Bagian 3 : Terjebak Dalam Game
Cahaya biru muncul satu persatu di Monumen batu tempat para player melakukan teleport ke luar kota, dan terlihat kelompok Endo dan Koharu baru muncul.
"Bukannya ini {Teleport Gate Plaza}?? " pekik Koharu kebingungan.
"Lihat semua player di sini.. " tambah Endo jadi bingung juga.
Klein nampak ingin komplain namun perkataan terpotong oleh suara sorakan banyak orang yang menunjuk ke atas langit. Berkumpul semacam partikel data berwarna merah kebiruan kemudian jadi data yang bergabung bersama layar yang rusak, tidak lama kemudian sosok besar hadir di atas semua player yang ada di pusat {Beginning of Town}. Ia sangatlah besar mengenakan jubah sihir merah pekat bergaris kuning keemasan.
"Wahai para pemain... Selamat datang di duniaku. "
"Namaku adalah Kayaba Akihiko, orang yang membuat dan mengatur semua yang ada di dunia ini.. "
"Kayaba? Bukannya dia salah satu deploper pembuat game ini? Apa ini semacam pengumuman khusus?? " tanya Koharu ke Endo, tetapi tidak dijawab Endo sangat terfokus ke sosok besar itu---Kayaba.
"Aku benar'kan , Kirito? "
"Tidak salah lagi. Tetapi Kayaba Akihiko tiba-tiba tidak muncul pada berita perilisan sesaat Ia---mereka menyelesaikan game ini. Dia tidak pernah mengambil peran Game Master... Sampai sekarang. Kira-kira, ada apa?? "
"..... " Endo diam.
"Aku sangat yakin jika kalian mengetahuinya jika tombol log out pada layar menu telah tiada.. "
Semuanya menunggu kalimat selanjutnya yang ada jawaban untuk mereka. Tapi jawaban itu tidak seperti yang diinginkan.
"Ini bukanlah semacam kesalahan atau eror. Ini fakta, yang telah di desain di dalam game Sword Art Online. Tidak ada seorang pun yang dapat keluar sampai kalian--atau salah satu kalian berhasil mencapai puncak dari kastil."
"Dan kalian juga tidak akan bisa keluar lewat faktor luar dengan melepaskan Nerve gear kalian. Jika kalian mencobanya... Nerve gear akan mengirim kejutan besar pada output dalam kecepatan suara memasuki bagian kepala dan menghancurkan otak kalian. Seketika kalian akan mengakhiri hidup kalian disaat itu juga. "
""!!!!?? ""
"A-apa d-dia bilang k-kita dapat mati?" Koharu menarik pakaian Endo. "I-ini pasti bohong, bukan? Dengar? Ini hanyalah..sebuah game? "
Kayaba melanjutkan kata-katanya. "Asal kalian tahu, disini aku sudah mendapatkan kasus dimana ada keluarga ataupun teman yang memaksa melakukan itu dan mengabaikan peringatan dariku.. "
"Akibatnya, ke-213 orang tak beruntung baru saja mengakhiri hidup mereka. Mau itu di {Aincrad} maupun dunia nyata.. "
Koharu nampak syok berat, bukan dia saja beberapa player juga terkejut karena mendengar berita semacam itu.
"Tidak mungkin! Aku tidak akan tertipu dengan hal seperti itu?! " teriak Klein kesal tapi kekesalan kalah dengan rasa takut semua orang. "Ini pasti semacam event pembuka story arc atau apa? Kirito!? "
"Semua dari kalian---tubuh asli kalian bakal dipindahkan ke rumah sakit dan fasilitas yang lainnya. Bersama Nerve gear yang masih tersambung. Yang bisa aku katakan tidak banyak."
"Berjuanglah di dalam dunia ini..! "
"Apa kau sudah gila? Berjuang? Kau ingin kami mempertaruhkan semuanya di dalam game ini? JANGAN BERCANDA! " marah Kirito.
