𝓟𝓻𝓸𝓵𝓸𝓰𝓾𝓮~


Perhatian!!!

- Harap jangan baper yak, ini hanyalah khayalan semata
- Terinspirasi? Boleh kok asal bukan Copy
- Maaf klo ada kata² yg typo
- Sad? Cringe? Idk
- Just My Theory (Semoga bener ":) )

- Terdapat beberapa teori orang lain

⟬HAPPY READING⟭


Disuatu pagi yg cerah, terdengar suara langkah kaki yg sedikit tergesa-gesa melewati beberapa toko yg baru dibuka, tujuannya adalah toko bunga. Seseorang dengan surai rambut dan mata hijau serta jubah kebanggaan nya datang ke toko bunga yang baru buka tersebut. Dia merapikan sedikit dirinya dan masuk kedalam toko bunga itu dan disambut oleh pemilik toko...

"Selamat datang kembali, tuan. Bunga apa yg ingin anda beli hari ini?" Kata pemilik toko dengan hormat

"Aku ingin membeli bunga ini" Kata pria itu sambil menunjukkan kumpulan bunga mawar putih yg menawan

"Apakah yang mulia ratu yang meminta anda untuk membeli bunga lagi tuan?" Tanya si pemilik toko bunga kepada pria tersebut

"Tidak, kali ini karena keinginan ku sendiri. Bukan keinginan siapapun" Jawab pria itu sambil mengambil beberapa bunga mawar putih dan berjalan kearah pemilik toko dengan membawa 5 keping koin emas untuk membayar bunga yg dia bawa

"Kalau begitu, baiklah. Terima kasih dan sampaikan salam ku kepada Yang Mulia Ratu dan Pangeran" Kata pemilik toko menerima koin emas itu

"Sama-sama, akan kusampaikan salam anda itu kepada Yang Mulia. Sampai jumpa" Kata pria itu meninggalkan toko bunga tersebut

"Dia itu, walaupun dia satu²nya yg masih benar-benar ada di Kerajaan ini setelah kematian sang Raja sebelum nya dia masih bisa berbakti kepada Kerajaan ini ternyata. Salah satu pahlawan dunia yg masih hidup saat ini" Kata pemilik toko saat pria tersebut sdh pergi meninggalkan toko miliknya

........

Suara langkah kaki pria kembali terdengar seperti dia sedang berlari ke suatu tempat, bahkan dia hampir tdk mempedulikan panggilan/sapaan dari orang² di sekitar nya. Dia terlihat sedang buru-buru seperti orang yg terlambat untuk pergi bekerja. Setelah berlari lumayan jauh, akhirnya dia sampai di tempat itu. Tempat itu adalah...

"Akhirnya gw sampai di tempat ini" Kata pria itu dengan nafas yg tersenggal karna berlari

"Mungkin tempat ini bukan tempat yg bagus seperti taman kerajaan atau apa, bukan. Melainkan hanya tempat pemakaman pahlawan yg pernah berjuang beberapa tahun yg lalu" Kata pria itu sambil berjalan melewati beberapa makam. Dan sampailah dia di makam yg dia tuju

"Halo Capt, teman². Gw kembali seperti janji gw tahun lalu" Katanya sambil meratapi makam teman²nya.

Tanpa disadari perlahan hujan mulai turun bersamaan dengan dirinya yg mulai mengeluarkan air mata. Ia tdk mempedulikan air hujan yg membasahi dirinya, ia hanya bisa berusaha menghapus air matanya agar tdk jatuh.

"Hey, apa kalian tahu? Banyak banget yg terjadi semenjak kalian pergi" Kata pria itu yg mulai mendekati salah satu makam. Ia mulai menceritakan semua yg terjadi selama itu sedangkan ia tahu klo mereka tdk akan mendengar atau menjawab ceritanya itu.

"Pey...."

Mendengar namanya di panggil, pria itu langsung menoleh kearah sumber suara yg ternyata adalah Ratu dari Kerajaan. Ia langsung berdiri dan memberi hormat padanya.

