Where it all begins
Kicauan burung serta cahaya matahari yang menembus kaca jendela kamarku membangunkanku dari tidur nyenyakku. Membangunkan aku dari mimpi indahku dan membawa ku kembali ke dunia nyata. Aku mengela nafasku lalu mengikat rambutku asal dan menuruni tangga dengan gontai.
"Morning sweetie" ucap mamaku selagi menyiapkan sarapan
"Morning" jawabku selagi membuka kulkas untuk meminum susu
"Bersiap siaplah nanti kau terlambat" oceh mamaku
Aku mendengus lalu kembali ke kamar dan bersiap siap.
Setelah selesai dengan sarapan ku, aku memasuki mobil
"Bye honey" mama mengecup pipiku
Aku hanya tersenyum manis
"Here we go" ucap papa ku selagi menancapkan kaki nya pada pedal gas
"Bye, claire. papa akan menjemputmu jam 5 nanti" papa mencium keningku
"Sebenarnya hari ini aku pulang jam 3" ucapku
"Baiklah kalau begitu. sampai nanti"
Namaku Clarisse Evan Midleton, biasanya orang memanggilku Claire. Aku hanya seorang gadis polos, pendiam dan pemalu. tapi aku bukan nerd atau semacam itu. aku juga tipe gadis 'rumahan'
seperti biasa aku berjalan melalu koridor menuju kelas. lalu menunggu jam pulang setelah itu kembali kerumah dan menonton tv lalu belajar dan tidur. Dan seterusnya begitu.
Entah hanya perasaanku saja atau hidupku benar benar 'membosankan'
"Hello my honey bunny claire" ucap maddy atau teman baikku, sebenarnya dia satu satunya temanku
"Hey maddy" balasku
"Kau tak apa? Kau terlihat lesu pagi ini" maddy menyentuh keningku dengan tangannya
"Benarkah? Mungkin hanya sedikit lelah saja. aku masuk ke kelas dulu. see you maddy"
"See yahh"
------
Suara sirine mobil polisi menggema ditelingaku. suara yg tak asing lagi bagiku. aku Kyle dan inilah hidupku.
"Berhenti" ucap polisi gembul itu selagi menodongkan pistol kepadaku aku hanya perlu menyapu kakinya dan ia terjatuh. stupid!
Aku berlari sekuat tenaga hingga peluh mengguyur tubuh ku.
"Shit" umpatku saat aku sudah terkepung.
ini bukan yg pertama kali bagiku berada dalam situasi seperti ini. aku hanya perlu memberikan mereka semua beberapa pukulan lalu aku bebas. as simple as that! Ya walaupun aku harus terkena tembakan dan beberapa luka mengenai tubuhku
-----
"Mama dan papa akan pergi ke peresmian perusahaan baru teman papa mu. kau tak apa kan jika dirumah sendirian?" Ucap mamaku selagi memoleskan make up diwajah cantiknya
"Tentu saja" ucapku selagi menonton tv
Mama dan papa mencium keningku "bye honey"
"Byee.. have fun" ucapku
Semalaman aku hanya menggonta ganti layar tv. benar benar membosankan!
Sampai aku mendengar decitan pintu dan suara langkah seseorang. aku sungguh ketakutan. mungkin ini malam terakhir aku hidup. bye ma, pa... aku mencintai kalian.
Aku hanya menutup mataku hingga seseorang meremas bahuku "aaaa" aku berteriak ketakutan
"Sssstttt jangan teriak! Aku bukan monster" ucap laki laki berambut cokelat emas bertubuh atletis dan rumayan tampan itu
Aku melihat lengan kirinya dipenuhi darah "kau tertembak?" Tanyaku
"Ya, apa kau punya P3K" tanyanya
"Tentu saja. lebih baik kau duduk dan tunggu disini" entah mengapa aku membantu orang ini, bagaimana jika dia jahat? Bagaimana jika setelah aku mengobatinya dia membunuhku? Hey Claire! Jangan berfikiran seperti itu!
"Sini biar kubantu" aku mengobati dan membalut luka lelaki itu serta membersikan beberapa luka gores diwajahnya
"Awwhh" ringisnya
"Maaf" gumamku
"Jadi mengapa kau tertembak?" Ucapku selagi membereskan P3K ku
"Bukan urusanmu!" Tegas lelaki itu
"Well tentu saja ini urusanku! Kau memasuki rumahku tengah malam, membuatku ketakutan, dan membuat perbanku habis! Tentu saja ini urusanku!" Celetukku. baru kali ini aku menggerutu seperti ini
"Kau akan tahu nanti" ucapnya
Suara sirine polisi terdengar ditelingaku "apa itu..."
