra sulungmu. Jangan tanya bagaimana aku bisa punya putri. Bahkan tahun ketiga pun aku sudah tak sanggup mempertahankan rumah tangga bagai neraka itu. Hanya ada kau, Surti, tak ada lagi siapa pun yang mampu menggesermu. Bahkan sampai detik ini.
Entah bagaimana semua itu masih tertutup rapi sampai sekarang. Tak ada huru-hara apa pun. Kalau pun kau tahu kisahku dengan Sari, mungkinkah sikapmu masih bisa setenang ini? Ah.. sudahlah. Itu cuma masa lalu. Yang penting sampai sekarang kau bahagia dengan suamimu. Dan mulai sekarang putriku akan terus berbahagia menjalani rumah tangga bersama putramu. Terima kasih. Terima kasih banyak untuk semuanya.
***
Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak
kenangan indah
Kau melukis aku
Kita tak pernah tahu berapa lama kita
Diberi waktu
Jika aku pergi lebih dulu jangan lupakan aku
Ini lagu untukmu
Ungkapan terima kasihku
Lembar monokrom hitam putih
Aku coba ingat warna demi warna di hidupku
Tak akan kumengenal cinta
Bila bukan karena hati baikmu
***
End
***
Alhamdulillah GhibahWriters
rujakteplak
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top