Bagian 6 : Kibaou
Endo dan Koharu kembali ke {Beginning of Town} menyerahkan item 'Wolf Claws' kepada Miyurin serta Ulrik. Sesuai perjanjian hadiah dibagi jadi dua untuk kedua party. Sempat terjadi kekonyolan saat Miyurin melakukan pose imut selama karakter nya meng-hode di beta test tanpa sadar. Namun saat ini muka asli tiap player dapat dilihat dan Miyurin jadi malu karena dilihat oleh beberapa player yang lainnya.
Singkat cerita party mereka pergi dengan alasan berpetualang. Col yang diterima Endo sudah cukup untuk membuatnya dapat memiliki perlengkapan yang sama dengan Koharu. Setelah melakukan itu, Endo juga mencoba saran yang Argo berikan dimana mencari Sword Skill dari Arcana. Hasilnya, terdapat dua skill. Satu untuk buff dan satunya untuk Sword Skill 1H. Koharu juga mendapat Dagger Skill tapi tidak dengan buff.
Tidak berselang lama... Kedua orang tadi datang kembali.
"Terimakasih untuk yang tadi. Apa yang akan kalian lakukan sekarang? " ucap Miyurin sengaja bertanya, lalu Ulrik melanjutkan. "Jika kalian tidak punya rencana kita bisa kembali bekerja sama lalu----" perkataan Ulrik dipotong oleh suara teriakan seorang player.
"---HAH! "
""! "" party Ulrik tersentak.
"Kalian yang sering diam disini bermaksud untuk pergi ke luar? Yang benar saja. Aku melihat apa yang kalian perbuat kepada kedua player ini tadi(Endo dan Koharu)..! "
"T-tidak.. " Miyurin mencoba membantah.
"Hmm.? " player satu ini memberikan satu tatapan mata yang dapat membuat Miyurin serta Ulrik pergi di waktu itu juga.
Endo dan Koharu hanya dapat menatap bingung. Kemudian player itu berfokus ke party Endo.
"Aku Kibaou. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan kalian.. "
"Kami..? " tanya Koharu seraya melirik Endo.
"Apa? " sambung Endo sambil berlipat tangan.
"Kalian aku lihat nampak lebih bagus ketimbang mereka yang membuang waktu disini. Langsung saja. Aku ingin kalian mau bekerjasama denganku untuk melakukan sesuatu yang penting. Aku sedang mengumpulkan berbagai macam untuk dapat menghadapi boss floor dan naik ke lantai selanjutnya.."
"Kau berencana menghadapi boss floor?" tanya Endo mengulang. Jujur Endo sedikit terkejut tadi.
"Bukan berenang, tapi akan.! " balas Kibaou antusias. "Apa yang diperlukan saat ini adalah menaikan status level. Saat sekarang aku dan yang lainnya sedang mengerjakan berbagai macam quest yang bisa kami kerjakan di Lantai 1 ini, "
Ulrik kemudian datang kembali. "Hei, kau tidak mengajak kami soal itu.. "
"Aku tidak mau mengajak mereka yang merengek dan meminta bantuan saat masalah kecil menghadang mereka.. " kata Kibaou kasar.
"K-kami.. "
"Kibaou, kurasa itu cukup. Semua orang yang ada disini, kita semua sama-sama berjuang.! " seru Koharu memotong.
"Lebih tepatnya untuk apa? "
"Itu.. " berpikir KoharuKoharu sampai Endo menjawabnya. "Untuk tetap hidup! "
"Benar! " pekiknya. "Kita harus tetap hidup, terjang langit dan keluar dari tempat buruk ini. Hanya satu yang harus kita lakukan yaitu naik ke atas. Itu saja?! " kata Kibaou.
"Saat mendapatkan drop item pun kita harus adil. Masing-masing akan mendapatkan bagian mereka, itu namanya keadilan. Bukankah itu bagus.? "
"Terdengar, ya. Tapi belum nantinya.. " cetus Endo berkata pelan.
"Kembali ke topik. Apa kalian mau ikut membantu? "
"Entahlah.." bersuara Endo.