"Polisi" tukasnya "aku harus bersembunyi"
"Jadi kau benar-benar penjahat?"
"Itu tidak penting sekarang katakan pada polisi aku tidak ada disini" ucapnya
"Tapi aku tidak bisa. itu melanggar hukum"
Ia menodongkan pistol kearahku "Lakukan atau kau akan kubunuh"
"Baiklahh" ucapku ketakutan setengan mati "kau bisa bersembunyi dikamarku yg ada diatas"
Akupun membuka pintu "selamat malam. ada yg bisa saya bantu?"
"Malam, apakah anda melihat seorang lelaki memasuki rumah ini?" Ucap polisi berbadan gembul itu
"Lelaki? Maaf tapi hanya ada saya sendiri dirumah ini" elakku. kau bodoh, claire!
"Benarkah? Anda sedang tidak berbohong? Bolehkan kami memeriksa rumah ini? "
"Em silahkan saja" ucapku. semoga lelaki ketus itu menemukan tempat persembunyian yg tepat
Setelah kurang lebih 10menit mereka nencari tak ada tanda2 mereka menemukan pria itu, apa dia sudah pergi?
"Maaf telah mengganggu malam anda. terimakasih" ucap petugas itu
"Tentu saja " jwb ku
Aku menutup pintu dan menghela nafas, lalu aku menuju kamarku yg berada di lantau dua
"Heyy dimana kau??" Ucapku
"Disini" lelaki itu baru saja keluar dari lemari pakaianku. maksudku ruangan yg cukup luas untuk pakaianku dan aksesoris serta barang wanita lainnya
"Kau bersembunyi didalam sana?"
"Ya" jawabnya mengatur nafas
"God apa setiap detik kau membeli baju?! Ada sekitar 500 pasang baju di lemari mu" gerutunya
Aku hanya terkekeh
"Sekarang bagaimana?" Ucapku
"Aku lapar" ia menuruni tangga dan melihat isi kulkas ku
"Hey itu kue ku" gerutuku saat melihat ia memakan chesse cake kesukaanku
"Lalu?" Jawabnya singkat
Aku hanya mendengus kesal sampai suara mobil terdengar dari luar rumahku
"Itu pasti mamaku" ucapku
"Tunggu" lelaki itu mencegatku dan mengintip di jendela "shit! Kita harus bersembunyi
Kali ini lelaki itu menarikku kedalam lemari kecil dan sempit yg ada dibawah tangga
"Siapa mereka" ucapku mengintip di celah celah lemari
"Ssttt diam!" Ia menggeram
Kurang lebih ada 4 orang yg menggeledah rumahku dan berteriak "dimana bajingan itu?"
"Sebenarnya siapa mereka?" Ucapku
"Aku mengambil sesuatu yg sangat penting bagi mereka" jawabnya
"Apa?"
"Pakain dalam mereka! Tentu saja uang mereka bodoh!" Celetuknya
"Ada apa ini?" Aku mendengar suara orang tuaku diluar
"Itu orang tuaku! Aku harus keluar!" Aku menggeretak
"Tidak! Kau akan mati jika keluar"
"Tapi mereka-" ucapanku terhenti saat orang itu berteriak
"Dimana kau sembunyikan bajingan itu?" Ia berteriak
"Apa yg kalian maksud? Kami tak mengerti" bela mamaku
Aku berkeringat ya tuhan lindungi mereka
Lelaki itu tetap menggeretak mama dan papaku namun mereka tetap tidak memberi tahu bahwa aku ada dirumah ini.
Sampai akhirnya aku mendengar suara tembakan, mataku membulat sempurna air mataku tak bisa kubendung lagi.
"Ayo kita pergi" beberapa saat aku mendengar itu akupun keluar dari lemari
"Mamaaa papaaa jangan tinggalkan Clairee..... Claire tidak bisa hidup tanpa papa dan mama" aku mengguncang guncang tubuh mereka yg telah tak bernyawa lagi
"Kita harus pergi. ada bom di dalam microwave" lelaki itu menarik tanganku
"Tidak" elakku masih menangis kejar
lelaki utupun menyeretku keluar dan ia mendorongku kedalam kolam. saat itu juga terdengar suara ledakan. kepingan kepingan rumahku jatuh kedalam kolam.
Lelaki itu menarik tubuhku keluar
"Kita harus pergi dari sini. tidak aman jika kita disini" Aku menangis sekeras mungkin dan ia hanya memelukku dan membawa ku pergi
*****
NEXT PART: 25 VOTE
Tengkiieesss udah baca jangan lupa vote dan comment ya lovee.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top