"Yang mulia Ratu!? Apa yg anda lakukan disini?" Kata pria itu sambil menunduk hormat

"Jangan panggil aku seperti itu, Pey. Lu tau kan klo itu membuat ku gk nyaman" Katanya

"Baiklah klo begitu. Vania, knp lu ada disini?" Tanya pria itu dengan bahasa yg biasa ia gunakan pada nya sebelum menjadi seorang Ratu

"Harusnya aku yg bertanya seperti itu, knp kamu berada disini sedangkan hujan deras saat ini, Peppey?" Tanya Vania yg penasaran

"Gw.... Hanya merindukan mereka. Gw berharap mereka masih ada disini dan melihat dunia kita yg sudah damai tanpa ada serangan" Kata Peppey kembali menatap ke makam

"Tapi, lu tau kan klo kondisi sekarang ini sedang hujan. Setidaknya lu berteduh terlebih dahulu sebelum-"

"GW GK BISA TENANG JIKA BELUM MENEMUI MEREKA VAN!" Nada suaranya meninggi, membuat lawan bicaranya terdiam mendengar kata²nya itu

"Sorry Van, gw kelepasan" Katanya sambil memalingkan wajahnya, ia tau barusan ia baru saja membentak seorang Ratu, istri dari sahabat/Raja nya dlu.

"Tdk apa Pey, sorry juga perkataan gw tdi" Vania juga berusaha menenangkan Peppey dengan menurunkan nada bicaranya

Mereka diam selama beberapa saat sementara hujan terdengar mulai semakin deras saja.

"Van..." Setelah beberapa menit tdk ada suara, Peppey memulai pembicaraan lagi

"Hmm? Knp Pey?" Tanya Vania yg bingung

"Gimana keadaan pangeran?" Nada bicara Peppey kembali berubah menjadi formal sebagaimana saat dia berada di Kerajaan

"Dia masih belajar kok sama prajurit lain" Jawab Vania

"Apa anda yakin dia mau belajar pada prajurit lain selain saya?" Tanya Peppey

"Yahhh, mungkin tidak.... Aku yakin saat ini dia sedang berusaha kabur dari prajurit lain" Jawab Vania. Mendengar hal itu, Peppey langsung tertawa mengingat tingkah laku pangeran hampir sama dengan sahabatnya dlu, Vania pun senang akhirnya melihat Peppey kembali tertawa setelah selama ini hanya merenung dan menyendiri

"Memang benar yah, buah jatuh TDK jauh dari pohonnya" Ucap Peppey di tengah tertawa nya yg ceria

"Yah... Begitulah" Jawab Vania

Mereka tertawa bersama di tengah hujan yg lumayan deras, mereka sendiri tdk mempedulikan hujan itu dan tetap melanjutkan pembicaraan mereka di hadapan makam² teman² mereka. Tak terasa, hujan sdh mereda dan hari telah menunjuk pada siang hari.

"Btw Van..."

"Ya?"

"Sebaiknya lu kembali lah ke istana, nanti gw nyusul" Ucap Peppey

"Pey, lebih baik kau tdk usah pergi ke istana hari ini" Ucap Vania yg sedikit mengagetkan Peppey

"Loh? Knp? Kok tiba-tiba?" Tanya Peppey bingung

"Tidak apa, ini perintah. Kamu mau melanggar perintah ku?" Tanya Vania dengan nada tegas

"Tidak, yang mulia!" Ucap Peppey yg langsung menunduk hormat

"Kalau begitu, silahkan kamu kembali kerumah mu. Jangan bertanya knp, laksanakan!" Ucap Vania tegas

"Siap yang mulia!" Ucap Peppey pergi meninggalkan Vania di pemakaman.

"Pey, sekali² kau butuh waktu untuk istirahat dari pekerjaan ini. Kau juga tdk bisa terus menyembunyikan perasaan mu yg rindu pada teman² mu." Seketika Vania teringat kata² Peppey beberapa bulan setelah sang Pangeran terlahir

•••••

【Flashback ON】

7 tahun yang lalu... Saat itu, adalah hari kelahiran Pangeran kerajaan Jomblo. Semua orang yg mendengar kabar itu sangat bahagia dan senang, terutama keluarga kerajaan dan seluruh penghuninya.

