Junhao (1)

"Ge! Bangun..! nanti kelamaan tidur bikin kamu cepat tua" Teriakan berasal dari Minghao yang sedang memasak kala ini, diakibatkan hari libur, Jun selalu saja tidur lama, mungkin hibernasi lebih tepatnya, waktu itu saja tanpa dibanguni oleh Minghao suaminya ini bisa tertidur sampai jam 5 sore atau lebih sungguh kebo yang sesungguhnya "Ayah kenapa sie pah? Suka sekali ngebo" Ucap Xeilan bertanya "Sayang, papah masih gabisa bahasa Korea dengan fasih :(" Ujarnya lalu melihat Xeilan yang tampak nya tersenyum lucu, Xeilan sempat lupa kalau papanya ini orang China asli dan masih belum fasih menggunakan bahasa Korea. "Maaf ya pa, eheh ini Xeilan udah pake Mandarin kok, Xeilan mau nanya kenapa ayah tu ngebo banget pa?" Tanyanya lagi dengan bahasa Mandarin yang pasti dipahami oleh Minghao "Ayahmu itu orang penting di perusahaannya, kalau dia libur pasti dibiarkan tidur, kalau hari biasa dia pasti lembur dan susah banget mau waktu luang" Ujar Minghao menghela nafas, ia kangen dengan suaminya namun dilain sisi ia juga kasihan kalau suaminya dibentak akibat jarang membagi waktu untuk keluarganya, dan disana Xeilan hanya bisa ber oh ria.

"Pa, Xeilan kerkom dulu yaaa~" Pamit Xeilan setelah memakan sarapan yang dibuat papanya, Xeilan sangat suka dengan makanan khas China yang papanya buat, terasa asli dan dengan cinta pastinya. Maka dari itu dia tak pernah mau makan diluar selain bersama kedua orang tuanya. "Iya hati hati ya sayang, pulang sebelum malam yaa!!" Teriak Minghao dari arah dapur, karna ia masih sibuk berkutat dengan piring piring kotor tersebut.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.30 siang, masih tak ada tanda tanda suaminya akan bangun, dengan berat langkah ia pun pergi untuk menemui sang suami. Saat sampai di kamar mereka, Minghao dapat melihat sang suami terpejam memeluk guling yang menjadi batas antara mereka saat tidur, baju yang oversize dan celana pendek yang menunjukkan keputihan paha seorang Choi Junhui menjadi pemanis tempat tidur itu, kadang Minghao kepikiran yang benar itu JunHao atau HaoJun :D. Dengan sayangnya ia memeluk sang suami, menindih pelan badan yang sedari tadi asik dengan mimpinya, lalu sengaja mencuri cium di gempalan berwarna plum yang sering disebut bibir itu, berkali kali hingga yang dicium mulai merasa aneh "hngg" Jun mulai terbangun, namun Minghao masih mencium bibir plum tersebut, karna Jun mulai sadar iapun memperdalam ciuman tersebut, membiarkan mereka bertukar saliva sambil sesekali menggigit bibir Jun -Nya itu. Yang dicium sudah sangat sadar sekarang, lihat saja ekspresi yang menunjukkan kekagetan yang spektakuler tersebut, masih tak habis fikir dengan suaminya yang membangunkannya dengan cara yang tak biasa, Jun mulai kehabisan nafas akhirnya ia memukul dada Minghao, dan yang di pukul mengiyakan lalu menghentikan ciuman serta tersenyum indah ke suami yang baru bangun, dia siap di omeli. "Haooo! Ini orang tidur lho! Kenapa di cium!! :( kan bisa dbangunin, di goyang goyang aja badanku! Ga nafas tau gak" Minghao udah biasa kok dengan kelakuan suaminya yang kayak perawan lagi ngambek itu. "Iya Ge sayang, sekarang bangun yuk" Sapanya lalu diberikan lengan yang melingkar di lehernya, Jun minta di gendong "malu dengan Xeilan yang masih SMA kamu udah begini, udah berkepala 3 lho" Ucapnya lalu mendapatkan pukulan sayang di punggungnya, Jun memeluk pinggang Minghao dengan kakinya, disana bisa Minghao lihat paha mulus seorang Choi Junhui terekspos secara terang terangan "Main yu, aku yang nusuk deh" Kata Minghao yang di jawab anggukan oleh Jun.

HAOJUN?  ga ges, kan cuman 'Main' aku jga kepengen bikin yang lebih unik awikwok

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top