Sakura no Isshūkan #2
Satu Minggu Bunga Sakura
_________________________
Reuni Bunga Sakura
I
__________________________________________
10 tahun kemudian
Tokyo, 9 Juni
09.35
"Sakura-chan!"
"Sakura!"
Suara dua orang gadis berhasil menghentikan langkah Sakura. Sakura berbalik dan mendapati Ino dan Hinata berlari ke arahnya.
"Ino, Hinata, ada apa? Kenapa kalian teriak-teriak?"
"Apa hari ini kau ada waktu luang?" Tanya Ino yang masih berusaha mengatur napas.
"A-aku rasa begitu." Sakura jadi merasa tak enak sudah membuat teman-temannya kelelahan mengejarnya.
"Begini, kami bertiga akan mengadakan sebuah reuni kecil. Aku pikir kau akan tertarik. Jadi, kami mengundangmu." Jelas Hinata.
"Begitu ya. Eh, tunggu. Bertiga?" Tanpa menjawab pertanyaan Sakura, Ino dan Hinata saling bertukar pandang dan mengangguk sambil tersenyum. Kemudian mereka membawa Sakura pergi bersama.
~~
10.40
Di kediaman Uchiha, sebuah mobil lamborghini hitam terparkir dengan rapi. Lalu, seorang berjas hitam keluar dari tempat sopir. Pria itu kemudian membukakan pintu kursi penumpang.
Seorang pemuda berambut raven dengan model yang sangat khas keluar dari mobil. Pakaiannya terlihat santai namun berkelas.
"Aduuh, panas sekali. Apa Tokyo memang sepanas ini?" Sasuke rupanya pemuda itu. Dia berjalan dengan tegap memasuki wilayah marganya.
Di dalam dinding pembatas, sudah ada banyak orang yang bersiap menyambut Sasuke. Mengingat Sasuke adalah putra dari pengusaha sukses, ini adalah hal yang wajar.
"Tuan muda Sasuke, selamat datang." Ucap salah seorang dari mereka.
"Selamat datang tuan muda Sasuke."
"Selamat datang." Banyak orang yang menyambutnya. Sasuke hanya tersenyum dan sedikit tertunduk, tanpa mempedulikan siapa yang menyambutnya.
Akhirnya, di tengah tanah milik marga Uchiha itu, Sasuke berhenti. Tepatnya, di depan rumah besar miliknya, Sasuke melihat sang kakak sudah menunggunya. Tanpa pikir panjang, Sasuke berlari menghampiri Itachi, kakaknya. Mereka segera melepas rindu dengan berpelukan.
"Kakak, sudah lama sekali ya." Sapa Sasuke hangat sambil melepaskan pelukan.
"Iya. Sekarang, kau sudah tinggi sekali, Sasuke." Sasuke dan Itachi berjalan berdampingan memasuki rumah.
"Ayah dan ibu bagaimana kabarnya? Baik kan?"
"Kalau itu aku tidak tahu. Lebih baik kau tanya saja sendiri." Kedua kakak beradik itu terlihat sangat akrab. Mereka terus berjalan sambil merangkul pundak satu sama lain.
~~
11.17
"A-ada apa ini?" Sakura mengangkat satu alisnya. Dia bingung melihat pemandangan di depan matanya.
Sebuah kue besar dengan krim putih menutupinya. Kue itu bertingkat dengan hiasan bunga mawar dari krim di tepian. Dan bagian paling atas, ada tulisan 'Reuni' dengan huruf kanji. Meja-meja prasmanan lengkap dengan hidangan pun disajikan.
Sebuah tanah gersang yang jauh dari jangkauan orang, disulap menjadi taman idaman. Ada beberapa pohon sakura yang mulai berguguran di sekeliling tempat itu. Suasananya juga sangat ramai. Ternyata, semua siswa akademi yang satu angkatan dengan Sakura berkumpul di sana.
"Tada!! Ini adalah reuni besar-besaran! Baiklah, Sakura. Selamat menikmati pestanya." Ino meninggalkan Sakura dengan cepat. Gadis kuncir kuda itu segera menyambar Sai yang sedang mengambil minum. Sakura hanya terkekeh pelan melihat tingkah sahabatnya.
Sakura sempat bingung dengan keberadaan Hinata. Seharusnya Hinata ada di belakangnya, tapi sekarang Hinata sedang asyik bercengkerama dengan Naruto. Kemudian, Sakura melihat ke sekitar. Sepertinya, usia remaja memang wajar jika semua gadis memiliki pujaan hatinya sendiri-sendiri.
Sakura mengambil segelas jus dan bersandar pada salah satu pohon. Karena itu tempat terbuka, Sakura bebas mau di mana saja. Sakura duduk sendiri bukan karena keinginannya. Melihat teman-temannya berpasang-pasangan membuat Sakura mengingat seseorang.
Saat Sakura sibuk dengan pikirannya, semua orang berkerumun di pintu masuk. Sebenarnya tidak ada pintu. Tapi jika berjalan lurus ke arah itu, siapa pun akan menemukan peradaban.
Karena penasaran, Sakura mendekat ke kerumunan. Bising sekali teman-temannya membicarakan seseorang. Seseorang yang namanya sangat tak asing di telinganya. Nama yang selama ini sangat ingin ia gunakan untuk memanggil seseorang.
"Eh, dia sudah pulang?"
"Sudah 10 tahun ya?"
"Dia meneruskan usaha ayahnya di Hokkaido."
"Oh ya? Dia itu anak jenius dari angkatan kita kan?"
"Iya. Dia selalu unggul dalam banyak bidang saat sekolah."
"Siapa namanya ya? Itu... e... Sa.. Sasu... Sasuke! Iya Sasuke! Uchiha Sasuke!" Mendengar seseorang mengucap nama lengkap Sasuke dengan jelas, Sakura langsung berlari menerobos kerumunan.
Rela berdesak-desakkan hanya agar dapat melihat Sasuke. Saat Sakura berhasil keluar dari banyaknya orang-orang, Sakura berdiri kaku. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, di depan Sasuke yang telah dewasa.
"S-Sa... Sasuke-kun!" Kata itu tiba-tiba keluar begitu saja. Sasuke yang tadinya sedang mengobrol dengan Naruto, segera menoleh ke arah Sakura dan tersenyum.
"Sakura, tadaima."
~~~
Ada bahasa Jepang dikit :v
Taulah apa artinya, 'kan? ;)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top