"Selamat atas kelahiran anak lu, Van. Cieee ada Gemmad Junior sekarang wkwkwk" Ucap Peppey pada Vania yg sedang menggendong Anaknya

"Makasih Pey, ya tdk seharusnya lu mengatakan hal itu anjir, gw malu" Ucap Vania yang sedikit tersipu malu karna ucapan Peppey

"Ayolah Van, gw cmn bercanda doang kok" Ucap Peppey dengan nada yg masih mengejek. Sedangkan Vania hanya bisa pasrah dan ngambek dihadapan prajuritnya itu

"Btw, lu udh mutusin siapa namanya?" Tanya Peppey yg langsung merubah topik pembicaraan

"Belum, gw juga masih bingung siapa namanya. Blm kepikiran hehe" Ucap Vania sambil menggaruk kepalanya. Peppey hanya terdiam dan melihat anak dari sahabatnya itu dengan lamat². Vania sedikit bingung kenapa tiba² Peppey melihat ke arah anaknya seperti itu, setelah diam beberapa saat Peppey tiba² menyebutkan sesuatu.

"Naufal...."

"Apa?"

"Nama anak ini"

"Knp jadi kamu yg ngasih nama anjir?" Tanya Vania

"Lu gk suka namanya?" Tanya Peppey balik

"Y-ya, suka sih... Tpi knp lu yg ngasih nama? Aku kan ibunya" Tanya Vania

"Kamu nya gk tau mau ngasih dia nama apa, yaudah gw aja yg ngasih. Lagian bentar lagi penobatan atas kelahiran nya" Ucap Peppey yg langsung pergi ke tempat persiapan

"I-iya sih, tpi... Lu dapat darimana nama itu? Kok bisa secepat itu?" Tanya Vania yg penasaran

"Mudah saja, gw ngambil nama itu dari nama tengah Ayahnya. Itu sama sekali tdk sulit, lagian itu juga anaknya Capt Gemmad" Jawab Peppey sebelum suaranya menghilang. Vania yg mendengar itu langsung terkejut sekaligus sedikit khawatir. Bagaimana jika anaknya ini malah akan membuat Peppey kerepotan menjaganya dan bagaimana jika dia melakukan hal² yg berbahaya. Yah itu lah yg dipikirkan oleh Vania sampai acara penobatan dimulai

"Wahai para rakyat jomblo! Terima kasih karna telah menghadiri acara ini. Kita langsung saja memulai acaranya, penobatan sang pangeran Mahkota kerajaan Jomblo!" Salam Peppey kepada semua rakyat jomblo. Semuanya bersorak gembira ketika melihat Vania dan anaknya muncul di atas mimbar.

"Dengan ini saya sebagai Ratu dari Kerajaan Jomblo mengumumkan berita bahagia, atas lahirnya putra pertama kerajaan ini, bernama Naufal. Berikan salam hormat kalian padanya!!" Ucap Vania dengan mengangkat anak nya keatas. Mendengar perintah itu, seluruh tamu undangan yg berada disana termasuk para prajurit ikut tunduk hormat. Dan saat acaranya telah selesai, semua orang bubar. Tersisa hanya Vania, Anaknya, dan Peppey yg sedang memerintah beberapa prajurit untuk membereskan tempat penobatan. Vania pun akhirnya mendekati Peppey dan mengobrol dengannya.

"Hey, Peppey..."

