2

"Waktu itu....."






*Flashback*
Shunsuke's POV

Lari.

Hanya itulah yang harus aku lakukan saat ini.

Mereka mulai memanggil bala bantuan.

Kami harus berhasil melarikan diri.

Batinku. Selagi aku terus berlari, para peneliti bajingan itu menyiapkan ribuan rencana untuk menangkap kami.

Selama ini, mereka terus berpikir bahwa kami hanyalah percobaan. Mencoba membedah kami, meneliti kami, hanya demi hal-hal yang tidak berguna.

Setelah kami tidak berguna, mereka dengan kejamnya membuang kami seenaknya. Dengan keadaan hampir mati, kehilangan kesadaran atau bahkan tanpa nyawa, mereka tidak peduli akan nasib kami.

Aku harus menghentikan mereka. Demi semua pemilik kekuatan khusus dan juga adik-adikku.

Aku melesat diantara pepohonan dan terus berlari. Menukik dan beberapa kali tersandung. Saat ini, matahari berada tepat diatas kepalaku. Dan saat itulah aku barusaja menyadari satu hal.

Aku terpisah dari Pooh.

Aku tidak tahu aku ada dimana. Ini belum pernah terjadi selama aku melakukan time leap.

Ini tidak sesuai dengan yang seharusnya terjadi.






(f/n)(l/n)'s POV

Malam nanti, langit penuh bintang akan terlihat.

Aku telah mempersiapkan diri sejak musim dingin lalu, untuk melihat fenomena tahunan "Lyrids Meteor Shower"

Percayalah padaku, meski fenomena ini selalu terjadi tiap tahun di bulan april, aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk melihatnya.

Tapi tahun ini, aku membulatkan tekat untuk kabur dari rumah demi menatap fenomena itu.

Pukul 16.00, aku sudah berhasil keluar dari rumah dan berlari ke arah taman sakura. Tempat yang lumayan sepi dan cocok untuk menyaksikan langit penuh bintang malam ini.

Aku memilih tempat dengan hati-hati. Mencoba agar orang tuaku tidak tahu mengenai rencana melihat bintang ini.

Ketika aku sudah sampai di tempat yang tepat, disanalah aku terkejut.

Tampak seorang pria. Rambut abu-abunya tampak diterpa angin. Ia mengenakan kacamata dan tampak kacau. Di tengah kesunyian senja, ia menatap ke arah langit.

Bagiku, sesuatu dalam wajahnya menyiratkan kekosongan dan ketakutan.










Shunsuke's POV

Gadis itu tampak keheranan. Ia mencoba menyembunyikan ketakutan dan rasa penasarannya.

Sayangnya daripada bertanya, ia malah memilih untuk mengabaikan ku dan mulai duduk dibawah pohon sakura dekat sana.

Barang-barang aneh di dalam tas punggungnya, satu persatu mulai ia keluarkan. Ia seolah merangkai suatu alat yang aneh.

Aku hanya memperhatikannya dari jarak 3 meter. Menunggunya selesai merakit benda itu.

Matahari kini sudah tenggelam. Langit malam mulai tampak. Tepat saat itulah, gadia berambut (h/c) dibawah pohon sakura menyalakan lampu senter dan selesai merakit sebuah teleskop.

"Untuk apa teleskop itu?" tanyaku spontan. Aku amat terkejut dengan apa yang kukatakan.

Si gadis mulai menatapku dan tersenyum.

"Mau lihat rasi bintang?" tanya nya.

Tanpa kusadari, kakiku berjalan mendekat dan mengangguk.

Aku yang seharusnya saat ini menyelamatkan nyawa beberapa remaja berkekuatan khusus, malah duduk menikmati keheningan malam di bawah busur langit.

Apa yang sedang aku lakukan? Tanyaku pada diri sendiri.

Pikiranku menolak dan mengatakan bahwa aku harus pergi mencari Pooh dan lainnya. Tetapi ragaku tak mau bergerak.

Ketika malam telah muncul, jutaan bintang itu tampak gemerlapan di langit. Dan di saat itulah, untuk pertama kalinya selama melakukan time-leap, aku bertemu dengan seorang manusia yang memahami diriku.

*flashback end*

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top