Menemukan tujuan

Hai, Bestie. Setelah kita belajar tentang jenis-jenis motivasi mari kita belajar untuk meningkatkan motivasi di dalam diri. Motivasi ini menurut aku penting banget ya dalam hidup. Karena orang-orang yang bund*r itu biasanya sudah nggak punya motivasi lagi dalam hidupnya. Nah, motivasi ini jadi penting banget buat kesehatan mental kita. Terutama kita yang sering sekali mengalami kegagalan dalam hidup. Mengapa aku bisa bertahan terus menulis setelah 27x lebih ditolak penerbit? Itu terjadu karena aku punya motivasi yang kuat.

Nah, bagaimana caranya supaya manteman bisa punya motivasi sekeras baja?

1. Temukan tujuan yang jelas. Kalau kita punya tujuan, kita akan bisa fokus pada tujuan tersebut. Aku punya banyak tujuan untuk menjadi penulis yang berubah-ubah sepanjang waktu. Pertama kali, waktu SD aku nulis karena keliatan keren aja. Zaman segitu TV adalah hiburan utamaku. Ada banyak sinetron dan film yang diadaptasi dari novel. Karena aku suka nonton film, aku berpikir bahwa kalau aku belajar menulis, siapa tahu tulisanku bisa difilmkan suatu hari nanti. Ini mimpi anak-anak banget yak. Kenyataannya kalau mau difilmkan novel itu pasti harus viral dulu. Dan untuk jadi viral itu nggak mudah.

Kedua, waktu aku masuk SMP aku sempat mengalami perundungan dari teman-teman sekelas. Aku nggak tahu salahku apa, tapi aku susah banget buat bergaul dan punya teman. Akhirnya aku mengisi waktu dengan menulis. Dengan berkhayal aku jadi cewek populer yang punya banyak teman haha.

Ketiga, waktu aku kuliah Aku mulai berpikir mungkin saja penulis ini bisa menjadi sumber cuan. Karena waktu itu aku pengangguran cukup lama ya. Akhirnya aku mulai serius belajar menulis, tujuannya agar naskahku diterima oleh penerbit. Sayangnya, semuanya ditolak hingga akhirnya aku menyerah untuk mengirim naskah ke penerbit lagi.

Keempat, setelah lelah mengejar penerbit mayor. Aku kembali ke titik di mana aku pengen menulis hanya karena aku suka saja. Aku mulai menekuni wattpad tanpa ekspektasi apa. Hanya karena aku punya banyak naskah yang ditolak dan sayang kalau hanya berakhir jadi file dalam komputer tanpa pernah dibaca orang lain.

Kelima, dalam waktu lima bulan setelah aku menekuni dunia wattpad. Aku menyadari bahwa aku mendapatkan sesuatu dari menulis, engagement. Aku mendapatkan view, komen dan followers yang meningkat di wattpad. Ini sangat meningkatkan semangatku. Akhirnya aku menjadikannya sebagai motivasi. Aku akan sangat senang jika engangement di wattpadku meningkat.

Keenam, setelah mendapatkan engangement cukup banyak, aku berpikir, "Apakah ini bisa dimonetisasi?"  Akhirnya cuan pun menjadi jalan ninjaku. Aku putuskan untuk melakukan SP. Hasilnya cukup lumayan menurutku, aku bisa jualan 100 buku. Tapi untuk judul2 selanjutnya entah mengapa hasilnya kurang baik. Bahkan naskah yang aku pikir bakal laku keras karena viewnya banyak ternyata malah nggak laku sama sekali. Aku berpikir lagi. Sepertinya ada yang salah ya. Tapi apa? Aku terus bereksperimen dengan menulis lebih banyak cerita, saat aku berganti genre ke Romance. Ternyata malah laris. Di sinilag aku merasa bahwa aku sudah mencapai tujuan itu yaitu percuanan. Aku sampai bisa bangun rumah dan daftar haji pakai uang dari nulis loh.

Ketujuh, di sini adalah titik balikku. Entah mengapa aku merasa cuan sudah tidak bisa menjadi motivasi hidupku lagi.  Mungkin karena dari segi finansial aku merasa udah cukup ya. Aku nggak nulis pun cuan selalu ada, dari negara dan dari paksu. Terus aku juga punya baby yang harus jadi prioritas utama. Padahal dulu, nulis itu adalah prioritas utama dalam hidupku. Sekarang aku  salut banget deh sama temen-temenku dulu yang tetap bisa menulia walaupun punya baby. Tolong dong bagi tipsnya gimana hahaha. Sebenarnya waktu itu ada banyak ya. Cuma karena aku udah seharian kerja sampai sore. Habis itu ngurus baby, tenagaku kayak udah habis gitulah.

Akan tetapi, karena aku sebenarnya masih suka banget nulis. Kayaknya aku harus menemukan tujuan lain agar aku bisa termotivasi tapi apa yak? Setelah merenung cukup lama akhirnya aku menemukannya. Aku ingin agar bisa menjadi panutan bagi bayiku di saat dia tumbuh besar nanti. Semasa kecil, aku tumbuh dengan menjadikan ibuku sebagai idolaku dan standar hidupku. Nah, aku juga ingin agar bayiku juga seperti aku dulu.

Nah, manteman. Seperti itulah bagaimana aku bisa terus bertahan dari kehidupan literasi yang menurut aku cukup keras. Jika kita ingin berhasil kita harus selalu punya motivasi. Jika suatu saat motivasi itu sudah tidak relevan lagi, maka gantilah dengan motivasi yang baru yang akan membuat kamu kembali bersemangat untuk mencapai tujuan yang masih jauh di depan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top