"Ya? Ada apa Van?" Tanya Peppey penasaran

"Begini, gw... Khawatir"

"Khawatir knp Van? Apa ada sesuatu yg mengganggu mu?" Tanya Peppey khawatir

"Tdk ada, hanya saja..." Vania merasa gugup untuk mengatakan hal yg sedang ia pendam sedangkan Peppey menunggu kelanjutan pembicaraan nya

"Gw khawatir lu bakalan kerepotan" Ucap Vania

"Kerepotan bagaimana? Jangan ngomong setengah² Van..." Ucap Peppey

"Gw khawatir lu kerepotan soal anak gw, bagaimana jika dewasa nanti dia akan membantah mu atau sebagainya. Bagaimana kalau-"

"Jadi itu yg lu khawatir kan?" Blm selesai Vania ngomong Peppey langsung memotong pembicaraan nya

"I-iya"

"Tenang lah Van, lu gk usah khawatir soal itu..." Ucap Peppey berusaha menenangkan Vania

"Tpi bagaimana jika anakku menanyakan soal ayahnya?" Setelah Vania mengatakan itu Peppey langsung terdiam.

"S-sorry, gw kelepasan" Ucap Vania meminta maaf pada Peppey

"Gpp kok, gw aja yg sedikit gamon ama mereka. Baiklah jika dia menanyakan tentang ayahnya, gw bakalan kasih dia teka teki agar dia bisa mencari tau sendiri" Ucap Peppey

"Tapi.."

"Sdh lah, Van. Jangan bicarakan itu lagi." Mendengar hal itu Vania hanya bisa terdiam sementara Peppey memalingkan wajahnya, tdk ingin melihat ke arah Vania. Namun secara samar², Vania mendengar sesuatu...

"Jika suatu saat gw terlahir kembali, mungkin gw bakalan mencari mereka saat itu juga. Namun itu hal yg mustahil terjadi... Tpi, gw sangat berharap bisa bertemu dengan mereka" "Suara Peppey terdengar bergetar, apa dia menangis?" Setelah hal itu aku tdk akan pernah menceritakan tentang mereka dihadapannya.

【Flashback OFF】

•••••

"Setidaknya istirahat sehari akan membuat mu lebih baik, dan semoga hal yg lu inginkan waktu itu tercapai suatu hari nanti" Batin Vania yg melihat Peppey pergi menjauh dan pergi dari pemakaman itu

Beberapa tahun telah berlalu. Banyak hal yg terjadi selama itu, termasuk kutukan baru yg menimpa kami yg sebelumnya kutukan 3 nyawa berubah menjadi kutukan dimana jikalau kamu mati, maka darah kami akan berkurang -1 darah. Banyak usaha telah kami lakukan namun diantara semuanya itu selalu gagal. Disaat ide kami buntu, sang Pangeran tiba² tidak sengaja menggunakan sebuah item...

~Suara pecahan totem...

"Totem siapa itu!?" Ucap beberapa dari kami yg terkejut mendengar suara totem pecah. Ngomong² kami disini adalah Gizan, Genah, Gw (Peppey), Vania, dan beberapa anggota yg selamat dari perang

"Itu suara totem milikku paman!" Ucap seseorang yg menghampiri Mereka

"Pangeran!? Apa yg kau lakukan? Apakah anda baik² saja?" Ucap Peppey dan Vania khawatir

"Tenang lah, aku baik² saja. Aku hanya mengetes cara untuk balikin darah kita" Ucap Pangeran dengan santai

"Gunakan totem paman"

"Hah?"