"Ini bukan semacam game lagi..! "
"Aku ingin kalian berhati-hati dalam bertindak. SAO adalah realita baru bagi kalian, dan andai HP avatar milik kalian jatuh sampai tak tersisa Nerve gear akan bekerja dan 'menghapus' kalian semua untuk selamanya.. "
"K-kau pasti bercanda.. " batin Endo.
"Hanya ada satu cara keluar dari sini. Taklukkan semua lantai yang ada, sampailah ke puncak, kalahkan bos dan tamatkan permainan ini.. "
"Sebelum aku pergi izinkan aku menyapaikan pesan terakhir... Ini adalah dunia baru kalian! "
Sebuah cermin tiba-tiba muncul tepat di depan muka semua player, benda itu bersinar menutupi pandangan dan juga wajah semua orang.
"Huh? Kenapa muka semua orang terlihat beda?? " heran Koharu.
"Beda? Ini sangat mirip dengan wajah asliku, woi!? "
"Benarkah itu, Klein? "
"Kau, Kirito? " tunjuk Klein ke Kirito yang kini lebih agak pendek, rambutnya hitam biasa tidak lebat seperti tadi. "Dan itu, Endo? "
"Endo!? " Koharu nampak terkejut.
"S-sepertinya.? " sahut Endo tak tahu, tapi pantulan cermin menampilkan sosok muka yang sebenarnya.
"Koharu sendiri... Itu wajah asli? "
"Benar. Aku tidak terlalu mengerti tentang pembuatan, bahkan Nerve gear aku beli saja dan langsung menggunakan tanpa tahu apa-apa..hehe."
"Apa? "
"Ini adalah avatar yang sama saat aku gunakan pada beta.. " jelas Koharu ke Klein. "Saat beta pun aku tidak terlalu menghiraukan dan langsung menekan 'ok' saja. Itu agak memalukan jadi aku berpikir untuk merubahnya tapi aku ingin Endo mengenalku jadi... Aku biarkan saja, "
"Lupakan. Apa semudah itu membuat wajah seseorang? " tanya Klein masih memikirkan muka aslinya.
"Jika tidak salah Nerve gear memiliki semacam hal yang dapat menscan setiap lika-liku wajah lalu mereka merubahnya semirip mungkin? " jawab Koharu(?).
"Jadi begitu. Itulah kenapa aku merasa seperti avatar ini adalah tubuhku sendiri. Tingginya, beratnya. Jadi begitu.. " pikir Kirito. "Ini memang tubuh digital tapi sangat mirip. Kayaba mengetahui hal ini dan membuat kita untuk memikirkan jika ini adalah nyata, "
Semuanya kembali ke kata-kata terakhir sebelum Kayaba pergi.
"Aku merancang dan membuat SAO dan dunia yang aku inginkan. Sekarang mimpi itu jadi kenyataan.. "
"Ini adalah pembuka dari Sword Art Online. Para pemain, semoga takdir bersama kalian semua.. "
Cress.... !?!
Sosok Game Master menghilang jadi pecahan data.
".......... "
"".......... ""
Semuanya diam.
Apa ini semacam candaan?
Kau pasti bercanda!?!
Aku tidak mau memainkan game seperti ini!
Mama!?
Monumen tempat semuanya berkumpul dikuasai oleh bentakan para pemain, tangisan dan kata-kata dari semua orang. Dan tanpa Endo sadari Kirito sudah tidak ada di dekat mereka.
"Koha..ru? " Endo terdiam pada Koharu yang menundukkan mukanya yang kapan saja siap mengeluarkan air mata itu.
"Kita tidak bisa kembali..kita terjebak di dalam sini. "
"Koharu.. "
Koharu terduduk tak bertenaga lagi. Realita dari situasi membuat mereka kehilangan harapan.
"Apa kalian baik saj---kurasa tidak. Endo! Bantu aku membawa Koharu.. " seru Klein. "Ayo kita pergi dari sini. Disini bukan tempat yang bagus, "
"Aku setuju.. "
Mereka berdua membawa Koharu melewati batas sisi lain dari kota, ke bagian pasar.
