FSIL(19)
"Lo...
"Nick"lirih perempuan itu.
"Adrien!!
Yah, perempuan yang keluar dari ruangan cuci darah dan ditabrak Nick itu adalah Adrien,dan itu berhasil membuat Adrien menegang dan juga bingung.
"Adrien..Lo ngapain disini? Terus itu??"Ucapan Nick tercekat.
Air mata Adrien pun turun membasahi pipi chubby nya itu.
Dengan cepat Nick menyeka air mata Adrien.
"Jangan nangis"Ucap Nick lembut.
BRUGH!!
Adrien memeluk Nick erat dan menumpahkan tangisannya.
"Ssstt..jangan nangis"Lirih Nick sambil mengelus punggung Adrien.
"Nick"
Mama Nick memanggil,ia melihat anaknya yang tengah berpelukan dengan seseorang.
Adrien dan Nick melepaskan pelukannya.
"Mama Lo manggil,Lo pulang aja"Ucap Adrien lembut.
"Elo gimana? Udah pulang sama gue aja"Ucap Nick.
"Udah kalo gue gampang,gue masih ada urusan"Ucap Adrien.
Nick menghela nafas berat.
"Hufftt...yaudah! Tapi pokoknya nanti malam gue ke rumah Lo! Dan Lo harus jelasin!!"Ucap Nick.
Adrien mengagguk lalu tersenyum.
"Iyaa tengil..udah sana"Ucap Adrien.
Dan Nick pun mengangguk,ia segera menghampiri mama nya, sementara Adrien pergi ntah kemana.
"Itu tadi siapa?"tanya mama Nick.
"Temen Nick mah"Ucap Nick.
"Owh.. cantik anaknya? Kamu yakin cuma temen?"Tanya mama nya.
Nick Tersenyum dan mengangguk ragu.
"Iya"Ucap Nick.
"Udah ditebus obatnya?"Tanya mama Nick.
"Belum mah..ini mau Nick tebus,Mama disini aja dulu duduk,nanti Nick kesini"Ucap Nick lembut.
"Oke"Ucap Nick.
¶¶¶¶¶¶
Adrien saat ini tengah berada di halaman depan rumahnya.
Ia sedang duduk di ayunan yang ada di halaman depan itu.
Ia sengaja disitu sembari menunggu Nick yang katanya akan datang.
Dilihatnya arah depan, dimana rumah Aska yang berada di depan rumahnya itu.
Rumah itu tampak sepi,dilihatnya balkon kamar Aska juga terlihat sepi,lampu kamar itu juga mati.
Pertanda si pemilik kamar tak ada disana.
Adrien Tersenyum lirih,mengingat Aska yang sekarang lupa dengannya
Bahkan mulai tak peduli.
Adrien melamun, sampai-sampai ia tak sadar jika Nick sudah ada disampingnya.
"Yeee.. ngelamun Mulu Lo"Cibir Nick.
"Ishh nganggetin aja Lo!"desis Adrien.
"Mikirin apaan?"Tanya Nick.
Adrien menunjuk rumah Aska dengan dagunya.
Nick mengerti,ia langsung membawa Adrien ke dekapannya.
"Udah..sahabat laknat Lo itu gak perlo Lo pikirin!! Buktinya dia gak peduli sama Lo"Ucap Nick.
Nick bukan bermaksud mengompor-ngompori Aska,hanya saja yang dibilang nya itu benar.
"Hufftt"Adrien menghela nafas.
"Lo kok disini sih? Malam-malam lagi? Pake baju tipis banget..dingin tau"Ucap Nick.
Adrien Tersenyum tulus pada Nick,ada perasaan hangat hinggap di tubuhnya
Melihat perhatian Nick kepadanya.
Walaupun Adrien sudah menolak Nick .
Sudah ada sekitar seminggu yang lalu Nick menyatakan perasaannya terhadap Adrien,tetapi Adrien menolak nya. Karena Adrien mengganggap Nick sebagai kakaknya.
"Gapapa"Ucap Adrien.
