[🌏] 11 - Merah Seperti Mars
Jaket itu semerah Mars.
Saat kamu menyerahkannya,
wajahku semerah Mars.
Dan saat aku menerimanya,
wajahmu juga semerah Mars.
🌏
Saat malam itu masuk ke dalam kelas untuk tidur, Ghea memakai jaketnya. Jaket oranye cerah, yang mengingatkannya pada Planet Mars.
Semua orang bilang Mars berwarna merah, tapi di mata Ghea, Mars lebih terlihat oranye dibanding merah. Jaket ini warnanya mirip seperti Mars.
Jaket Mars ini merupakan hadiah ulang tahun dari Surya. Begitu menerimanya, Ghea langsung jatuh cinta dan memakainya hampir ke manapun. Jelas saja, jaket ini dibawa ke sekolah untuk pelatihan Klub Jurnal Mayapada.
Setelah perkenalan divisi, mereka diburu-buru ke aula untuk makan. Sekilas Ghea mendengar waktu acaranya sudah sangat molor. Karenanya, dia nggak ingat sama sekali kalau jaketnya tertinggal. Dia baru ingat saat Orion menyerahkan jaket itu padanya.
"Permisi, ini jaket lo bukan?"
Ghea sama sekali nggak menyangka Orion-lah yang membawakan jaket itu padanya. Dia yakin, wajahnya benar-benar merah saat menerima jaket itu dari tangan Orion.
"Iya, Kak. Makasih," balas Ghea, memberikan senyuman grogi.
Setelahnya, Orion pergi. Semuanya seharusnya normal, kecuali jantung Ghea yang nggak bisa berhenti berdebar kencang dan Thalia yang terus-terusan menggoda Ghea sesudahnya. Tapi, satu pertanyaan mengusik Ghea: kenapa wajah Orion juga terlihat memerah?
Kemungkinan besar, Orion kepanasan. Tapi itu agak mustahil, karena dia nggak berkeringat dan malam ini memang nggak panas. Lagipula, ruang audio visual memang selalu dingin. Orion juga nggak terlalu banyak beraktivitas---iya, Ghea memang banyak memperhatikan Orion sepanjang acara tadi.
Dan yang membuat kemungkinan itu mustahil adalah waktunya. Wajah Orion memerah setelah Ghea tersenyum padanya.
Astaga. Astaga. Nggak, apa yang Ghea pikirkan nggak mungkin beneran terjadi. Orion nggak mungkin tertarik juga padanya.
Jantung Ghea nggak bisa tenang, membuatnya kesulitan tidur. Sudahlah, mustahil Orion tertarik padanya.
Ghea ingin menelepon Surya, tapi sekarang sudah larut banget. Surya benci diganggu malam-malam.
Dengan susah payah, Ghea memaksa dirinya tidur.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top