"Bagaimana? Sedikit lebih baik.. "
"Ya...? Dimana Kirito? "
"Dia pergi. Dia keluar. Dia pasti melakukan apa yang bisa dilakukan saat ini.. "
"Aku minta maaf. Seharusnya aku tidak seperti itu.. "
Endo hanya tersenyum kecil. "Tidak apa.. "
"Arigatou.. "
"Tidak ada yang mengira jika kita semua bakal mengalami kejadian seperti ini.. " ucap seseorang yang tiba-tiba nimbrung.
"Bwah!? Darimana datangnya?" kaget Klein ke player perempuan berambut kuning.
"Aku dari tadi ada disini. Kalian yang tiba-tiba saja datang, tuan samurai.. "
"M-maaf soal itu. Dan juga aku bukan samurai. Namaku Klein. Kau? "
"Panggil saja Argo.!"
"Ngomong-ngomong 'disini' lumayan gila,ya? "
"Kau tidak terlihat seperti itu.. " masam Klein melihat senyuman pada Argo.
"Jadi panik tidak menyelesaikan masalah. Lebih aku membantu..? "
"Aku tidak bisa melakukan sesuatu yang benar saat ini tapi orang 'ini' dia tidak. Aku tidak bisa ikutan diam terus tak melakukan apapun. Aku akan mencari teman-temanku mereka pasti ada ditempat tadi... "
"Yang dia maksud Kirito.. " bisik Endo ke Koharu.
"Kau mau pergi? "
"Heh. Aku mengenal mereka, jadi aku tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja.. "
"Begitu.. " tapi Koharu memasang ekpresi sedihnya. "Ayolah~~" Klein sepertinya ingin tertawa tapi dia tahan. "Temui aku jika kalian membutuhkan sesuatu aku pasti akan langsung berada disana secepat kilat. "
Koharu nampak teryakin kan. "Terimakasih untuk semua, Klein.. "
"Hoho. Sampai jumpa lagi.. "
Klein pergi.
"Rasanya tak dapat dipercaya. Aku harap ini semua cuma mimpi buruk tapi nyatanya..tidak."
"Kita bersama-sama mengalami semua ini.. "
"Endo.. "
"Yang dia katakan itu benar. Apa rencana kalian berdua setelah ini? " cetus Argo bertanya.
"Kita harus melakukan sesuatu.."
"Apa orang-orang yang ada 'diluar' bisa menghentikan semua ini? " rujuk Koharu ke dunia nyata.
Argo mendengus. "Sudah lama kita terjebak di dalam sini tapi belum terjadi apa-apa. Jadi menurutku mereka yang ada 'diluar' juga tengah mencari cara untuk menghentikan semua ini.. "
"Apa kita akan terjebak di dalam sini selamanya??"
Endo melirik Argo.
"Jangan melihatku. Yang kita tahu saat ini hanya ada satu cara, yaitu tamatkan game ini.. "
"Oh? Aku minta maaf, Argo. Padahal kau mengalami hal yang sama seperti kami.. "
"Tidak usah dipikirkan. Disaat seperti ini itu adalah hal yang wajar. Jadi, apa yang akan kalian lakukan mulai sekarang? "
"Kau dapat menunggu seseorang sampai menyelesaikan permainan ini atau ikut dalam menyelesaikan permainan. Apapun pilihan cuma ada satu cara untuk dilakukan, benar'kan.? "
Endo yang ingin berpikir tanpa sengaja menyentuh senjatanya sendiri, matanya menatap sesuatu lewat itu. Argo dan Koharu melihat ke arah Endo yang menggenggam tinjunya sendiri.
"Aku tidak ada maksud untuk diam, aku tidak ingin mati tapi aku tidak ingin berakhir tanpa melakukan apapun. Aku akan berjuang dan menyelesaikan permainan ini..! "
"Endo.. "
"Yaha, itu baru semangat.. "
Keteguhan dari kalimat Endo barusan memberi sedikit semangat untuk pemain di depannya. Perjuangan mereka dimulai dari sini.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top