10. Pahit yang Berujung Manis

Di pagi yang cerah ini, dengan hembusan angin yang menerjang, Lionez terbangun dari tidurnya. Dia teringat bahwa akan mengunjungi kampus dengan Safira. Safira adalah sahabat terbaik Lionez yang sangat mengerti keadaan Lionez dan salah satu orang yang sangat di sayangi Lionez. Safira dan Lionez akan membagikan undangan pernikahan kepada para dosen di Universitas Binus Jakarta.

"Saf, nanti aku jemput kamu di rumah jam 10 ya, udah harus siap loh." Kata Lionez

" Okey Lionezku tercintaaa."

Sesaat perjalanan menuju rumah Safira, hati Lionez sungguh sangat gembira bak burung – burung yang berkicau dengan senandung yang indah akan membagikan undangan pernikahan dan akan bertemu dengan dosennya dulu. Ketika Lionez dan Safira telah tiba di kampus, Lionez berhenti sejenak, karena Dia melihat seorang yang pernah mengisi suatu cerita ataupun kenangan pada saat kuliah. Seketika itu Lionez teringat sesuatu.

Dulu, pada saat OSPEK di Binus, Lionez memiliki seorang teman yang bernama Kheida. Kheida adalah sosok yang baik dan murah senyum ketika pertama kali bertemu Lionez di Binus. Mereka berdua selalu bersama bak Burung Gereja yang selalu bersama kemanapun itu pergi. Pada saat Binus akan mengadakan kompetensi untuk merayakan Ulang Tahunnya, Binus mengadakan seleksi dance bagi seluruh Fakultas yang berminat untuk mengisi acara tersebut. Lionez ingin sekali untuk mengikuti seleksi dance itu, karena Dia memiliki kemampuan yang sangat energik di bidang seni dan tari ataupun sebagainya. Lalu Lionez berfikir untuk mengajak Kheida.

"Khei, kamu mau kan ikut seleksi dance?" kata Lionez

"Aku gabisa dance itu, aku juga nggak berminat untuk mengikuti seleksi dance Lio."kata Kheida

"Yahhh sayang sekali padahal aku ingin mengikuti seleksi dance dengan mengajak kamu." Kata Lionez dengan raut wajah yang kecewa

"Iya Lio, meskipun aku nggak ikut seleksi dance bersamamu, tapi aku masih tetap bisa mendukung kamu dari luar kok, semangatt Lio." Kata Kheida sambil memeluk Lionez

Setelah mengikut audisi, Lionez berhasil lolos umtuk mengisi acara Ulang Tahun Binus, perasaan senang telah terpancar diwajah Lionez dan Kheida. Setelah acara itu selesai, hari hari Lio dan Kheida telah di lalui dengan terbiasa. Di malam hari, tiba tiba hp Lio berbunyi TING TINGtanda ada chat Whatsapp dari seseorang. Terlihat hanya nomernya saja, dan artinya Lio belum mengenal siapa yang chat Lio saat itu. Lalu Lio membuka isi chat dari seseorang.

"Hai Lio." Sapa seseorang yang tidak dikenal olehnya.

"Hai juga, ini siapa ya? Sepertinya aku tidak mengenalmu?" kata Lio

"Iya Lio, memang kamu tidak mengenalku, tapi suatu saat kamu akan mengenalku dan akan menjadi milikku hehe." Kata orang itu

" Ih apaansih orang gak jelas." Kata Lio

" Hehe maaf Lio, kenalin nama aku Nicko, aku salah satu mahasiswa di Binus dari fakultas Ilmu Ekonomi."

"Oh iya salam kenal juga."

"Lio, aku ingin bertemu denganmu, bolehkah besok kita bertemu di cafe di depan Binus?"

"okey Nicko kita bertemu besok."

Esoknya Nicko dan Lio bertemu di salah satu cafe di depan Binus, mereka seperti orang yang tidak mengenal satu sama lain, setelah pertemuan itu, Lio dan Nicko selalu bersama walaupun sesibuk apapun pekerjaan kuliah, mereka sangat sayang satu sama lain dan mereka telah bersatu dengan ikatan cinta. Hari demi hari di lalui dengan dua sejoli ini. Seperti setiap malam Nicko selalu mengucap " aku sayang kamu, kelak kita akan bersama dengan ikatan cinta kita berdua." Lio sangat senang dengan ucapan itu, tetapi cerita itu tidak berlangsung lama, hubungan mereka semakin lama semakin renggang ketika hadirnya Kheida di sela – sela mereka berdua. Kheida ternyata juga jatuh cinta dengan Nicko, dan Kheida berusaha merebut Nicko dari genggaman Lio.

