15.
Zee, Elma dan Saint sudah tiba di Korea dan kini Saint langsung pergi ke staf keamanan untuk melihat cctv. Berharap Zon terlihat dan akan lebih mudah mencarinya.
Sedangkan Zee dan Elma kini hanya bisa mengekori saja. Saint yang dominan dan dia lebih cekatan disini untuk mencari Zon. Bertanya ke staf ruang cctv. Satu jam Saint ada didepan komputer itu mencoba mengamati Zon pergi kearah mana.
"Kopi...."Zee datang memberikan kopi kearah Saint yang masih stay didepan komputer.
"Aku ke toilet dulu, bisa kamu menggantikanku.?"Tanya Saint mengabaikan kopi itu dan dia kini berdiri. Matanya terasa panas dan ia ingin sekali cuci muka.
"Kenapa harus bertanya."Ucap Zee dan kini dia duduk sembari berganti posisi dengan Saint.
.......
Toilet pria.
Saint dengan tergesa mencuci mukanya. Dia masih kesal kenapa harus si Zee itu bego dan bawa Elma bersama. Bikin tambah dosa karena harus menekan perasaan agar tidak memukul.
"Aish....."Saint kini mencuci tangannya dan menatap dirinya didepan kaca toilet.
"Apa kamu tahu?"Elma datang dan membuka pintu.
"Pergilah, atau aku akan memukulmu!!"Ucap Saint dan kini bersandar ditembok sembari mengelap tangannya dengan tisue.
"Hey, tidak usah berteriak."Elma mendekat dan dia kini mencondongkan tubuhnya kearah Saint. Menggoda, yaps itu keahliannya. Tapi kali ini dia salah sasaran.
Elma mendekatkan bibirnya, Saint yang malas kini menarik lehernya kesamping. Tapi yang ada Elma malah sengaja menghembuskan nafas pada jangkung Saint. Panas.....
"Ayolah....."Elma mendekatkan pahanya kearah Saint dan jemarinya meraba dada itu.
"Kamu berharap aku tutup mulut?"Tanya Saint tahu tentang kode yang diberikan, lantas membuat Elma diam.
"Tentu, dan aku akan menari didepanmu."Elma membuat kesepakatan. Uhh....
"Menari saja disini aku akan pergi."Saint kini mendorong Elma minggir dari hadapannya.
"Kusuka batangan jalang!!"Guman Saint dalam hati dan diapun berdecak malas menghadapi Elma.
"Yak....."Elma merasa Saint mengabaikannya lantas dia yang gak kehilangan akal menarik tangan Saint untuk mendekat lagi.
"Kenapa harus jual mahal?"Tanya Elma lagi.
Dan
"Saint apa kau sudah selesai......?"Zee membuka pintunya bim salabim pemandangan yang gak indah itu bikin Zee kesal. Bukan karna terlihat Saint yang menekan Elma tapi yang ada.
"Kenapa kemarin bilang dia tertarik padaku dalam kenyataannya dia kini....?"
"Apa yang kalian lakukan!!"Teriak Zee kesal.
"Tanya saja pacarmu kenapa bisa datang ke toilet pria. Atau sekarang lagi musim wanita kencing berdiri?"Cibir Saint dan kini meninggalkan toilet. Mengabaikan Elma dan Zee yang memasang muka kesal.
Zee menatap Elma penuh pertanyaan.
"Dia menarikku!!'Alsan Elma seperti biasa.
Zee hanya bersikap positif.
"Kancingkan bajumu dan aku sudah menemukan taxi yang dinaiki Zon."Ucap Zee pelan dan kini memilih meninggalkan Elma.
......
Mereka menemukan nomor taxi nya dan kini mereka pun menemukan dimana terakhir Zon ditemukan.
"Niat banget Elma bikin Zon celaka."Gerutu Saint kala melihat arena kumuh penuh dengan bau alkohol. Mereka sampai pada siang hari jadi aktifitas itu lengang dan terkesan sepi.
"Apa kamu akan memaafkan siapa siapa yang bikin adikmu berakhir ditempat ini?"Tanya Saint mencibir Zee yang masih saja gak peka kalau pacarnyalah otak dalam kecelakaan Zon.
"Tidak....lihat tempat ini. Dan semoga....."Zee kesal karena dia kini harus melihat satu persatu club malam itu untuk mencari Zon.
Alhasil nihil. Mereka tak kunjung menemukan Zon. Menghubungi polisi untuk meminta rekaman cctv. Tapi nyatanya area itu tidak ada cctv nya.
Sampai tengah malam. Ketiganya kini merasa lelah.
