Pekat petang dan bintang-bintang

Aku dan kau berdampingan

Tatap mata saling pandang

Duduk berdua mengumbar dusta

Kala berbalah menghujam raga

Kurajut asa

Aku mencintaimu seluruh

Mengininkanmu penuh

Mendamba dengan utuh

Kukatupkan sukma dalam simpuh

Pada bentang malam kutitipkan rindu

Menebar debu penuh pilu

Dalam doa kurajut namamu

Membumbung dalam gelayut semesta

Memaksa Sang Pencipta menyatukan kita

Duhai sayang bagaimana kau di sana

Pernahkah sekali memikirkanku saja?

Meski ada dia yang kau cinta

Cintaku,

Tak perlu begitu,

Jangan menatapku sendu

Barang retak tak mencerminkanku

Sayangku, cinta ini memang dalam

Lebih pekat dari sang malam

Meski berakhir pada pualam

Kekasih, kau takkan melihatku pecah

Hatiku pun takkan tercacah

Bagaimana bisa begitu, jika utuh saja aku tak pernah?