Bab 10: The Mastermind
DUA minggu berlalu tanpa terasa. Tiga tahun kuliah kedokteran, semua orang sudah merasa mati rasa ketika menghadapi ujian. Sudah tidak ada lagi perasaan cemas atau panik setelah usai ujian. Yang tersisa hanyalah sikap, 'masa bodoh,' 'yang penting tidak gagal,' dan 'kalau remed yowes.'
Kini kelima gadis yang memulai cerita ini duduk di sebuah meja panjang di kantin lantai dua. Mereka menempati satu sisi meja. Tatapan mereka selayaknya orang yang sudah tidak tidur selama dua hari.
Biasanya mereka akan langsung makan-makan bersama atau bermain untuk melepas stress. Atau bahkan langsung pulang untuk tidur.
Tapi tidak hari itu.
Hari itu mereka harus segera memulai misi mereka. Misi untuk membuat Skye benci salah satu dari mereka.
Namun mereka sadar tidak bisa melakukan rencana ini sendiri. Mereka membutuhkan seorang ahli strategis.
Oleh karena itulah, Renald duduk berhadapan dengan mereka. Renald adalah ahli strategis permainan juga salah satu teman dekat Skye. Hubungannya dengan Skye sangatlah unik... di mana Renald akan selalu mencari celah untuk mengerjai Skye. Karena itulah, ia adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini.
Dua orang yang duduk di samping kanan dan kiri Renald adalah kaki tangan Renald dalam mengerjai orang. Di sebelah kanannya, seorang pemuda kurus berkacamata bernama Milo duduk. Dan di sebelah kirinya, seorang perempuan dengan rambut keriting yang lebat bernama Nana baru saja menyeruput es teh manisnya.
Ketiganya disebut sebagai Trio Ga Jelas. Alasannya adalah karena kepribadian mereka sangat tidak cocok satu sama lain. Milo adalah seorang pemusik genius yang sangat ramah pada semua orang dan berjiwa terbuka. Nana adalah seorang yang senang membaca cerita dan mendesain, ia terkenal pendiam dan pemalu. Sedangkan Renald ... dialah yang paling tidak jelas.
Sebagai anak dari Profesor Kejiwaan, jiwanya seakan tidak terbentuk. Tetapi tidak bisa dipungkiri, Renald sangat tajam dalam menganalisis seseorang. Hal itulah yang membuatnya dapat menghina atau mengerjai seseorang tanpa orang itu memusuhi dirinya.
Oh, kecuali suatu kejadian di mana seseorang menonjoknya karena ia hampir membuat nilai orang itu hancur. Tapi itu adalah cerita untuk lain waktu.
Untuk kenyamanan pembaca, adegan berikutnya akan dituliskan dalam bentuk naskah drama (Teehee).
Renald: Jadi, mau bicara apa?
Lizzie: Kami tidak bisa mengungkap alasannya. Tapi kami butuh bantuan untuk membuat Skye benci dengan salah satu dari kita.
Meili: Kecuali Deandra. Jangan tanya kenapa juga.
Milo: Apa??!!
[Nana tersedak minuman teh manisnya. Renald hanya mengangkat satu alisnya]
Renald: Dan... kalian butuh kami untuk melakukan itu?
[Kelima gadis mengangguk]
Anchilla: Kami tidak begitu tahu apa yang bisa membuat Skye benci sama kita. Lu kan salah satu 'teman dekatnya'.
Flo: Tentu kalian juga ga bisa kasih tahu Skye soal rencana kita ini. Kami akan bayar kalian untuk jaga mulut.
[Ketiga anggota Trio Ga Jelas melihat satu sama lain. Milo dan Nana menggeleng tidak setuju]
[Renald tersenyum tipis]
Renald: Menarik ... Gue selalu suka ngerjain Skye. Tapi kalau sampai perlu dibenci ... gue gamau Skye tahu gue ikut-ikutan.
Deandra: Iya, peran lu sebagai strategis aja. Sisanya kami yang jalanin.
[Renald terdiam. Nampak berpikir. Milo dan Nana menunggu keputusan Renald dengan cemas]
Renald: Siapa yang punya ide untuk libatin gue?
