Jurig 3

Halo, semuanya? Aku agak terlambat yaa?

Sebelumnya aku mau bilang makasih buat kalian yang udah menyempatkan waktu mengikuti event bulan ini. Terima kasih karena telah menyuguhkan cerita terbaik kalian. Aku agak sedikit tertekan, sih, membaca cerpen-cerpen ini, karena ternyata agak jauh dari ekspektasiku. Aku ingin melihat penderitaan tokoh utama yang menyesali sesuatu hal, tetapi aku malah melihat mereka satu persatu memilih mengakhiri hidup, atau bahkan sama sekali tidak merasakan penyesalan. Namun, apa pun itu, sekali lagi aku mau bilang terima kasih. Selamat membaca penilaianku, baiknya mohon diambil, buruknya mohon dimaafkan.

1. Nine Reason I Want to Die (76)

Sebelumnya, aku berharap semoga kamu baik-baik aja. Semoga tulisan itu hanyalah tulisan, dan bukan apa yang benar-benar kamu alami.

Aku apresiasi usaha kamu untuk ngumpul duluan, kamu keren! Sayangnya, aku merasa tulisan ini cenderung ditulis terburu-buru, mungkin itu perasaanku aja ya, tapi menurutku, ada baiknya untuk membaca ulang karyamu sebelum mengumpulkannya, apalagi dengan batas waktu yang masih panjang. Ada beberapa typo, tapi masih bisa dimengerti, sekali lagi, akan lebih baik jika tanpa typo.

Untuk isi cerita, gimana jelasinnya ya, ini jelas bukan sesuatu yang ingin aku baca dari tema bulan ini. Penyesalan itu tidak harus berujung pada kematian. Lalu, amanat apa yang bisa diambil dari tulisan ini? Aku bersimpati dengan apa yang dialami oleh tokoh, tetapi, akan lebih baik jika tambahkan sesuatu yang lebih konkret tentang penyesalan itu daripada "aku ingin mati". Mungkin lebih ke: "Aku sudah membuat orangtuaku merasa tidak beruntung, seandainya aku bisa kembali ke masa itu, aku akan melakukan hal sebaliknya."

Di cerpen ini, daripada penyesalan, aku lebih merasa kalau si tokoh bukan menyesali kesalahannya, tapi menyalahkan diri sendiri, sepanjang cerita dia hanya menyalahkan dirinya tanpa "mengoreksi" perbuatannya. Aku tahu, penyesalan dan menyalahkan diri sendiri itu tipis sekali perbedaannya, tapi di cerita ini, mungkin bisa ditambah penyesalan: "aku telah mengecewakan keluargaku, tapi kini mereka sudah tiada, aku takbisa lagi memperbaiki semuanya." misalnya. Daripada "aku ingin mati."

sekali lagi, di luar konteks tulisan ini, siapa pun kamu, aku cuma mau bilang, mati bukanlah solusi. Ingin mati bukanlah bukti penyesalan. Kuharap kamu bisa melewati semua masalah yang sedang menimpamu. Semangat! Dan terima kasih sudah bersedia mengikuti event bulan ini.

2. Tentang Karel (80)

Terima kasih karena udah gercep ngerjain tugas bulanannya! Penulisannya cukup rapi, tapi aku pribadi agak kurang suka dengan "Hahaha", cukup dijelaskan kalau dia sedang tertawa. Meskipun ada sedikit tema sensitif yang menjadi latar belakang penyesalan di sini, aku merasa ini masih wajar.

Untuk isi ceritanya, menurutku agak kurang terasa penyesalannya, karena ini pake sudut pandang si Raisya, akan lebih baik kalau bagian Karel ditulis lebih banyak lagi untuk nambah 'feel' penyesalannya. Mungkin karena keterbatasan kata? Apa pun itu, terima kasih sekali lagi, karena sudah berpartisipasi di bulan ini!

3. Seduh Sedih (87)

Bismillah, semoga nggak overrating. Cerpen ini adalah tulisan yang ingin aku baca ketika tema "Penyesalan" dimunculkan. Perasaan frustrasi yang dialaminya, reaksinya terhadap kejadian yang dialami Risa, si tokoh bisa menjelaskan bahwa dirinya menyesal, tanpa menyebut kata menyesal. Ejaan dan lain-lainnya juga menurutku nggak ada yang perlu terlalu diperbaiki, sepanjang baca aku juga nyaman-nyaman aja. Nggak banyak yang bisa aku komentari, setelah baca ini kesanku cuma satu: puas.

4. Bunga Layu (89)

Dari awal ke tengah, jujur saja aku agak bosan pas bacanya. Tapi ada satu titik di mana aku agak tersentuh hingga ke akhir. Mulai dari Paman Al mengungkapkan tentang alasan mantri bersikap baik padanya, dari situ penyesalannya mulai kerasa. Di akhir, aku hampir menangis, sedikit lagi. Aku nggak tau apa yang kurang, tapi yang jelas, air mataku ketahan dan jadinya nyesek tanggung. Sedikit saran dariku, mungkin kamu harus coba cari inspirasi untuk membuat cerita menarik sejak awal. Karena opening suatu cerita akan menentukan pembaca bakalan terus baca sampai akhir atau enggak. Menurutku, hal itu agak kurang di cerpen ini. Terima kasih sudah mengikuti event bulan ini dengan baik!

