~12~

Hyy Readers maaf ya klo kalian pengen baca kelanjutan cerita ini tapi Authornya belom update juga!

MAAF!!! Sebenernya udah dari minggu lalu sih aku sempet nulis, cuman gak jadi karena mood-ku lagi malas dan buruk, jadinya baru sekarang deh!

Hmm gak tau mau ngomong bagaimana lagi, mendingan langsung ajalah.

Eiiiiit.... hampir ketinggalan jangan lupa Vomment_nya ya^_^ karena hal sekecil itu sangatlah besar artinya bagiku. Wooke!

No Copas, No Plagiat.

  Jadi hargai kemampuan pikiranmu!
{Atikahuja}

»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»

Ruby POV

Seusai mandi. Dengan terbirit-birit kulangkahkan kakiku menuju kehadapan kaca cermin, dan mulai meminta Ly untuk segera menampakkan dirinya. Karena memang sedari masih didalam kamar mandi, hati dan juga pikiranku ingin sekali mengatakan hal tadi itu pada teman kesayangan dan satu-satunya yang kumiliki ini.

"Ly! Ly! cepatlah keluar, ayolah aku sudah membersihkan diriku sekarang" Ucapku dengan satu nafas.

"Huaaa..." sambil menutup mulut, "ada apa By?"

Melihat gayanya. Dia benar-benar mirip denganku sewaktu aku sehabis bangun tidur,
(Hehehe)

"Aku akan beritau sekarang tad..........."
Pembicaraanku terhentikan oleh jari telunjuk Ly yang mengarah keatas atap kamar, kupikir itu isyarat darinya agar aku menengok keatas. SUNGGUH SIAL! (Apa kalian tau jarum jam menunjukkan pukul berapa??) 11:50.

I gonna be late tomorrooow! Dan akupun membantingkan diriku secara kasar diatas tempat tidur dan juga menutup mataku secara kasar pula.

Tapi tunggu? Mataku terbuka kembali, dan kini mulai berfikir........... sepertinya ada yang kulupakan, tapi apa ya??

Tak lama suara cekikikan terdengar dari ujung sana.

?

?

?

?

Saat ini mataku membulat sempurna,

"Dasar kau Ly#_#" Aku beranjak dari ranjang dan melempar selimut yang tadi menutupi seluruh tubuhku dengan kejamnya.

Jarak ku dan kaca hanya beberapa senti saat ini, ekspresi kesal juga juga menghiasi wajahku serta bibir bawah yang maju kedepan.

"Tampakkan wajahmu Ly, jangan berpura-pura! Aku sudah tau kebohonganmu sekarang"

"Hihihihihi ya ya aku minta maaf"

Dengan anggun nya ia meminta maaf padaku, setelah apa yang dia lakukan.

"Kau benar-benar keji Ly, aku sampai panik akan terlambat ke-tiga kalinya" ungkapku dalam kemarahan.

"Hehe apa kau lihat ekspresi mu tadi? Sungguh jika kau melihatnya, kau tidak akan bisa menahan tawa, sangat lucu " tertawa puas.

"Bagus sekali. Aku ketakutan dan kau malah bahagia.teman macam apa kau ini, kamu tau Ly jika aku tidak kunjung sadar, maka besok aku akan dianggap gila oleh semua orang, karena masuk sekolah di hari libur "

"Ekhem.. ekhem.. maafkan aku ya lagian seorang pelajar tidak hafal hari? Hehehe MAAF" barulah sekarang dia berhenti mentertawaiku

"Jika saja Ly kau berada disamping ku saat ini, aku pasti tidak akan pernah membiarkan mu berhenti tertawa, itulah balasan dariku kepadamu "

"Ya Ya, namun sayangnya aku hanya bisa tetap tinggal disini, pasti menyenangkan kalau aku bisa berada dihadapan mu dan bermain bersama, cuma....."

"Sudahlah Ly! Jangan dipikirkan lagi O.K, hmm beruntung besok adalah hari Minggu jadi kita bisa menghabiskan waktu bersama" aku berusaha menenangkan Ly.

