Prolog

"Apa benar kamu selingkuh?" Pertanyaan yang sejak kemarin kutahan terlontar juga.

Abizard diam. Matanya terbelalak, pasti kaget dengan pertanyaan barusan.

"Ini yang pertama. Kalau memang iya, akan aku beri kesempatan kedua." Suaraku tertekan menahan tangis. Sangat berat mengatakannya. Lebih tepatnya, takut dengan jawaban lelaki paling aku cintai. Lelaki yang membuat hatiku berwarna tiga tahun ini. Ya, bisa dibilang pasangan baru. Belum memiliki momongan.

Satu menit kemudian Abizard membuka mulut. "Aku minta maaf, Sabiya. Aku khilaf."

"Berarti benar kamu selingkuh?" ulangku bernada lebih tinggi daripada semula. Aku butuh jawaban pasti.

"Sudah berakhir, Sabiya. Sekarang hanya ada kamu."

Hatiku meradang. Abizard jujur. Tentu saja! Jujur atau bohong, membuatku akan terluka. "Itu artinya kamu benar berselingkuh. Kenapa? Apa salahku?"

Tampaknya Abizard ingin memelukku, tapi diurungkannya. Mungkin merasa tidak pantas setelah apa yang ia lakukan kepadaku.

Aku masih berusaha mengendalikan diri di tengah dada yang semakin kesusahan menghirup oksigen. Oh tidak, aku bahkan tidak tahu apakah masih bisa bernapas.

"Aku gak bisa bohong sama kamu."

"Tapi bisa menduakan?"

"Itu kecelakaan. Aku sayang kamu. Aku gak akan mengulanginya." Pembelaan bodoh dilakukan Abizard.

Wahai Allah, apa yang harus aku lakukan? Lelaki paling aku percaya mengkhianatiku. Lelaki yang tidak pernah sekalipun berpikir membuatku menangis malah menyakitiku. Harus bagaimana aku menghadapi hidup? Adakah maaf untuknya? Bisakah aku bertahan? Mempertahankan janji suci sempai Surga-Mu?

***

NOTE

Cerita dalam proses revisi.

Nemu cerita ini dari mana?

Semoga kamu suka ya

Kuatkan hati dan mentalmu!

Mel~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top