[Deandra, Flo, Meili, dan Anchilla menoleh ke arah Lizzie]
[Lizzie merasa tidak perlu menjawab karena dari tatapan keempat sahabatnya sudah jelas]
[Renald terkekeh]
Renald: Ada juga orang yang menghargai kemampuan gue. Sampai dibilang sebagai strategis segala.
Pikiran Lizzie: What the hell ...
[Renald memerhatikan Lizzie. Matanya sedikit menyipit]
[Lizzie berpikir Renald sedang menggunakan kemampuan analisisnya. Jadi Lizzie balas menatapnya]
Lizzie: Soalnya jarang ada orang yang sibuk merundung orang di kedokteran.
[Lizzie tersenyum tipis]
Renald: Tch. Bukan dirundung namanya kalau Skye juga ketawa senang akhirnya.
Lizzie: Huh. Jadi batasan dirundung atau bukan dari orang itu ketawa atau ga? Kan bisa aja dia ketawa tapi sebenernya kesel di hati.
[Seperti ada petir antara Lizzie dan Renald]
Deandra: Lizz ... udah. (berbisik) Kita butuh Renald untuk bantu kita...
Lizzie: Hmph.
Renald: Nah tuh, tahu. Kalian butuh gue, karena gue tahu apa yang dibenci Skye.
[Lizzie seperti mau berkata kasar tapi ia tahan]
[Melihat itu, Renald mendongakkan dagunya sedikit seperti menantang Lizzie untuk mengeluarkan kata kasar itu]
Flo: Iya. Kami butuh kalian. Pliss bantuin kami.
Nana: Tapi... kalau sampai benci, terlalu ekstrem ga sih?
[Milo mengangguk dengan perkataan Nana]
[Renald menjawab masih dengan tatapan memincing pada Lizzie]
Renald: Oke.
Milo dan Nana: APA?!!
[Renald kemudian memerhatikan dua 'kaki-tangan' di sampingnya]
Renald: Kalo kalian gamau, tidak usah ikut. Gue akan ikut.
Renald: Tapi ada syaratnya.
Anchilla: Apa?
Renald: Skye ga boleh tahu gue dalangnya. Gue masih butuh dia buat naik rank di Mobile Legend.
Lizzie: Pffftt....
[Renald menatap Lizzie lagi]
Renald: Epic abadi diam aja dah!
[Lizzie langsung memanyunkan bibir. Ia tidak bisa membantah, rank miliknya di permainan mobile itu masih lebih rendah daripada Renald yang sudah Legend.]
[Melihat Lizzie seperti itu, Renald merasa puas]
[Meili langsung mengangkat suara sebelum Lizzie dan Renald berantem kembali]
Meili: Oke! Tidak masalah kalau soal itu.
Nana: Aku mungkin ga bisa bantu banyak. Tapi kalau butuh bantuan desain, aku bisa. Cuma aku minta jadi bantuan anonymous ya....
Renald: Bagus, Na! Kita bisa manfaatin sosial media kalau gitu.
Milo: Gue juga ikut deh. Tapi sama juga, gue ga mau Skye tahu gue bantuin kalian.
[Renald menepuk bahu Milo agak keras. Membuat Milo mengaduh]
Deandra: Mantapp!! Thank you guyss!!
Renald: Jangan senang dulu.
[Deandra mengangkat kedua alisnya, bingung.]
Lizzie: Pasti mau minta bayaran buat tutup mulut. Tch.
Renald: Iyalah. Kan kalian yang nawarin duluan.
[Renald tersenyum jahil yang lebar. Melihat itu membuat kelima gadis menjengkelkan. Tapi apa boleh buat, mereka sudah setuju di awal untuk membayar]
Deandra: Lu mau apa?
Meili: Eh.. mintanya jangan macam-macam yaa ... Kita masih mahasiswa juga. We got little money, no power, no influence.
[Senyuman jahil Renald malah makin melebar]
Milo: Oh no....
Nana: ... Itu senyuman iblis ....
[Kelima gadis saling menatap. Mereka kini khawatir.]
Renald: Tenang. Yang kumau ga susah kok.