"Baiklah! Sebaiknya sekarang kita pikirkan apa yang akan kita berdua lakukan besok?" Semangat Ly membara.

Hhmmmm......

"Ya!! Aku sudah tau" ujarku sumringah.

"Apa memangnya??"

Ly mulai penasaran dengan ide ku tapi aku tidak akan memberitahukan padanya, biarlah jadi rahasia di esok hari.

Ini saatnya yang tepat tuk beritaukan kejadian itu, "Ly apa kau tau? apa yang kulakukan siang tadi??"

"Hm tidak? Yang kutahu setelah pulang sekolah kau langsung pulang, tapi hari ini tidak. Mengapa kau tak langsung pulang kerumah?"

"Aku tidak pulang tepat waktu karena ada yang tengah kulakukan, aku memanggil Community finding a Mysteri dan memintanya untuk menelusuri tentang sebuah rumah kosong tak berpenghuni "

"Hah? Tunggu tunggu, komunitas pencari sebuah misteri apa yang kau katakan, siapa mereka dan kenapa kau memanggil nya?" Kebingungan.

"Aduh! Makanya dengar dulu, mereka adalah sekumpulan grup yang bertujuan untuk menuntaskan, memecahkan, dan mengatasi semua misteri. Aku dan teman sekelasku Angga, mengetahui grup itu dari novel miliknya yang selalu ia bawa"

"Lantas kenapa kau memanggil mereka? Misteri apa yang ingin kau pecahkan?" Tanyanya lagi.

"Sebuah rumah besar yang tak jauh dari sini, sekitar empat menit jaraknya. Aku sudah merasa aneh ketika melihat rumah itu untuk pertama kalinya, seperti ada magnet diantara kami, yang ingin menarikku tuk masuk kedalam nya"

"Apa kau sudah tidak waras By! Jika pemiliknya tau kau tidak akan pernah dilepas, masalah ini akan berlanjut ke meja hijau nantinya" seraya melotot memandang ku.

"Tenang dulu Ly, aku yakin sekali kalau rumah itu sudah ditinggalkan pemiliknya, lihat saja! saat aku dan komunitas itu membuka pintu utama rumah itu, sekumpulan debu tebal memberikan sambutan pada kami"

"Tapi mungkin saja kan kalau pemilik rumah tersebut keluar negeri untuk beberapa tahun, dan baru akan kembali"

Perkataannya benar juga?

"Tapi apapun yang terjadi aku tidak bisa menghentikan mereka melakukan pencarian, karena sebelumnya mereka juga sudah memperingatkan padaku dan temanku itu, kalau setelah dimulai pencarian kami tak boleh mundur ataupun berhenti. Akupun sudah terlanjur mengucapkan janji itu" seraya mengernyitkan mataku.

"Kau benaran tidak memikirkan dahulu apa yang akan kau lakukan By? "

"Maafkan aku Ly! Kami berdua terlalu kesenangan akan bertemu sosok tangguh nan cerdas yang ada di buku novel itu, sehingga kami tak memikirkan dengan baik apa yang selanjutnya akan terjadi, tapi tetap saja ini tidak dapat dihentikan " penyesalanku.

"Apa boleh buat? Semoga saja pencarian itu lekas berakhir dan pemilik rumah itu tidak pulang ditahun ini,"

"Semoga saja! Sudahlah makan malam gih, pasti Mama kamu udah tungguin"

"Tapi kan ini sudah larut malam?? Kau yang baru saja memperlihatkan jam padaku, apa kau lupa?"

"Aku tidak lupa, ku perhatikan sedari pagi jam itu terus saja menunjukkan pukul 11 malam, kurasa sudah rusak"

"Apaa..! Jadi kau membohongi ku lagi? Dasar Ly...." amarahku meluap lagi.

"Hehehe maaf, ayo pergilah ke ruang makan kau pasti sudah lapar kan? "

modusnya agar aku tak terlalu marah.
(Tapi benar juga, aku lagi lapar berat)

***

"Malam Ma! Masak apa malam ini, aromanya sudah tercium dari sini" kuhampiri meja dan mulai menggeser kursi makan.