5. Is There A Happy Ending For Illegitimate Son of The Family (83)

Daripada penyesalan yang dirasakan oleh Hope, aku malah merasa kasihan dengan jalan hidupnya. Dia sama sekali tidak melakukan hal jahat yang membuatnya pantas merasakan penyesalan dan kegagalan. Dia hanya kalah oleh takdirnya. Nggak banyak yang bisa aku komentari dari cerpen ini. Gaya penulisanmu rapi dan menyenangkan, aku bisa menikmati keseluruhan ceritanya dan menikmati juga kesedihan yang dialami Hope sepanjang hidupnya, tapi aku nggak merasa senang melihat tokoh ini menyesal, dia harusnya bahagia. Terima kasih sudah mengikuti event bulan ini.

6. Naia & Langit (83)

Kan peraturannya nggak boleh happy ending! Hiks, tapi aku suka sama pembawaan cerita ini, lumayan mengalir dan menyentuh hati. Memang kehilangan orang terbaik di hidup kita itu sangat menyedihkan. Setelahnya ada banyak penyesalan yang mengikuti kita. Terima kasih yaa sudah sedikit memberi pemanis pada event bulan ini. Tokoh dalam cerita ini memang harus melanjutkan hidup. Sayangnya, ini nggak cukup untuk bikin aku nangis.

7. Tidak Perlu Menangis (75)

Quotes awalnya relate banget sih. Emang, hidup tuh bakal selalu ada sedihnya walaupun diselingi sedikit bahagia.

Benar seperti yang penulis bilang, tulisan ini memang sepenuhnya curhatan. Sayang sekali, menurutku ini agak jauh dari tema yang diminta juri. Sepanjang cerita, aku mencoba mencari letak penyesalan si tokoh, tapi aku tidak bisa menemukannya. Tulisan ini lebih kepada curahan hati si tokoh tentang dunia yang tidak adil dan dunia yang penuh kecurangan. Cerpen ini mungkin akan mendapat nilai tinggi pada tema yang sesuai.

Tapi apa pun itu, terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti event bulan ini.

8. Sorry, I am Done (75)

Meski udah bisa nebak endingnya sejak awal, aku berharap banget kalo tebakanku salah. Pertama-tama, aku berdoa semoga tidak ada lagi Dewi-Dewi di luar sana yang menganggap kematian adalah solusi dari beratnya hidupmu. Semoga penulis juga dapat mengambil keputusan yang bijaksana. Aku pun berdoa agar hidupmu baik-baik saja. Kemudian, yang mau aku sampaikan tentang cerpen ini adalah, lagi-lagi ini cerpen ke sekian yang menurutku agak kurang menyentuh tema. Terlepas dari betapa menyedihkan hidup dan pilihan yang diambil Dewi atas hidupnya, aku tidak menemukan titik di mana Dewi merasakan penyesalan. Kalau dari cara kamu menulis, aku kira tulisanmu sudah bagus, mungkin karena ditulis terburu-buru jadi ada beberapa kesalahan penulisan. Aku rasa itu juga sudah dibahas oleh juri lain. Terima kasih sudah mengikuti event bulan ini.

9. Rintik Miris (85)

Aku terkesan dengan pembukaan cerita ini. Menimbulkan rasa penasaran yang cukup untuk membuatku terus melanjutkan ceritanya. Pas selesai satu babak, aku kebingungan karena sepertinya aku membaca beberapa kalimat yang diulang-ulang. Terpaksa kugulir kembali layar ke atas untuk memastikan tulisan ini keliru atau tidak, ternyata sampai akhir itu memang hanya pengulangan yaa. Konsepnya menarik, tapi menurutku ini terlalu 'malas' sebagai event bulanan. Mungkin bisa ditambah satu babak lagi yang dapat menggambarkan suasana penyesalan yang lebih kental. Namun, cara penulisanmu mantap banget, aku suka. Sangat rapi dan mengalir, juga pesan moralnya dapet di aku, bahwa nggak peduli seribu kali pun kita memutar waktu, kalau takdir sudah berkata, tak ada yang dapat diubah.

10. Semuanya, Buat Apa? (89)

Pembawaannya ringan, menarik. Udah lama banget nggak nemu tulisan yang gaya bahasanya ringan begini. Sampai akhir pun aku tetap suka dengan pemilihan katanya. Sebagai penutup, ini yang terbaik sih. Emosinya benar-benar dapet, walaupun 'penyesalan' dalam cerita ini agak kurang menonjol. Aku nggak tahu juga ekspektasiku seperti apa, aku kayaknya cuma pengen liat Deva menderita lebih jauh lagi daripada sekadar mengikuti keinginan bundanya. Terima kasih sudah mengikuti event bulan ini!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top