"Totem bisa menambah darah kita semua!" Ucap Pangeran yg sangat senang

"Apakah itu benar!?" Tanya salah satu dari kami

"Itu benar, kalian bisa mencobanya" Ucap Pangeran meyakinkan kami

Setelah mendengar hal itu, kami kemudian menggunakan totem yg tersimpan di inventory kami dan ternyata berhasil!! Darah kami bertambah dengan menggunakan totem. Saat itu kami semua sangat senang dan lega karna tahu cara mengembalikan darah kami berkat pangeran. Namun, semua itu tdk bertahan lama. Yg namanya item, pasti suatu saat pasti akan habis. Beberapa dari kami pun berusaha untuk mengadakan Raid di villager untuk menambah stock Totem, tetapi hal itu sia². Saat kami membunuh salah satu pillager yg bisa ngedrop Totem itu tdk memunculkan Totem. Begitu terus, sehingga kami bertanya-tanya "knp Totem tdk ada yg drop?". Dikarenakan hal itu, kami terpaksa pulang tanpa membawa Totem sama sekali terlebih lagi persediaan Totem kami sangat terbatas. Entah berapa lama kami akan bertahan, tpi yg jelas setelah bertahun-tahun itu, sedikit demi sedikit kami mulai tdk bisa bertahan didunia ini dan harus tiada dikarenakan darah kami telah habis. Diantara mereka semua hanya tersisa aku (Peppey) sendiri. Aku tdk bisa terus seperti ini, lambat lain aku juga akan menyusul mereka. Maka mau tdk mau aku harus menulis sebuah buku untuk mereka dimasa depan agar berhati-hati dengan sesuatu yg berhubungan dengan nyawa dan kurasa ada sesuatu yg membuat perasaan ku tdk enak, entah knp aku merasa bahwa senjata legendaris masih ada di dunia ini. Aku harus memberitahu mereka agar senjata itu tdk pernah ditemukan oleh mereka. Tolong... Siapapun yg ada disana saat itu, kumohon jangan biarkan kejadian yg ada di masa kami kembali terjadi di masa depan.

Peppey mulai menulis di beberapa buku dengan kata² dan kalimat yg sama di setiap buku dan menyebarkan nya keseluruh tempat yg pernah ia datangi. Serendia, Bucin, Rudal, Grounders, Assassin, Desa yg pernah hilang, bahkan Jomblo. Setelah dia menyebarkan semua buku itu, benar saja. Dia akhirnya tiada diakibatkan darahnya telah habis hanya untuk menyebarkan semua buku itu. Kini, seluruh pahlawan masa lalu telah tiada dan resmi hari itu adalah hari dimana seluruh dunia menghadiri kematian para pahlawan itu dan berterimakasih pada mereka karena sdh membawa kedamaian ke dunia ini...




••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••




~Skip dimasa sekarang...

Terdengar suara langkah kaki ditengah salju-salju yang dingin, menuju ke tempat Pohon raksasa yg bernama "Tree of Life" (klo salah mohon dikoreksi). Tempat tujuan nya saat ini.

"Inikah tempat yg diceritakan itu? Pohon yg banyak dicari orang?" Ucap seorang pengembara yg melihat tempat Pohon raksasa itu

"Kebetulan aku sdh menemukan nya" Ucap nya dengan sedikit lega

"Apa yg ada didalam sini? Mungkin aku akan mencari tahu sendiri, apa isi didalam nya" Ucap nya yg mulai memasuki kedalam dahan pohon raksasa itu. Banyak hal yg aneh didalamnya, termasuk ada sebuah lactern dengan buku tersedia disana. Disaat dia sedang memeriksa sekitar, tiba-tiba terdapat suara beberapa orang yg mendekat dan bertemu dengannya. Dan mereka adalah....































To be continued...




Catatan penulis:
Hai, bagaimana? Apakah kalian suka dengan cerita funfiction buatan gw ini? Maaf jika banyak banget kesalahan terhadap cerita ini, jujur gw baru belajar cara membuat cerita yg bener² tanpa apa yah, kyk plot cerita yg biasa dibuat di cerita wp/Webtoon kebanyakan. Jadi, apakah kalian punya teori kalau beberapa member brutal legends beneran ada yg dari BPK SMP? Dan, teori² lainnya yg berhubungan dengan BPK SMP h3h3? Yah, mungkin beberapa dari kalian ada yg menganggap bahwa ini dari BPK, ini dari BHC, atau bahkan yg lain nya? Kyknya gw kebanyakan nanya deh, Yaudah lah sekalian aja nih. Sebelum gw tutup, ada beberapa hal yg ingin gw sampaikan. Pertama, gw menulis ini sesuai dengan teori yg gw baca dari beberapa viewers brutal legends. Kedua, cerita ini gw buat agar bisa meluapkan perasaan gw ama backstory Banh Pey doang :V. Ketiga, jangan pernah meminta gw untuk nge ship belok Ytmci kesayangan kita, tolong itu dikurangi yah. Okeh segitu aja, jangan lupa di vote dan komen juga. Sampai jumpa di next bab say, bye bye....

2437 kata

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top