"Malam Putri ku, hm.. kali ini Mama tidak memasak nasi goreng kesukaanmu, karena siang tadi Mama mendapat kerjaan tambahan dan ditengah jalan Mama jadi ingin makan siomay, jadinya Mama beli siomay tiga bungkus sekalian untuk makan malam ini, Mama juga sudah memanaskan nya"

"Ooh! Kayaknya enak tuh, boleh dong Ma gak pake nasi ya" Mama lalu menyendok siomay kedalam piringku kemudian aku memakan siomay itu bersama Mama, rasanya sunyi sekali.

"Ma, Papa kapan pulang? Ini udah seminggu lho Ma!" Keluhku.

"Gak tau tuh? Papa belum kabari Mama tentang kepulangannya?"

"Hmm, jadi sepi rumah ini kalo Papa gak ada, sudahlah!" Selepas makan aku langsung membawa piringku ketempat cuci piring dan tak lupa mencucinya sekaligus, itung-itung meringankan tugas Mamaku.

"Kalau tidak ada lagi yang harus aku lakukan? Aku masuk kamar dulu yah"

"Ruby kemarilah"

Akupun menghampiri Mama dan mendekatkan wajahku kearah telinganya, kemudian Mama mencium pipiku dengan perasaan seorang ibu pada anak perempuannya.

Lalu membisikkan kepadaku " Have a good dream"

"What! Mama bicara padaku dalam bahasa Inggris?" Mataku terbelalak tak percaya.

"Iyalah! Memang kamu saja yang bisa?"

"Hehe i love you Mom" kupeluk Mama dari pundaknya.

***

Pagi hari ini membuatku malas bangun, Mengapa? Karena aku merasa sebagian jiwaku hilang. Yap! Papaku. Entah kenapa Papa belum juga memberitahukan padaku tentang kepulangannya, aku kesal dibuatnya, Tapi! Mau tidak mau aku tetap harus bangun dan memulai hari seperti biasanya.

Ada sedikit senyuman di mulutku karena hari ini aku dan Ly akan menghabiskan waktu seharian penuh. Terbesit dipikiranku untuk mengagetkan teman kacaku itu, supaya seru.

Berjalan dengan mengangkat kedua kakiku daaan......

"Dooorr......"

Pandangan kaca nampak samar sesaat setelah mengejutkan temanku ini. Seakan waktu sedang berpihak padaku
yang membuatku tertawa lepas.

"Hahahahahaha akhirnya aku bisa membalasmu juga Ly, hahaha"

"Puas kan kamu, pasti ini sudah direncanakan sedari kemarin, Huh"

"Kita impas sekarang, hehehehe"

"Huuft, katakan apa yang kau rencanakan untuk hari ini??"

"Iya aku punya ide untu.........."

Tok Tok Tok..

"Iya Ma! Ada apa?" Teriakan ku dari jauh.

"Ini Papa bukan Mama"

O.O

Papa pulang, tapi bagaimana bisa?

Lekas kubuka pintu kayu berwarna putih dan senyumanku semakin luas ketika melihat Papaku telah berada di hadapanku saat ini.

"Papaa!" Langsung kupeluk Papaku dan melampiaskan kerinduan padanya.

"Apa kabar kesayangan Papa?"

"I'm fine Dad, dont be woory i really miss you my father"

"Mulai deh berbahasa asing" sindiran Mama dari samping.

"I too my Daughter, really miss you from my heart"

"Papa bawa oleh-oleh gak?" Aku mulai mengintip kekanan dan kekiri.

"Tidak!"

"Yaaah!" Bibirku maju 4 senti.

"Tapi Papa punya kejutan buat kamu dan Mama"

"Oh ya? Apa Pa?"

"Minggu ini kita semua akan piknik bersama di taman kota Bogor"

"Yang bener Pa?" Senyum seluas ruas jalan tol.

"Lagi dan lagi Putri ku, meragukan Papanya?"


♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

TO BE CONTINUE

SELALU VOMMENT YA^_=

Saran&kritik dipersilahkan.

Maaf klo gaje atau ngawur dan gak sesuai dengan keinginan kalian.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top