11. Awang: Pertahanan Manusia
Aku sedang asik menonton video di NusaTube saat Bang Sammy menggedor pintu kamar dan memaksa masuk. "Aku menginap di sini malam ini!" tegasnya sambil melenggang masuk bersama peralatan kemah. Aku menanyakan alasannya dan Bang Sammy memasang wajah masam.
"Kekasihku sedang libur dan memaksa menginap di rumahku Wang," jelas Bang Sammy. Namun aku tidak mengerti letak hubungan antara kekasih yang datang dengan kabur ke kamarku. Jadi aku mengedik sambil memasang tampang bodoh. "Aku takut terbawa suasana dan melakukan hal yang iya-iya, kekasihku senang menggoda tapi sebenarnya ia takut melanggar norma, demi kesejahterahan bersama lebih baik aku menghindar," lanjut Bang Sammy.
Aku mengangguk lalu mempersilahkan Bang Sammy menggunakan kasur--karena ia lebih tua dariku dan demi kesopanan--tapi ia menolak lantas memilih untuk menggelar kantung tidur di lantai. "Aku sudah siap dengan peralatan kemah jika saja kamu atau Allan tidak mengijinkanku menginap." Aku tertawa cekikikan sebab melihat Bang Sammy kehilangan sisi wibawanya cukup menggelikan.
"Padahal suasanya sangat mendukung Bang," aku memberi tanggapan sambil membuka pintu balkon. "Bulannya sedang penuh, bercinta di bawah bulan purnama terdengar sangat romantis Bang." Aku melangkah menuju balkon dan bersandar di pagarnya lalu menyulut rokok. Bang Sammy yang telah selesai dengan kantung tidurnya menatap ke luar dengan sendu.
"Kamu benar, mood-nya pasti bangus sekali," ia mengimani sebelum menggeleng dan memberikan kuliah singkat. "Duh, bukan begitu, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan Wang, aku tidak akan mempermasalahkan jika sejak awal hubunganku dengan kekasihku bertujuan untuk senang-senang, tapi sayangnya tidak, aku dikekang oleh sesuatu yang sangat erat." Bang Sammy menghentikan bicaranya lalu menyusulku. Ia ambil rokok dalam kantung kaosku lalu menyulutnya.
"Apa Bang? Hutang keluarga?" ucapku asal. Bang Sammy tidak langsung menjawab, ia menatap jauh menuju bulan yang bersinar penuh keagungan, seperti mengerti bahwa manusia-manusia sedang butuh hiburan dan dukungan. "Atau mungkin ikatan bisnis, kalau Bang Sammy macam-macam maka usaha Bang Sammy akan dibangkrutkan?"
"Ngawur, bukan, jauh lebih erat, gelap, dan menakutkan Wang, manusia terutama aku, sangat mudah dijebak dan dimanipulasi, sampai melakukan tindakan bodoh lalu terperangkap dalam kungkungan kewajiban." Bang Sammy merebut rokok di bibirku lalu melemparnya ke bawah. "Kamu itu masih muda, jangan merokok lah." Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Bang Sammy.
__________
11. Setting: di bawah bulan purnama
Sammy menginap di kamar Awang karena kekasihnya datang berkunjung, mereka bicara tentang banyak hal di bawah sinar bulan purnama
__________
Pandu
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top