Di suatu hari, Lio berjalan dari kelas ke depan untuk pulang, Lio melihat pemandangan yang sangat menjijikkan dan sangat memilukan bagi Lio. Lio melihat Kheida dan Nicko sedang berciuman di atas sepeda Nicko. Sesaat itu hati Lio bak kaca yang semula utuh tiba tiba pecah karena goyangan angin yang indah. Lio segera bergegas untuk pulang dan berusaha untuk tidak mengingat sesuatu yang terjadi. Di sepanjang malam Lio hanya bisa menangis karena seorang sahabat yang pernah mengisi harinya telah sejahat itu dengan menancapkan pisau di punggung Lio. Lalu, Lio berusaha bangkit dengan cara terbang ke Bali untuk menemui orang tuanya dan juga untuk melupakan semua yang telah terjadi.

Setelah 1 tahun lamanya, Lio dan orangtuanya kembali ke Jakarta untuk melakukan aktivitas yang seperti biasa dilakukan. Ketika malam hari ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Lio.

TOK TOK TOK

"Siapa?" sahut ayah Lio

"Aku aja yah yang buka pintunya." Sahut Lio

"Baik anakku yang gendut sekali." Ejek ayah Lio sambil mencolek si anak gadis ayahnya.

Lio berjalan untuk membuka pintu. Seketika Lio terdiam bak patung yang tidak berkata kata apapun, Lio langsung menangis dalam terdiamnya dan memeluk seseorang yang telah tiba. Ternyata Dia adalah Nicko. Nicko datang untuk meminta maaf atas kesalahannya dan menjelaskan kronologi apa yang telah terjadi. Lio memaafkan apapun yang terjadi karena Lio bersikap dewasa untuk menyikapi sesuatu. Lalu Lio dan Nicko kembali mengikat janji untuk berjuang bersama sama kembali dengan janji untuk tidak mengulangi dan tidak melihat masa yang telah lalu.

Esoknya, Nicko datang dengan membawa orangtua nya dengan maksud akan melamar Lio di hadapan orangtuanya, tetapi rencana itu tidak berujung manis karena orangtua Lio tidak mengijinkan anak gadisnya menikah dengan Nicko karena keluarga Nicko hanyalah keluarga yang tidak mampu dan hanya berkecukupan. Tetapi Nicko tidak patah semangat untuk membuktikan kepada orangtua Lio bahwa Nicko adalah orang yang pantas menjaga Lio di seumur hidupnya. Kemudian, ayah Lio berbicara kepada Lio.

"Nak, apakah kamu sungguh sangat mencintai Nicko?"

" Iya ayah, aku sungguh sangat mencintainya." Kata Lio dengan isak tangisnya

"Apakah kamu sungguh untuk menikah dengannya?"

"Sungguh ayah, dia akan menjagaku dan melindungiku seumur hayatku."

"Baik anakku, ayah dan ibu akan mengijinkan. Asalkan kamu bisa bahagia dengannya."

"Terimakasih ayah, aku sangat menyayangimu." Ucap Lio dengan berlinang air mata

Setelah itu Lio kembali ke kamar dengan tangis bahagia. Lio berencana untuk memberi kabar baik ke Nicko.

"Assalamualaikum rindu, aku mau memberimu kabar baik." Cakap Lio dengan isak tangis bahagia.

"Waalaikumsalam cinta, ada apa cinta? Kenapa kamu menangis?" tanya Nicko dengan perasaan cemas.

"Aku tidak papa, aku hanya ingin memberitahu, kalau orangtuaku mengijinkan kita untuk menikah rindu."

"Sungguh? Apa kamu tidak bercanda? " tanya Nicko dengan perasaan sedikit ragu"

"Tidak rindu, kita akan menikah."

"Alhamdulillah, aku berjanji akan melindungi dan menjagamu sampai akhir hayatku, oh iya besok aku akan pergi ke rumahmu, sebagai rasa trimakasih kepada kedua orangtuamu.'' Kata Nicko dengan perasaan senang.

***

DON'T EVER COPY ALL OR HALF STORIES IN THIS WORK WITHOUT PERMISSION

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top