"He. Kalian tidak akan diam saja disini, bukan? Pilihannya hanya satu. Begini saja <Little Nepenthes> yang ada di {Rivalry Plains}. Dapatkan item dari mereka. Saat kalian mendapatkan item tersebut.. ya, aku juga sedang pergi saat itu. Hm, berikan saja ke pemula yang ada disana.. "
"Kenapa kami? " Miyurin dan Ulrik.
"Kalian berdua tidak akan pergi kemana-mana'kan? Ketimbang diam dan tak melakukan setidaknya kalian dapat bekerja (berguna).! " jelas Kibaou marah-marah.
Keduanya hanya bisa menerima. " {Rivalry Plains} agak jauh diluar sana berhati-hati.. " ucap Ulrik ke party Endo.
Endo serta Koharu saling balas tatapan. Mereka memutuskan pergi ke {Rivalry Plains} ketimbang tidak melakukan apa-apa.
.
.
.
Perjalanan mereka melewati {Quest Plains} dan juga batas virtual yang menghubungkan dengan area selanjutnya. Ini pertama kalinya bagi keduanya melewati batas tersebut. Koharu menutup kedua matanya saat mereka melewati batas virtual dan sampailah ke area baru selain kedua tempat pertama. {Rivalry Plains} tidak jauh berbeda dari {Origin & Quest Plains} hanya saja di awal ada jembatan dan sungai yang mengalir.
Endo dan Koharu melewati jembatan kayu tersebut untuk sampai ke tempat <Little Nepenthes> berkumpul.
"Kita disuruh untuk mendapat item'kan? "
"Tidak juga. Kibaou mencoba mengetes kemampuan yang kita punya. Apa bagus atau tidaknya saat kita di ajak menghadapi boss floor.. "
"A-apa b-boss floor sangat kuat, Endo? "
"Tentu. Aku dengar rumor banyak player yang mati saat beta test.. "
Mendengar kata barusan membuat semangat Koharu langsung down.
"Kau siap, Koharu? " Endo mencabut pedangnya menghadap satu <Little Nepenthes> yang kebetulan ada di depan.
"H-hmm.. "
Dash...
Tanpa buang waktu Endo langsung saja berlari. <Little Nepenthes> dalam mode siaga, targetnya adalah Endo yang muncul di hadapan. Monster berupa pucuk daun tebal itu menyerang menggunakan satu tangan daunnya terlebih dulu, Endo menebasnya sehinnga terpental tidak mau membuang waktu Endo melakukan semacam gerakan baru. Pedang dia angkat ke atas sedikit ke belakang selama dirinya berlari, cahaya biru tiba-tiba membungkus mata pedangnya.
Slash!!
Tebasan kuat nan cepat memotong<Little Nepenthes> sampai Endo melewatinya. Nama Sword Skill barusan adalah = Slant =, menebaskan ke satu arah dalam ayunan kuat, skill yang baru Endo dapatkan. Ditambah Buff Skill = Cool Strike = yang meningkatkan damage.
"Endo hebat.. " terkagum Koharu.
"Come on, Koharu. Kau juga mendapatkan skill baru, bukan!? "
"A-ah? Ya.. "
Endo kembali melawan <Little Nepenthes>, sementara itu Koharu sudah menemukan lawan untuk skill barunya. Monster yang sama dilawan Endo, serangan menggunakan daun tangan dapat Koharu hindari karena dimata Koharu itu agak lambat. Koharu memang tidak memiliki Buff Skill atau semacamnya tapi status untuk dapat melakukan penghindaran, player satu ini jagonya.
Koharu terus mendekat selama <Little Nepenthes> yang dilawannya menyerang tanpa henti dan saat dekat Dagger Skill aktif. Lesatan hijau yang membentuk S kecil saat dagger Koharu menusuk badan <Little Nepenthes> terlihat. Dibadan monster itu ada bekas berbentuk setengah bulan dan bekas lesatan Dagger Skill ada dibelakang Koharu membentuk huruf S penuh.