"Kita harus cari hotel untuk menginap."Ucap Zee melihat Saint yang terus saja memijat pelipis matanya. Saint terlihat begitu lelah dan kini Elma yang ada di samping Zee tengah bersandar dan tidur bahagia.
"Tapi bagaimana dengan Zon. Samakin kita lama semakin dia dalam bahaya."Saint sangat khawatir akan itu dan Saint sampai tak memperhatikan dirinya.
"Kita sudah menghubungi polisi, sudahlah jangan seperti itu. Kalau kamu sakit aku juga yang akan repot."Gerutu Zee.
Dan beberapa saat kemudian, taxi yang mereka tumpangi menuju hotel sang papah telpon.
"Pah.... Zee belum menemukan Zon." Ucap Zee merasa bersalah.
"Zon sudah ketemu, mamah dapat alamat dimana Zon berada. Hotel DeZhie, dia menunggumu." Balas sang papah.
"Serius.....ah, syukurlah" Zee kini lega. Akhirnya pencariannya berakhir.
Saint menatap Zee tiba tiba ingin tahu kenapa Zee tersenyum lebar. Apa ada kabar baik.
"Baik pah, Zee akan kesana." Lantas Zee menutup telpon. Dan kebetulan mereka juga akan menuju hotel yang sama.
"Ze..."Saint menatap Zee. Saint kini duduk dikursi depan lebih leluasa menatap Zee sampai dimanik mata itu.
Terperanga, Zee tak habis pikir dengan tatapan itu. Bikin dugun dugun.
"Zon ketemu, dan kita nyatanya juga mengarah kesana." Zee memberikan kabar baik.
"Syukurlah......."
Dan saat kabar gembira itu tersiar Elma kini bangun dan bertanya pada Zee.
"Ada kabar apa?"Tanya Elma yang kini menyandar manja didada Zee tapi kini Zee malas meresponnya. Teringat kejadian di toilet.
"Zon ketemu."Ucap Zee antusias dan kini dia memilih fokus melihat jalanan sembari tersenyun ria mengabaikan Elma.
Dan apa yang sedang dipikiran Elma?
"Sial.......kenapa gak ditemu orang jahat saja!!"
..........
"Zon...kakak sudah ada didepan restoran kamu dimana?"Tanya sang kaka nelpon adiknya.
"Aku disini....."Zon melambaikan tangan agar Zee melihatnya.
Zee bergegas mendekat dan kini melihat Zon bersama orang yang baik Zee langsung membungkuk sopan dan berterimakasih.
"Terimakasih om sudah menjaga adik saya."
"Tidak apa apa, cuman kebetulan bertemu."
"Sekali lagi terimakasih, apa adik saya merepotkan?"Tanya Zee lagi terlihat adiknya nya memang sedikit menyusahkan.
"Dia hanya makan banyak, om takut nanti ada masalah dengan pencernaannya."Balas pria paruh baya itu dengan nada khawatir.
"Ah....."Zee menggaruk tengkuk lehernya. Tunggu beberapa saat Zon pasti akan mengeluh.
"Mari duduk. Om yang akan traktir, pasti kalian juga lelah."Sapa pria paruh baya itu dan memesankan makanan.
"Kita bisa sendiri, jadi merepotkan' Saint merasa sungkan.
"Tidak apa apa, om juga harus balik ke Jepang. Putra om tengah sakit.".Pria paruh baya itu harus segera kembali putranya yang baru terjun bebas harus dia jenguk setelah mendapat kabar kalau siuman.
"Bagaimana keadaanya, apa dia baik?"Tanya Zee ramah tamah.
"Dia baik.... Cuman agak bandel saja. Baiklah om akan pergi, nikmati waktu kalian." Pria paruh baya itu kini berpamitan.
"Terimakasih om...."
Belum sempat meninggalkan lokasi.
"Sai.....kenapa kamu disini!!"Papah Saifah langsung emosi jiwa. Mendengar itu Zon langsung berdiri dari kursinya dan berlari mendekat kearah Saifah mendahului pria paruh baya itu yang membantunya atau bisa dikatakan papah Saifah.
Adegan romansa yang bikin melongo tak terhindarkan.
"Fah....kamu jatoh ......?"Zon mendekat yang sebelumnya dia memeluk erat Saifah. Biasa dunia milik berdua yang lainnya hanya menatap adegan itu cengo.
Saifah yang tadinya ingin sembunyi bunyi akhirnya ketahuan juga.
Walhasil...
"Pah, dia pacar Sai.' Saifah mengakui.
Senyap...
....
Krik
Krik
Krik
"Siapa yang pacaran dengamu? Kita cuman teman yang gak akrab."Ucap Zon polos.
Gubrak.....!!!
Suasana jadi tak terkendali.
Tbc
Abaikan typo.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top