Nick mendelik,bagaimana pula Adrien bilang tidak apa-apa, sementara udara terasa dingin,dan Adrien memakai baju tidur bermotif boneka stick berwarna merah muda itu tipis.
Nick yang kebetulan memakai jaket segera melepaskan jaketnya,lalu memasangkan ke Adrin.
"Kok di kasih ke gue?"Tanya Adrien.
"Biar gak dingiN"ucap Nick.
"Sekarang Lo jelasin Lo ngapain disitu?"Tanya Nick.
Adrien menghela nafas nya.
"Gue cuci darah"ucap Adrien terdengar lirih.
"Jangan bilang lo...
"Iya! Gue kena leukimia! Itu udah stadium akhir,,dan yah..gue hanya tinggal menunggu waktu"Ucap Adrien,ia tersenyum miris.
Nick terbelalak kaget mendengar pernyataan Adrien,ia menggeleng lirih.
"Adrien..."Nick kini mulai berkaca-kaca.
"Udah ah!! Muka Lo jelek kalo gitu"Canda Adrien.
Padahal sebenarnya ia merasa sedih.
Tapi berusaha tegar dengan berpura-pura bahagia.
Ingat?! Perempuan kebanyakan menyembunyikan luka mereka dengan tawa palsu.
Dan Nick tau kalo Adrien sebenarnya hanya berpura-pura tidak apa-apa,padahal dirinya sendiri sebenarnya takut.
"Tenang..Lo pasti sembuh"Ucap Nick.
Adrien menggeleng lemah.
"Gak Nick,gue gak akan bisa sembuh.. gue ngelakuin kemo itu pun hanya untuk memperpanjang waktu gue sedikit,dan Lo lihat ini"Ucap Adrien,Adrien menarik rambut nya pelan,hanya pelan tapi mampu membuat rambut Adrien rontok lumayan lama.
"Lihat kan? Ntar lagi nih rambut gue gak ada..dan Yahh.. gue ntar lagi botak! Gak cantik lagi dong guenya..dan elo nanti jadi gak suka lagi sama gue"Canda Adrien,ia terkekeh.
Nick menggelengkan kepalanya.
"Hey..mau Lo dalam keadaan gimanapun! Percaya lah! Rasa gue ke elo akan tetap sama sampai kapanpun! Walaupun elo nolak gue!"Ucap Nick,kini manik matanya menatap manik mata milik Adrien.
"Makasih.. tapi gak seharusnya Lo gitu..di luar sana banyak tau yang suka sama Lo..Lo harus buka hati untuk hati yang lain"Ucap Adrien.
"Udah ah..eh iya.. penyakit Lo..siapa aja yang tau?"Tanya Nick.
"Cuma elo"ucap Adrien.
"Ha?? Cuma gue??"Tanya Nick tak percaya.
"Iya!!"Jawab Adrien.
"Orang tua Lo? Sahabat-sahabat Lo yang lain?"Tanya Nick.
Adrien menggeleng.
"Mereka gak tau..dan gue emang gak mau ngasih tau! Kalo aja tadi siang gue gak ketemu Lo? Gue juga gak bakalan kasih tau Lo"Ucap adrien.
"Gila Lo! Sumpah..gimana bisa Lo gak ngasih tau ini sama orang tua Lo drien? Gak-gak!! Pokoknya gue bakalan kasih tau bonyok Lo!"Tekat Nick.
"Jangan..gue mohon..gue gak mau mereka khawatir sama gue"punya Adrien.
"Tapi...
"Plieas!"Mohon Adrien.
Nick menghela nafas.
"Oke..tapi Lo harus janji sama gue! Lo harus kuat! Janji sama gue kalo Lo bakalan sembuh! Gue akan selalu ada disamping Lo! Gue akan nemenin Lo untuk berobat!"Ucap Nick.
Adrien hanya tersenyum membalas perkataan Nick.
~•~•~•~•~•~•~
Gimana sama part ini? Gaje yaakk??
Hehehehe.. maafkan lah daku
Yah gue udah berusaha menampilkan cerita terbaik.
Voment guys..
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top