"Hmm!!? A-apa? Badanku b-bergerak dengan S-sendirinya tapi aku sadar. Eh? " pekik Koharu kebingungan.
"Haha. Itulah yang namanya skill. Kita melakukan posisi awal saat bentuk yang kita buat sempurna maka sistem bakal mengambil alih pergerakan.. "
"Wow.! Hebat! "
"Aku juga berpikiran hal yang sama.. " cengegesan Endo.
"Endo, a-aku... "
"Aku mengerti. Masih banyak monster. Ayo kita berlatih bersama.. "
"Hm! "
Miyurin dan Ulrik sempat khawatir karena party Endo lumayan lama kembalinya, padahal tugas yang diminta Kibaou cuma mengalahkan sedikitnya tiga buah namun kedua player ini malah lupa jumlah dan juga waktu.
.
.
.
"Haaah. Aku senang melihat kalian berdua kembali.. "
"Selama kalian tidak ada kami melakukan beberapa hal. Sekarang kami sedikit lebih kuat.. "
"Ho-oh~~" Kibaou mendadak muncul dibelakang mereka.
"" AA?!? ""
"Kalian seperti ingin menantangku berkelahi.. " emosi Kibaou.
"Kau kembali? " tanya Endo penasaran.
"Ya. Aku baru saja selesai mengerjakan sesuatu. Kalian nampaknya berhasil melakukan apa yang aku katakan. Bagus.. "
Kibaou mengirim hadiah ke Endo dan Koharu, padahal tidak ada kesepakatan seperti itu.
"Anggap saja itu bayaran dariku. Maaf membuat kalian bertarung diluar sana tapi aku benar-benar ingin mengetes kemampuan kalian apa pantas atau tidak kalian ikut ke dalam pertempuran boss floor.. "
"Jadi, bagaimana? " tanya Kibaou penuh harap.
"Mungkin kau benar, Kibaou. Kita perlu bekerjasama. Aku setuju. Tapi... Aku hanya tidak mau meninggalkan mereka. " tatap Koharu ke player-player yang masih tidak bisa menerima kenyataan di tempat ini.
"Endo.. " panggil Koharu.
"Maaf, Kibaou... Aku sudah berjanji. " seru Endo berhasil membuat Koharu tersenyum.
"Oke, baiklah. Tetap saja kalian lebih baik ketimbang mereka yang mementingkan diri sendiri.. "
"Menaikkan level seorang diri tidak masalah. Tapi membantu mereka yang tidak mau berjuang juga tidak ada gunanya. Kedua hal itu bakal menghentikan kalian berdua sebelum mencapai Lantai 100. Kami memerlukan mereka yang siap saja. Maaf atas perkataanku tapi itulah kenyataan.. "
"Aku harap kau sadar sebelum kami menghadapi boss floor.. " Kibaou pergi.
"Aku pikir bahkan si rambut runcing pun memiliki tujuan.. " gumam Miyurin.
"Apakah itu cukup untuk membuat semua orang bergerak? Akun dengar ada banyak party tengah farming. Aku rasa itu orang-orang nya Kibaou. Bekerjasama dengan mereka benar-benar bukan gayaku.. "
"Seharusnya kau mengatakan itu selama dia masih ada. Kita akan tetap pada cara kita sendiri.. " jelas Miyurin.
"Caramu sendiri tanpa memikirkan cara orang lain, ya.."
"Endo, aku akan mencoba memulai berpikir untuk ke depan nantinya juga. Saat sekarang aku khawatir bagaimana bertahan dan tak memikirkan itu. Tapi suatu saat nanti aku bakal mengalami hal yang sama dan mulai berpikir.. "
"Sampai saat itu.." jeda Koharu memiringkan tubuhnya sembari tersenyum. "Jika kau tidak keberatan aku ingin kau tetap di sisiku, "
"Kata-katamu terdengar seperti lamaran, tahu.. " terkekeh Endo.
"Eh? Beneran?? " 😳
Endo berjalan pergi sambil masih tertawa dan Koharu menyusul dibelakangnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top