Renald: Kalau berhasil, masing-masing dari kalian harus lakuin satu hal gue suruh.
Lizzie: What?
Anchilla: Huh?
Flo: The hell....
Meili: Jir.
[Deandra bengong]
Renald: Take it or leave it.
[Kelima gadis saling bertatapan lagi.]
Flo: Okay! Gue suka tantangan.
Anchilla: Flo! Lu yakin?
[Deandra menelan ludahnya]
Deandra: Gue juga setuju.
Meili: Yee ... lu pada. Yaudah gue setuju.
Anchilla: Oke, oke. Gue juga setuju.
[Semua orang kini menatap Lizzie. Satu-satunya yang belum memberi jawaban]
[Mata Lizzie memincing ke arah Renald]
Renald: Khususnya lu.
[Renald menunjuk Lizzie]
Renald: Gue akan menyisakan hal yang spesial buat lu.
[Muka Lizzie menjadi masam. Dia melihat keempat temannya]
Flo: Ayolah Liz!
Deandra: Liz ... demi kepentingan bersama–
[Deandra langsung menutup mulutnya. Ia hampir saja membocorkan rahasia mereka kepada Trio Ga Jelas]
[Renald, Milo, dan Nana yang mendengar itu mengerutkan kening mereka. Mereka bingung kenapa penting bagi lima gadis itu untuk membuat Skye benci salah satu dari mereka. Tapi mereka tidak menyuarakan hal itu.]
Pikiran Lizzie: Sialan. Gue merasa masuk perangkap macan.
Lizzie: ... Okelah ...
[Lizzie memalingkan mukanya. Ia tidak mau melihat tatapan kemenangan dari Renald]
Pikiran Lizzie: Sumpah ... pingin gue tonjok mukanya.
Flo: Oke! Jadi...?
Renald: Kalian bilang butuh Skye untuk benci salah satu dari kalian, kan? Kecuali Deandra.
Deandra: Yup!
[Meili menyikut Deandra]
Meili: (berbisik) Seneng lu ... satu-satunya yang ga perlu dibenci.
[Deandra terkekeh]
Renald: Jadi, kalian berempat akan bergantian mencoba bikin Skye benci sama kalian.
Renald: Caranya ga gampang. Skye orangnya cukup toleran dan dia orang yang 'yaudahlah' banget. Artinya dia ga cepat tersulut amarah.
Anchilla: Trus ... gimana dong?
Renald: Tenang. Kan ada gue.
[Lizzie mengimitasi gerakan muntah]
Pikiran Lizzie: Plis Tuhan. Berikan hamba-Mu ini kesempatan untuk menonjok muka songong itu secara natural. Amin.
Renald: (nada serius sambil menunjuk Lizzie) Dimulai dari lu.
Pikiran Lizzie: Shit.
[Senyuman Renald makin lebar]
[Milo memeluk kedua lengannya dan merinding melihat senyuman Renald]
Nana: (sambil batuk) senyuman ... ehem ... iblis....
[Deandra, yang duduk di samping kanan Lizzie menepuk pundak Lizzie. Meili, yang duduk di samping kiri Deandra juga menepuk pundak Lizzie. Anchilla dan Flo menoleh ke kiri menatap Lizzie]
Deandra: Good luck, sis.
Meili: Kalo bisa buat Skye benci lu langsung. One shot one kill.
Flo: Ganbatte!
[Anchilla mengepalkan tangannya ke udara untuk Lizzie]
[Lizzie melirik Renald kembali. Pemuda tengik itu melipat kedua tangannya di dada. Sangat angkuh dan percaya diri. Seperti macan yang menemukan mainan ...]
Pikiran Lizzie: Bener-bener minta ditonjok tuh muka!
Pikiran Lizzie: Tapi di saat yang sama ... SHITT!!
Sorry no Meili X Rangga sesh tudei
Gue milih lagunya karena it seems fun and cuz Nana likes Mamamoo
Also tokoh2 utama kita bakal jahatin orang mulai bab berikutnya jadi sebaiknya kita berdoa untuk keselamatan jiwa mereka. Hwa Sa ikutan doain mereka nih..
NEW CHARACTERS:
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top