Bagian 11 : Kalahkan Illfang. Dan seorang Beater
Asuna serta Kirito yang maju menggantikan kelompok Diavel yang tidak bisa melawan lagi, dengan kompak menghindari hantaman pedang besar milik Bos Lantai. Asuna ke kanan dan Kirito ke kiri, mereka menebas dan menusuk cepat kedua kaki Illfang sehingga HP terus berkurang.
Mengikuti momentum yang ada, Koharu mengikuti Endo dari belakang. Player laki-laki ini sengaja jadi target agar serangan dari Koharu mengenai Bos Lantai dan membuat HP Illfang mendekati hampir habis.
Bos Lantai 1 ini membuat matanya menyala terang sendiri. Kirito yang tahu akan seperti apa serangan kali ini memberitahu Asuna sebelum mendekati, tepat ketika mata Illfang berhenti bersinar badan besar nya ini terputar dengan sangat cepat sembari mengayunkan pedang besar itu ke segala arah. Endo dan Kirito berguling agar tidak terkena, beda dengan Asuna yang berlari begitu cepat nya lalu berselancar di bawah kaki sambil memberikan damage.
"Sedikit lagi.! " seru Koharu.
"Asuna. Sesuai aba-aba dariku..! " kata Kirito.
"Baik! "
Serangan kombinasi kedua player ini mengurangi HP Illfang sampai batasnya. Bos Lantai ini berhasil dikalahkan dengan Kirito mendaratkan serangan 'terakhir'.
"A..akhirnya." Koharu sekarang sudah bisa menurunkan kewaspadaannya, usaha keras dia dan semua orang terbayarkan dengan kekalahan dari Bos Lantai.
Namun masalah yang seharusnya tidak ada, muncul. Diawali di mana Kibaou dan player lainnya mencurigai Kirito dimana ia menjadikan Diavel sebagai umpan agar perlawanan Bos Lantai terasa lebih mudah. Lalu ketika HP Bos Lantai mencapai titik rendahnya Kirito dituduh mengambil kesempatan untuk mengalahkannya.
Beberapa player juga berbisik tentang reward pada Last Attack. Itu yang membuat masalah tambah parah. Ketika Diavel mau memberitahukan kebenaran kepada mereka, yaitu jika ia yang 'mengincar' hal itu agar Kirito tidak disalahkan dan ada kemungkinan para player setuju atau tidaknya dengan tindakan Diavel tersebut.
Akan tetapi... Kirito tertawa seorang diri djsana.
Player ini menutupi kebenaran dan 'kesalahan' yang dibuat Diavel, serta mengaku bila Kirito memang menjadikannya sebagai umpan untuk mendapatkan Last Attack. Tidak sampai disana para player mengatakan atau menuduh Kirito adalah seorang Beta Tester sekaligus Cheater. Mereka menggabungkan kedua hal itu jadi satu lalu memberikan julukan kepada Kirito.
Beater.
Asuna, Endo dan Koharu tidak bisa membantu walau tahu kebenarannya. Itu karena Kirito yang mengaku sendiri, akan sulit membantu Kirito dalam kondisi itu. Ditambah ada kemungkinan mereka dimasukkan ke golongan yang sama dengan Kirito.
Di awal permainan ini tidak ada yang berani berjuang seorang diri dalam menghadapi musuh-musuh kuat. Mereka sangat sayang nyawa sendiri. Endo sempat berpikir untuk berada di sisi Kirito tapi itu bisa juga membuat Koharu ada disana.
Pemuda ini tidak mau melibatkan Koharu ke dalam masalah yang sangat berbahaya apalagi kemungkinan besar nya mereka akan dimusuhi semua player di SAO.
Kirito mengenakan reward yang ia dapatkan dari Last Attack, yaitu berubah cloak. Kemudian berjalan ke pintu yang mengarah ke Lantai 2 sebagai player yang tidak baik. Ada alasan kenapa Kirito membuat semua tindakan itu seperti salahnya. Pertama, di SAO ini membutuhkan orang-orang seperti Diavel yang dapat membangun kepercayaan diantara player, kedua Kirito ingin melindungi Argo yang mana ia memiliki sedikit hubungan dengan broker info satu itu. Anggap saja seperti pertemanan, karena tidak banyak ada player yang berani keluar dari zona aman untuk mengumpulkan informasi-informasi penting.
Kirito sudah pergi. Asuna juga mengikutinya setelah pintu dari Lantai 2 terbuka.
"Kirito... " Endo.
"Endo, aku minta maaf.. " cetus Koharu tiba-tiba.
"Heh? Untuk apa? "
"Saat kau menyelamatkan Diavel, aku hanya bisa diam melihat. Kakiku seolah tidak bisa digerakkan.. "
"Siapapun akan mengalami itu dengan normal. Tunggu. Apa itu artinya aku 'tidak' normal? " pikir Endo.
"Uh. Tidak apa.. " kata Endo mencoba menenangkan pemikiran Koharu.
"Tidak, tapi... Bagaimana jika hal itu terjadi lagi? Aku sangat cemas bila seandainya aku kehilanganmu karena ketidakberdayaanku. Aku tahu aku harus lebih kuat lagi. Untuk bisa berada disampingmu. Sekuat Asuna dan Kirito! "
"Kita mungkin tidak bisa bersama mereka, tapi bukan berarti kita tidak bisa di dekat keduanya. Ayo kita ikuti mereka... "
"Kau juga berpikir begitu, Endo? " Koharu melihat ke sekitar, ia tahu betul betapa mengerikannya tempat ini walaupun begitu ia sudah memutuskan untuk terus berjuang.
"Aku senang kau bersamaku, Endo.. "
"Koharu, ayo.. " terlihat Endo sudah ada di depan pintu.
"Hei. Tunggu aku..! "
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top